Ch. 07

650 79 14
                                    

Pelatihan musim panas akan segera berakhir, sebuah tanda bagi setiap anggota tim untuk membuktikan diri mereka dalam pertandingan. Selama itu pula, Miyuki tidak mendapatkan perhatian Sawamura. Sawamura terlalu fokus berlatih dan menemani Chris sehingga tidak memiliki waktu untuk segala tipu muslihat miyuki.

Semuanya telah hampir membuat Miyuki marah sepanjang waktu, latihannya menjadi sedikit agresif dan membuatnya memusuhi chris sepanjang waktu-tentu saja Chris sama sekali tidak tahu. Setiap waktu yang berlalu dengan tumpukan amarah yang siap meletus kapan saja. Pertama kali dalam hidup, Miyuki kesulitan menaklukan seseorang.

Pertandingan pertama akan dilaksanakan pada akhir minggu, kegelisahan sawamura meningkat. Semua tampak baik-baik saja tidak ada masalah sejauh ini tapi perasaannya sama sekali tidak tenang. Hal-hal dalam kepala menganggu tanpa mengenal waktu. Satu hal yang terlintas dalam kepala adalah dia harus mengeluarkan semua kegelisahan tersebut.

Tetapi, kepada siapa kegelisahan itu harus diluapkan?

Pagi normal seperti biasanya, kaki menapak lantai yang dingin tanpa alas kaki diantaranya. Eijun bergegas membersihkan dirinya, berharap dewi fortuna berada dipihaknya pagi ini. Anak-anak seidou dipenuhi semangat untuk pelatihan, sebuah persiapan untuk pertandingan.

Sawamura berada disana mendengar percakapan mereka semua, antusiasme yang sangat ingin diikuti. Chris tidak terlihat pagi ini, dia tidak bisa mengobrol atau bertanya padanya tentang perasaan gelisah dihatinya. Sarapan berakhir dalam diam, ia bersiap untuk mencari tempat sepi agar bisa menenangkan diri.

"Menyendiri?"

Dengusan sebal meluncur mulus dari bibir Sawamura, menyadari bahwa ada sosok lain yang terus membututinya. "Seperti yang terlihat." Jawab Sawamura, melirik sekilas pada Miyuki yang mengambil tempat disampingnya. "-sedang apa disini, Bukankah kau harus berlatih?" Sawamura tidak memperhatikan Miyuki selama pelatihan musim panas, dia terlalu asik dengan chris. Rasanya aneh karena saat ini mereka berduaan saling bersapa.

"Pelatih memberikan istirahat, menyimpan tenaga untuk pertandingan." Jelas Kazuya. Rasanya menyenangkan bisa berdua dengan Sawamura tanpa gangguan. Kekesalannya ditebus dengan cepat, ini perasaan asing yang aneh. Mengabaikan fakta bahwa mereka sering bertengkar untuk sesuatu yang mungkin sederhana.

Angin berhembus lembus, aroma bunga tercium dengan jelas. Musim panas selalu menjadi bagian menarik bagi atlet. Mereka tidak memiliki waktu normal seperti pelajar pada umumnya tapi mereka normal. Rumput yang digunakan untuk berbaring bergerak santai, memahami kedua orang yang berada diatasnya membutuhkan momen tenang sebelum badai menghantam.

Mereka berdua diam, menikmati ketenangan yang diberikan oleh waktu. Tapi pada dasarnya keduanya bukan tipe orang yang bisa menahan diri dari tidak berbicara sehingga kepala memutuskan mencari solusi menemukan kata-kata yang bisa menghubungkan keduanya.

"Hei/Miyuki-" disengaja atau tidak disengaja, momen bibir berucap menjadi hal yang membuat senyuman terbentuk diwajah sebelum tawa riang pecah dari keduanya.

"Hahahahaha-"

Hal sederhana pada dasarnya membuat kecanggungan menghilang dengan cepat. Tawa riang Sawamura seperti lonceng kecil dalam pendengaran Miyuki. Matanya terpaku, senyum lembut tanpa niat jelas diwajah rupawannya. Dalam kepala terjadi perdebatan hebat, selain berbakat, Eijun memiliki senyum yang manis. Dunia Miyuki berhenti sejenak karenanya. Omong kosong ini adalah hal paling manis sekaligus memalukan dalam hidup Miyuki.

"Kau sangat manis saat tertawa." Kata Miyuki. Suaranya lembut, pandangan terpaku menembus kabut misteri dalam mata indah Sawamura. "Senang bisa menjadi orang yang membuatmu tertawa." Sambungnya. Yang berbicara saat ini bukanlah Miyuki Kazuya yang berbakat tetapi Miyuki Kazuya yang meletakkan hati digaris terdepan.

Play With me | MiyusawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang