04

130 21 18
                                    

Keenan membuka kelopak matanya ketika sinar matahari menyilau dirinya.

"KEENAN KAMU SUDAH BANGUN"

Keenan terkejut, astaga ibunya tak perlu seheboh itu.

Tunggu, sudah bangun? Ia baru saja bangun tidur?

Ah tunggu, ia tadi sempat pingsan. Tapi kenapa?

"Ini... habis kenapa?"

"Lah tadi kan kamu tak suruh kenalan sama adek malah pingsan, gimana sih"

Ah iya, tunggu.. Perihal adeknya..

"Mah, mama melahirkan... Jovian.. kapan?" Tanya Keenan.

Ibu Keenan sedikit terkejut karena pertanyaan itu keluar tiba-tiba sekali, "Gak lama setelah kamu pindah, ternyata mama hamil lagi"

"Oh.."

Ibunya bingung, anaknya terlihat seperti sedih, shock, semacam itulah.

"Kamu kenapa? Ada masalah? Nggak suka ya sama adek kamu?"

"E-eh, nggak gitu mah"

Ibu Keenan tersenyum hangat, "Terus kenapa loh?"

Keenan menghembuskan nafasnya lalu bercerita tentang temannya.

Ah, kata teman sepertinya tidak cocok. Gebetan? Kekasih? Belum resmi sih, mana sempat keburu mati awokwkwkk

Sang Ibu mendengar cerita anaknya dengan seksama, astaga ia tak tau bahwa sebenarnya Keenan sangatlah kesepian dan selalu menyendiri disekolah dan lingkungannya.

"Tapi untungnya ada Jovian"

Ibu Keenan mengerutkan alis heran, "Jovian?"

"Iya, dia yang satu-satunya nemenin aku dari kelas 2 dan aku juga suk- EH NGGAK JADI AAAAAA"

"Hayo apa hayo"

"Y-ya pokoknya gitulah mah" Balas Keenan sedikit merona.

Ibunya terkekeh, "Jatuh cinta itu wajar nak, mama pengen ketemu dong sama anaknya"

Seperti disambar petir, Keenan pun membalas dengan tersenyum kecut.

"Mama gak akan bisa ketemu lagi di dunia ini, mama bisa ketemu dia di akhirat"

"Eh, jadi dia yang kemarin-  ya ampun nak maaf banget sumpah mama nggak bermaksud gitu huhu"

"Maaf ya, mama nggak bermaksud bikin kamu sedih lagi, duh bego emang" Ibu Keenan berusaha meminta maaf.

"Bukan salah mama, lagian kalo mau lihat rupa Jovian temenku, mama bisa lihat adek aja"

"Ohhh jadi gitu toh yang bikin kamu pingsan tadi" Ibu Keenan baru paham sekarang.

"Kalo mama jadi kamu, mama udah koma awowkkwkwk"

"Gak lucu mah sumpah"

Tanpa mereka sadari, terdapat seseorang yang menguping pembicaraan mereka. Meskipun tanpa disengaja, tapi ia mendengar semua perbincangan ibu dan anak tersebut.

[✎]

Malam yang indah, benar-benar indah. Keenan mengalami deja vu.

Keenan teringat sebuah momen ketika ia mengajak Jovian kerumahnya. Seraya memandang pemandangan langit yang begitu indah, Jovian terus meracau betapa sayangnya ia pada Keenan.

Bagi Keenan pada masa itu, itu sangatlah aneh dan cringe. Namun untuk sekarang, itu telah menjadi salah satu kenangan terbaik bagi Keenan.

"Aku kangen.."

|| bukan - jongsang ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang