A GREAT ANGRY

5.2K 314 9
                                    

Setelah kemarin satu minggu dihukum oleh sang daddy, kini Gerry sudah terbebas dari itu. Dirinya sekarang bisa sedikit lebih santai menjalani hidup. Tidak seperti kemarin yang seperti diburu-buru deadline.

Ngomong-ngomong, Gerry dan Alma kini mulai sedikit lebih dekat. Itu pun Gerry yang memulainya setelah meminta maaf karena waktu itu daddynya agak kasar.

Alma hanya mengangguk mengerti, karena dia tau cara orang tua mendidik anak itu pasti berbeda-beda. Jadi dia memaklumi ayahnya Gerry saat itu.

Marah juga untuk apa dan hubungan telepon itu salah dirinya juga. Baru sehari kenal sudah ajak sleepcall-an. Dan dia baru sadar itu sehari kemudian, bodoh memang.

Kini kedua sejoli itu tengah memesan makan di kantin sekolah. Tidak, mereka tidak berduaan. Ada teman mereka juga yang ikut menemani.

Kalau hanya berdua nanti bisa ada rumor di sekolah dan ujungnya daddy Gerry pasti tau lalu munculah hukuman.

"Ceu seblak hot," ucap Gerry memesan makanan

"Siap ger, yang lain apa?" tanya ceu Popon seraya mengambil mangkuk

"Samain aja ceu, yang penting enak kayak biasa!" ujar Dion

"Terus neng geulis sama temen nya sama juga?" tanya ceu Popon lagi

"Aku mie ayam aja ceu," ujar Alma

"Aku sama kayak dia, ya, ceu, tapi tambah bakso," ujar Dania—sahabat Alma.

Mereka berenam pun lalu mencari meja dan duduk bersama. Sambil menunggu mereka saling berbincang-bincang hal-hal random hingga bertanya soal keseharian.

Gerry juga diam-diam mulai melakukan flirting dengan Alma. Curi-curi kesempatan dia dan lupa kalau daddynya punya akses ke cctv sekolah.

"Daddy belum telepon?" celetuk Fadlan

"Belum, dikit lagi mungkin," jawab Gerry

Ya, Horry akan menelpon di jam-jam istirahat dan pulang sekolah. Dia menelpon untuk memastikan bahwa anaknya sudah makan juga tidur siang, selebihnya ia akan awasi melalu cctv atau melalui bi Inah.

Beberapa saat kemudian, dering telepon dari handphone Gerry berbunyi.

Tut

"Assalamualaikum dad,"

"Waalaikumsalam, sudah makan, sayang?"

"Ini sedang menunggu pesanan,"

"Makan apa bayi daddy, hm?"

"Gerry pesan bakso," bohong nya

"Serius? Tidak bohong?" datar Horry

"Huft, Gerry p-pesen seblak," lirihnya. Tidak bisa bohong dia kalau daddynya sudah pakai nada datar begitu.

"Benar sudah, ganti menu nya! Jika tidak, daddy datang 15 menit lagi!"

"Dad, aku pesannya gak pedas kok!"

"Bukan seblak namanya jika tidak pedas, cepat ganti atau daddy harus kesana!?"

"Baik, Gerry ganti dad,"

"Good boy, daddy akan cek cctv sekolah, sampai berbohong, lihat saja dirumah!"

"Iya, daddy sayang,"

"Ya sudah, daddy mau meeting, assalamualaikum,"

"Iya, semangat, waalaikumsalam!"

Tut

"Disemprot 'kan lo, udah gua bilang jangan pesen seblak!" ucap Fadlan

"Duh fad, cukup, daddy udah ngomel tadi!" ujar Gerry

MY POSESSIVE DAD (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang