14. Miss You

1.3K 277 33
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno hari ini pergi menuju toko obat dan senjata, mereka harus mencari obat untuk Haechan karena sudah dua hari terakhir Haechan terserang batuk-batuk cukup parah dan mereka juga kehabisan amunisi untuk persenjataan, Jeno pergi bersama Yuta karena...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno hari ini pergi menuju toko obat dan senjata, mereka harus mencari obat untuk Haechan karena sudah dua hari terakhir Haechan terserang batuk-batuk cukup parah dan mereka juga kehabisan amunisi untuk persenjataan, Jeno pergi bersama Yuta karena Johnny dan Ten harus menjaga Haechan di markas mereka, mereka sudah sampai di apotik.

"carilah obat yang masih bisa di konsumsi, utamakan obat batuk." ucap Yuta.

"oke." Jeno dan Yuta masuk ke dalam apotik mencari beberapa obat yang masih layak di konsumsi, mata Jeno meneliksik ke setiap rak yang berisi obat-obatan itu namun saat ia berjalan kakinya menginjak sesuatu, sebuah surat kabar dengan foto Jaemin di dalamnya.

Jeno mengambil potongan surat kabar dengan judul proyek menuju mars Jeno tersenyum melihat foto Jaemin ia sangt merindukan kekasihnua itu, mengusap bagian wajah Jaemin di surat kabar.

"semoga kau selalu baik-baik disana." gumam Jeno.

"Jen, kau sudah selesai?" tanya Yuta, Jeno segera memasukan sobekan kertas itu kedalam saku celananya.

"ya, aku sudah menemukan obatnya."

"baiklah, ayo kita segera pergi." Jeno dan Yuta keluar dari toko dan segera masuk ke dalam mobil, di tengah jalan mereka melihat awan hitam mendekati mereka, mereka sudah hampir dekat dengan toko persenjataan.

"Shit!" Umpat Yuta.

"ada apa?" tanya Jeno sembari menoleh ke arah yuta.

"badai datang, kita tidak bisa kembali ke markas karena sudah jauh dan kita sudah dekat dengan toko persenjataan." jawab Yuta.

"kita menepi di toko persenjataan." Yuta memarkirkan mobil mereka di tempat yang amn dari badai lalu masuk ke dalam toko persenjataan, tepat mereka masuk ke dalam toko hujan mulai turun.

"kenapa akhir-akhir ini cuaca di bumi sangat ekstrim?" tanya Jeno, Jeno merasa ada yang aneh dengan cuaca di bumi setelah ia pulang.

"entahlah, tapi semenjak ada kota sementara itu aktivitas cuaca jadi tidak menentu."

Duar!

Petir menyambar lalu setelahnya hujan lebat disertai angin kecang mulai turun, bahkan turun hujan es sebesar bola golf. Pintu toko terbuka karena tidak bisa menahan angin yang sangat kecang.

"Tutup pintunya dengan meja ini ayo geser." ucap Jeno, Yuta membantu Jeno mendorong meja yang cukup berat untuk menahan pintu, mereka berhasil menahan pintu.

Yuta duduk menyender lalu mengeluarkan rokoknya dari dalam saku, ia menyodorkannya pada Jeno namun dengan halus Jeno menolaknya.

"aku tidak meroko." Ucap Jeno.

The Erda [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang