𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐡𝐚𝐫𝐢 ‼️
"Saya adalah seorang pencemburu akut! Jadi jangan salahkan saya jika saya akan selalu protes ketika melihat kamu mendekat atau di dekati oleh orang lain, walaupun orang lain itu adalah anak-anak saya sendiri.."
...
Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa follow, vote dan komen sebanyak-banyak nya biar aku makin rajin buat nulisnya!
Btw, kalian semua ini dari kota mana aja sih? coba komen disini!
dan tau cerita aku dari mana?
suka ga?
Untuk yang sudah komen dan setia sama karya aku terima kasih yaa.. aku sangat mencintai kamu! i love u<3
Happy Reading:)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Waktu terus berjalan, seolah ia tak pernah mengerti kita. Padahal waktu memang harus berjalan agar kita bisa tau seberapa nikmat hasil dari penantian kita."
−Atap_collection−
***
Jarum jam kini telah bergerak melewati waktu tengah malam. Membuat suasana sekitar terasa semakin sepi, sunyi, dan dingin. Angin malam berembus kencang, menusuk kulit siapa pun yang tersapu olehnya. Di seberang sebuah rumah besar milik keluarga galaxy, sebuah mobil hitam terparkir diam. Terlihat seorang pria duduk di sana−di kursi bagian belakang dengan jendela terbuka.
Dia, Gilbert Ace. Pria yang tengah menatap ke arah balkon lantai dua yang sedang di diami oleh seorang gadis yang sangat dicintainya−Alexa Eqquina tengah berdiri sendirian sambil memandangi indahnya langit malam dengan hiasan bintang yang menjadi taburan nya. Gil terlihat begitu menikmatinya, tangan nya perlahan mulai terangkat memangku dagunya menggunakan tangan sambil sesekali tersenyum kecil.
Sesekali, terdengar suara tarikan napas berat dari Gil. Hidungnya tersumbat, membuatnya harus menghirup udara kuat-kuat, berusaha melepaskan lendir yang menyumbat saluran pernapasan nya.Walaupun kini hidungnya sudah memerah, suhu tubuhnya semakin terasa panas, wajahnya terlihat lelah dan sayu, tapi tak sedikit pun ia bergerak pergi dari sana. Sebab baginya, Alexa adalah pemandangan yang paling indah dan tak layak untuk dilewatkan.
Berbeda dengan tuan nya, kini Aaron terlihat begitu frustasi. Terlihat ia tengah memijat pangkal hidungnya yang tiba-tiba berdenyut sakit. "Tuan, ayolah kita pulang sekarang. Anda sedang tidak baik-baik saja. Lihat kondisi Anda sekarang!"
Mendengar itu sontak Gil langsung berdecak kesal, diliriknya tajam Aaron yang duduk di hadapan nya. lalu di tempelkan nya jari telunjuk ke bibirnya dan berseru pelan namun tegas, "Shuttttt! Diamlah, kau Aaron!"
Lelah, itulah yang sedang Aaron rasakan saat ini. Berkali-kali ia mencoba membujuk, tapi hasilnya selalu sama. Kini ia hanya bisa bersandar pasrah di kursi. "Terserah Anda sajalah , Tuan. Intinya saya sudah memperingatkan anda. Paling jika anda mati karena demam ini, saya tinggal cari kerja di tempat lain. Dan gadis yang selama ini Anda pandangi dan jaga dari jauh itu... dia tinggal menikah dengan pria lain. Sedangkan Anda tinggal di makan oleh cacing dan berbaur dengan tanah. Selesai!"