Kembalinya dari pusat Kota, Sawamura dalam keadaan nyawa sedang tidak berada ditempat. Dengan sepedanya Miyuki mengebut dan menyelip beberapa kendaraan karena takut terlambat latihan. Kini, layaknya anak kehilangan orangtuanya, Sawamura berjongkok di depan toilet dengan kepala ditenggelamkan di antara pahanya. Mual yang dirasakan tidak main-main, ditambah lagi tangannya masih bergetar hebat. Tangan ini tidak akan berhenti bergetar, satu-satunya cara adalah dengan melempar sampai dia puas.
Miyuki sedang menerima hukuman dari pelatih, pada akhirnya walau mengebut di jalanan terlambat tetaplah terlambat apapun alasannya.
Diam, Sawamura memejamkan matanya tidak lupa menyumbat telinga dengan earphone agar bisa menikmati waktu luang ini. Kaki diluruskan menikmati hembusan pelan angin yang menerbangkan anak rambutnya. Barang belanjaannya dibawakan oleh Kuramochi ke kamar, kebetulan pemuda itu mengambil beberapa barang.
Alasan lainnya dirinya menyumbat telinga adalah agar tidak mendengar suara lemparan dan semua yang berhubungan dengan Baseball. Ia sudah membulatkan tekad untuk tidak terlibat lagi dalam tim. Sesuatu menempel di pipi Sawamura, dingin itu lah yang dirasakannya. Kelopak terbuka pelan, melihat siapa pelakunya. "Masuko-senpai?"
"Kau sepertinya tidak baik-baik saja, ini minumlah." Kata Masuko Tōru. Tersenyum tipis pada adik tingkatnya, remaja ini sekamar dengannya dan Kuramochi. Saat latihan, Masuko tidak sengaja melihat Sawamura seperti orang bodoh di dekat toilet. Sebagai senior yang baik, ia harus memperhatikan Juniornya.
Mata berbinar senang, minuman kaleng yang diberikan oleh Masuko adalah favoritnya. Dengan terburu-buru Sawamura membuka lalu meminumnya, perasaannya sedikit lebih baik saat ini. "Terima Kasih Senpai." Bagaimana caranya membalas perbuatan baik Masuko? Mereka hanya orang yang baru saja saling kenal. Menilai dari postur tubuh, seniornya ini pasti pemukul yang hebat. "...aku tidak suka berhutang budi, jadi apa yang bisa kulakukan untuk membalas budi Senpai?" Sawamura berdiri dan tersenyum lebar, minuman favoritnya menghilangkan mimpi buruk yang diberikan oleh Miyuki.
Masuko terkejut, dia adalah satu dari sekian anggota Tim Baseball yang sudah melihat kemampuan Sawamura. Dan saat ini dirinya mendapatkan tawaran dari Pitcher Jenius yang mungkin suatu saat nanti bisa mengalahkan Narumiya Mei. "Sebenarnya aku sedang berlatih batting tapi tidak ada yang melempar, berlatih dengan mesin tidak efektif. Apa kau bisa membantu? Aku tidak memaksa." Pada dasarnya Masuko memang orang baik tetapi karena tubuh tinggi besarnya, orang sering menyangka jika dirinya galak.
"Baiklah. Aku akan melempar khusus untukmu senpai karena kau sangat baik." Kata Sawamura. Baginya, seseorang yang memberikan minuman favorit kepadanya sudah sepantasnya mendapatkan kemurahan hati, menemani latihan sekaligus meningkatkan kemampuan seniornya. Jika berhasil seniornya bisa masuk ke dalam tim utama dan ikut pertandingan resmi.
Sawamura mengurangi volume musik dan bersiap untuk membantu. "Ayo senpai, aku akan membuatmu menutup celah dalam permainanmu." Sebagai mantan pemain tim nasional, bisa bermain di berbagai posisi adalah sebuah kebanggaan dan Sawamura tidak menyesal pernah berlatih posisi lain selain Pitcher.
Mengerjapkan mata berulang kali, Masuko tidak percaya. Bagaimana bisa dengan mudahnya Sawamura setuju dengan permintaannya padahal Miyuki yang sejak pertama bertemu berkoar-koar ingin menangkap lemparan Sawamura tidak dipedulikan. "Yosh! Ayo Sawamura."
•••
Diamond No Ace ダイヤのA ©Yūji Terajima
Miyuki Kazuya × Sawamura Eijun
Semi-Canon, Out of Character (OOC), Boyslove, Romance-Fluffy•••
Sawamura mengambil Glove miliknya, poni yang terikat dan juga pakaian santainya. Penampilannya jauh dari kata Pitcher, lebih condong terlihat seperti amatiran yang baru mencoba bermain Baseball. Mata terpejam berusaha merasakan sekitarnya, mengenalinya dengan baik sebelum memberikan lemparan terbaik untuk senpainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With me | Miyusawa
FanficDiamond no Ace ダイヤのA ©Yūji Terajima [Miyuki Kazuya × Sawamura Eijun] ❝Sawamura sudah bertekad untuk tidak bermain baseball lagi tapi sejak pertemuan dengan Miyuki, semua rencananya berantakan. Pria itu melakukan berbagai cara untuk menariknya masuk...