Ch. 08

700 67 16
                                    

Bernafas, pikir Miyuki. Kegugupan yang menghantuinya seperti jalang. Hari ini berjalan terlalu cepat untuk jantung mudanya yang penuh dengan gairah hidup. Pakaian yang baru dilempar ke keranjang baju kotor akan menjadi salah satu pakaian paling bersejarah dalam hidupnya selain seragam baseball. Kekenyalan dan aroma manis masih tertinggal dalam otaknya, membuatnya sangat gugup.

Hirup-hembuskan, berulang kali dilakukan untuk menenangkan otaknya yang menggebu-gebu. Langkah awal untuk hidup yang sedikit berwarna tepat didepan matanya. Berharap saja tidak ada virus yang berusaha menjangkiti kenyamanan hidupnya saat ini. Seperti kata pepatah tua, biarkan mengalir seperti air. Ya, walaupun dia sendiri tidak bisa tenang.

Sebelum keluar dari kamar asramanya, Miyuki memperhatikan pakaiannya sekali lagi. Dengan penuh percaya diri dan senyum manipulatif yang sering terpasang diwajahnya-miyuki melangkah cepat menuju kamar Sawamura. Langkahnya terhenti ketika melihat kuramochi melipat tangan didada dengan senyuman lebar. Belakang lehernya seperti ditiup angin musim dingin. "Apa yang kau lakukan disini"

Pertanyaan konyol yang meluncur begitu saja, pintu terbuka menampilkan Sawamura dengan pakaian santainya. Tatapan Miyuki teralih pada Eijun, mengabaikan Youchi yang mulai menyeringai penuh niat jahat. "Ayo ke kantin, perutku sudah melakukan demo." Katanya, sekali dorongan menyingkirkan Kuramochi agar tidak mengganggu kesenangannya. Persetan dengan gosip yang akan diceritakan temannya itu pada orang lain.

"Tidak semudah itu, nak. Kamu tidak diijinkan menculik kouhai kesayanganku." Seru Kuramochi, mendorong miyuki menjauh dari pintu kamar mereka. Dia telah memikirkan banyak hal untuk memeras seorang miyuki kazuya karena biasanya, dirinya yang selalu menjadi korban pemerasan. Kuramochi melirik ke belakang, memberi kode kepada Sawamura berharap anak itu mengerti.

Sawamura menaikan alis bingung, dia memberi kode pada Miyuki untuk segera pergi. Lapar membuat otaknya tidak bisa bekerja dengan sangat baik. "Senpai, berhenti membuat drama." Keluhnya. Telinganya belum menangkap suara atau celotehan tentang dirinya dan Miyuki, lebih baik menjauh daripada berada di zona berbahaya yang akan menenggelamkannya dalam rasa malu.

"Apa maksud-"

"Ayo pergi, sawamura."

Keduanya meninggalkan Kuramochi yang membeku tidak percaya. Bagaimana bisa mereka pergi tanpa peduli dengan apa yang diucapkannya. "Hey brengsek! Jangan meninggalkanku." Teriaknya penuh kekesalan. Dalam pikiran merencanakan pembalasan terhadap kedua orang itu. Beraninya mereka menyembunyikan hal sebesar ini darinya dan yang paling penting, kapan hal besar ini terjadi?

Mereka saling membenci, terhitung berapa banyak bola nyasar yang dilemparkan Sawamura kepada Miyuki hanya untuk menjauhkannya. Ocehan sinis miyuki pun hampir terdengar setiap pelatihan musim panas. Dia sangat menjengkelkan dengan semua sifat licik menciptakan malapetaka bagi siswa pelatihan.

Kantin ramai, dengan nampan semua mengantri makan siang. Baik senior dan junior berbaur dengan baik, pelatihan musim panas berhasil membuat mereka selaras. Berharap permainan mereka berhasil membuahkan hasil yang luar biasa. Salah satunya adalah suara berisik yang sangat menganggu setiap ucapan manis yang telah disiapkan oleh Miyuki.

Sebelum kedatangan Sawamura Eijun, Miyuki Kazuya hanya perlu mengkhawatirkan untuk menjaga rutinitas hariannya sebagai seorang atlet. Rutinitas yang cukup biasa dilakukannya. Itulah yang diyakininya untuk bisa mencapai puncak bakatnya. Tetapi setelah kekacauan yang ditimbulkan sawamura, tak perlu dikatakan lagi, anak itu berhasil menyita waktu dan mengacaukan rutinitas yang membantu stabilitas sebagai atlet.

"Sawamura, jangan disana. Disini bersama kami anak kelas 2." Kata Kazuya. Mendorong tubuh Eijun pelan menuju meja anak kelas dua. Chris belum menunjukkan batang hidungnya, beban pikirannya sedikit berkurang.

Play With me | MiyusawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang