05

103 15 29
                                    

Keenan dan Jovian sedang beristirahat setelah berkeliling kota. Jovian sangat menikmati berkeliling kota dengan kakaknya hari ini, sepertinya.

"Disini seru banget ya kak bisa kemana-mana aja, ada banyak yang bisa dilihat.. Jadi kakak kayaknya enak banget"

Keenan tersenyum kecut, "Iya, enak banget ya"

"EH WOI JOVIAN?!"

Keenan dan Jovian terkejut. Ternyata mereka berpapasan dengan Wahyu.

"JOVIAN? KOK LO HIDUP? HAH? KOK? BENTAR"

Keenan menarik Wahyu sedikit menjauh dari Jovian, "Wahyu, tenang dulu"

"GIMANA GW BISA TENANG? TEMEN GW YANG KEMARIN MATI DEPAN MATA GW SENDIRI HIDUP LAGI PMKSD" Wahyu panik sehingga menarik perhatian orang-orang disekitar sana.

"Nggak gitu, ini bukan Jovian yang kita kenal. Ini Jovian adek gw, gw tau ini terdengar sangat nggak masuk akal tapi kenyataannya gitu. Gw juga kaget tau" Jelas Keenan.

"Adek lo? Gak pernah tau dah gw kalo lo punya adek" Balas Wahyu sinis.

"Iya panjang cerita terus gw sama adek gw terhalang jarak lah intinya, tapi.. iya nyatanya dia mirip banget sama Jovian kita"

"Agak nggak bisa dipercaya, tapi okelah. Terus pas lo pertama kali liat adek lo mirip Jovian, gimana?" Tanya Wahyu kepo.

"Kakak aku pingsan kak!"

"Heh jangan ikut-ikutan kamu!"

Jovian tak peduli dan tetap membeberkan kenyataannya, "Kakak tau? Kak Keenan pingsan terus nangis gara-gara shock banget kak"

Wahyu? Sudah guling-guling dipinggir jalan sambil tertawa dengan keras layaknya orang gila.

"AHAHHAHAA NGAKAK AHAHAHA"

"Jov kamu jangan cepu napa, aduin ke mama nih" Ancam Keenan kesal.

"Spill the tea again, bestie" Kata Wahyu.

Mungkin tak seharusnya mereka berkeliling kota hari itu, pikir Keenan. Karena sekalinya bertemu dengan Wahyu, pasti deh ada yang aneh-aneh wkwk.

[✎]

Keenan dan Jovian sedang makan malam di halaman belakang.

Keenan yang merencanakan ini, ia pikir ia juga jarang menggunakan halaman belakang.

"Masakan kakak enak juga, baru tau"

"Halah pura-pura baru tau"

tapi kan emang baru tau? batin Jovian.

"Udah punya rencana sekolah dimana?" Tanya Keenan sambil membereskan beberapa barang yang berantakan dihalaman belakang.

"Nggak tau sih. Aslinya mau pindah beberapa bulan lagi kan, jadi sekarang belum kepikiran"

"Oh iya emang kamu kelas berapa sih?" Tanya Keenan kepo.

"Kelas 9 kak"

Eh? Umur Keenan dan Jovian tak seberapa jauh. Keenan jadi curiga kalau..

"Nanti SMA aku mau 1 sekolah sama kakak boleh?"

Pertanyan Jovian membuyarkan lamunan Keenan.

Keenan tentu saja panik ketika Jovian bertanya demikian, ia tak boleh bersekolah disekolah yang sama dengan Keenan.

"Eh jangan! Nanti kamu dikira mayat hidup" Jika reaksi Wahyu tadi saja heboh sekali, apalagi murid-murid disekolah Keenan yang lainnya.

Jovian otomatis lesu, dia sudah bersemangat berharap bisa satu sekolah dengan sang kakak.

|| bukan - jongsang ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang