Ch. 03

1.1K 115 18
                                    

Mata menyipit, Sawamura memperhatikan sekitarnya dengan teliti. Tidak melewatkan sedikit pun celah. Kejadian memalukan yang terjadi beberapa hari lalu sudah cukup menguras harga dirinya sebagai lelaki. Miyuki Kazuya mengambil Ciuman pertama yang sangat sakral. Ciuman yang seharusnya diberikan kepada orang yang disukainya.

Gara-gara hal itu juga, Sawamura merasa dirinya sangat cocok menjadi ninja.

Asrama cukup ramai sekarang karena para pelajar Non-atlet sudah menempati kamar masing-masing. Beberapa terlihat mereka keluar kamar untuk sekedar menonton latihan Baseball. Eijun juga ingin melakukannya tetapi di sana ada Miyuki Kazuya yang sama menyebalkan, dia harus menahan diri untuk tidak melempari Catcher itu dengan bola.

Perut berbunyi minta di isi, Bibir berdecih pela0n sejuta serapah siap untuk memaki Miyuki Kazuya. Seharusnya ia menghabiskan waktu dengan menenangkan diri, memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk bersenang-senang. Dengan celana selutut dan kaus Oblong, Eijun berjalan keluar dari kamarnya penuh kewaspadaan.

Berlari kecil berusaha tidak menimbulkan suara, ini sangat merepotkan. Benar-benar merepotkan.

Senyuman lebar menghiasi wajah saat berhasil sampai dekat kantin tanpa adanya pengganggu. Mata melirik sekilas pada Mesin minuman kaleng, minuman favoritnya berada di sana. Haruskah ia membelinya terlebih dahulu atau mengisi perut dulu dan kembali setelahnya. Ini pilihan yang sulit.

Perutnya berbunyi kembali, menandakan jika yang harus diutamakan adalah makan siang. Dengan langkah pelan masuk ke dalam kantin, sesekali melihat ke arah mesin minuman kaleng dengan wajah sangt menginginkan. Seperti biasanya, Sawamura Eijun duduk dipojok dan memakan makananya dengan tenang. Kali ini ada beberapa siswa Non-atlet yang terlihat menikmati makanannya.

"....apa aku bisa duduk disini?" Tanya pemuda dengan surai coklat dan mata sipit.

Mulut yang penuh makanan tidak bisa mengucapkan beberapa kata sehingga hanya ada sebuah anggukan sebagai jawaban.

"Terima Kasih."

"Apa kau bukan orang jepang? Aksenmu terdengar aneh." Tanya Sawamura penasaran. Hal pertama yang harus dilakukannya sebelum sekolah di mulai adalah berteman. Membangun relasi itu penting untuk mempermudah di masa yang akan datang, akan lebih baik jika orang itu pintar sehingga bisa memberikan pengaruh yang baik untuknya. Jangan tanya mengapa karena semua orang pun pasti tahu jikalau dalam kepalanya hanya ada namanya Baseball (dulu) tetapi sekarang berbeda, Eijun memiliki impian lainnya yang ingin dicapai.

Tersenyum ramah, "Ya..aku berasal dari Macau, Namaku Ling, Mohon bantuannya." Ling adalah sepupu Miyuki Kazuya dari pihak ibunya, kedatangannya ke seidou untuk menemani si Catcher yang selalu memikirkan olahraga tanpa henti. Sejak kecil Ling ingin mencoba tinggal di Jepang tetapi tidak diijinkan. Permintaan dari bibinya memberikan kesempatan emas untuk bisa hidup seperti yang diinginkan.

"Namaku Sawamura Eijun, mohon bantuannya juga. Kalau kau butuh sesuatu katakan saja padaku, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk membantumu." Kata Sawamura Eijun. Akhirnya dia akan memiliki teman, tidak perlu lagi bertemu dengan Miyuki Kazuya yang super menyebalkan itu. Hidup normal sedang berseru kegirangan, menyapa teman yang sebentar lagi merasakan hidup normal.

Ling yang mendapatkan respon positif tersenyum senang, dia melanjutkan makannya dan mulai menyusun rencana mengawasi sepupunya Miyuki Kazuya.

Kebahagiaan datang terlalu cepat, Sawamura tidak menyadari jika keputusannya akan membawanya semakin dekat Orang yang paling dihindari. Dia juga berusaha dengan keras menekan sifat kekanak-kanakan yang terkadang tanpa sadar muncul begitu saja. Selama seminggu berusaha menghindar dari Miyuki, Eijun tidak lagi memegang bola atau melempar.

Play With me | MiyusawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang