Ch. 11

512 63 8
                                    

Konfrontasi Eijun semalam berhasil mengacaukan pikiran Miyuki, dia tidak bisa berhenti tersenyum atau bersemu kemerahan membayangkan bagaimana keduanya berakhir dengan ciuman malu-malu. Pertandingan pertama turnamen musim panas. Semua pemain tim telah melakukan pemanasan, persiapan untuk bermain hampir selesai. Untuk pertandingan pertama, terhitung cukup banyak orang yang datang untuk menonton.

Sawamura eijun menggunakan seragam pemain seidou dengan nomor punggung paling akhir, ini cukup baik mengingat dia sama sekali tidak ingin menonjolkan diri kepada siapapun. Telinganya tersumbat earphone dengan lantunan musik menenangkan. Tidak memperhatikan siapapun saat ini dan berkonsentrasi pada detak jantungnya.

Angin berhembus pelan bersama dengan debu, suara berisik penonton yang penasaran menggelegar. Rasa percaya diri dibangun bersama dengan gugup yang tidak karuan. Setiap inci tubuh berteriak siap melawan, latihan kejam yang dilalui mempersiapkan mereka semua untuk melaju tanpa ampun. SMA Maimon Barat juga tidak mau kalah, mereka tampak percaya diri.

Ketika pertandingan akhirnya dimulai, situasi hampir seimbang. Tapi bukan berarti tidak akan kesempatan bagi Seidou. Peran Furuya sebagai Pitcher berhasil membuatnya menjadi sorotan. Dia berhasil menguasai lemparan yang diajarkan oleh Sawamura, keefektifan lemparan yang menghancurkan batter lawan. Dalam hati Sawamura berteriak kegirangan karena dengan peningkatan lapangan dari Furuya Satoru—dia tidak perlu turun ke lapangan.

Tetapi untuk berjaga-jaga, Sawamura telah meminum obatnya untuk mengurangi gugup atau ketakutan saat dia diturunkan secara paksa untuk membantu tim. "Lihat, kalian tidak membutuhkan aku untuk menang." Ucapnya dengan senyuman lebar.

Bang!

Lemparan Furuya berhasil menahan maimon untuk mencetak angka sehingga kepercayaan diri untuk memenangkan pertandingan semakin besar. Penonton semakin riuh, dukungan demi dukungan dilontarkan entah pada lawan atau seidou. Manik cokelat keemasan Sawamura berhasil menangkap beberapa perekrut profesional yang menyamar diantara penonton. Tentu saja dia mengetahuinya karena mereka telah mengawasinya dulu.

Ini akan sangat buruk jika dia sampai kembali ke lapangan.

Pikirannya berhasil membuat Sawamura tidak menyadari bahwa Seidou berhasil membawa kemenangan. Dan pertandingan berikut akan diumumkan, lawan mereka dalam pertandingan kedua setelah ini adalah SMA Puplic Murata East.

Pada pertandingan kedua, Miyuki kazuya digantikan oleh Takigawa Chris Yu sehingga si rakun kini duduk di bangku cadangan bersama dengan Sawamura. Furuya masih menjadi Pitcher utama. Pelatih kataoka memasang wajah serius yang sama seperti biasanya. Mengabaikan pemain cadangan untuk sementara sampai dia merasa membutuhkan pergantian pemain.

“Sayang sekali kamu tidak diturunkan saat ini." Ucap Miyuki menyandarkan punggung ke belakang kursi. Saingan terbesar Miyuki saat ini masihlah Chris, dari segi fisik hingga bakat. Tidak ada yang bisa meremehkan pria itu. "...jika kita lolos babak ini, selanjutnya akan melawan akikawa. Ya, mungkin saat itu kamu akan bermain."

Permainan semakin memanas, Furuya masih dengan kekuatan penuh mengirimkan lemparan yang berhasil mengacaukan alur permainan Tim Murata. Ketengangan masih kental, semua pemain tidak melepaskan diri dari lapangan. Pertandingan kedua ini akan menjadi babak penentuan untuk pertandingan selanjutnya. Akademi Akikawa sudah diumumkan lolos babak selanjutnya, tentunya mereka akan mempelajari tim yang akan dilawan berikutnya.

Melipat tangan ke dada, pandangan Sawamura menjadi serius. "....itu akan jadi pertandingan serius, mereka pastinya akan mewaspadai furuya. Lemparannya sudah diketahui, ini sangat buruk bagi kita. Dalam waktu yang sempit harus memikirkan solusi untuk rencana dari Akikawa." Katanya. Kepala Sawamura bekerja dengan sangat cepat, ini sangat buruk dipihaknya jika permainan Furuya berhasil dipatahkan oleh Akademi Akikawa.

Play With me | MiyusawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang