24. Middle

1.1K 231 6
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny melihat Haechan yang terbaring meringkuk di kasurnya, bahkan sesekali ia terbatuk. Johnny mendekati pintu Sel melihat apakah ada seseorang di luar, tiba-tiba saja seorang miles mendekati pintu sel dan membukanya.

"Hei, tolonglah adikku dia sedang sakit parah!" Ucap Johnny.

"kami memang akan membawanya." Ucap miles itu lalu mendekati Haechan.

"Jangan kasar padanya!" Cegah Johnny.

"sudah diam! Ini urusan kami." miles itu membawa tubuh Haechan yang lemah secara paksa, mereka memaksa Haechan berjalan walau tubuhnya lemas, setelah mengambil Haechan pintu sel kembali di tutup, Johnny tidak di perkenankan keluar.

"HAECHAN BERTAHANLAH AKU AKAN MENYUSULMU." teriak Johnny, Haechan menoleh pada Johnny dan tersenyum.

Sementara itu tubuh Haechan di bawa masuk ke dalam Laboratorium untuk menjadi bahan penelitian, mereka memaksa Haechan berbaring di sebuah kasur dengan tangan dan kaki di ikat, banyak peralatan aneh di dalam ruangan. haechan sudah pasrah dengan hidupnya.

Clek!

"Bahan penelitian sudah siap prof, dia memiliki penyakit serius pneumonia." Ucap salah satu orang berjas putih, Hari ini adalah penelitian vaksin untuk orang yang menderita suatu penyakit pada tubuhnya, rekasi apa yang akan terjadi jika vaksin di suntikan ke dalam tubuh pasien yang memiliki penyakit serius.

"baik, terimakasih informasinya." ucap salah satu profesor -Mark.

Mark berdiri di samping Haechan yang terbaring, Haechan menatap Mark memincing, jika ia punya kekuatan rasanya Haechan ingin menonjok wajah profesor di hadapannya. Mark mengambil sebuah suntikan dari meja.

"siapa namamu?" tanya Mark sembari fokusnpada cairan vaksin.

"kau tak perlu tau namaku." jawab Haechan sinis.

"setidaknya jika terjadi hal buruk padamu kami bisa membuatkan nama pada nisnmu." ucap Mark dengan santainya, Haechan mengepalkan tangannya.

"kenapa kalian melakukan ini pada kami?" tanya Haechan, Mark menoleh dan menatap Haechan. "bukankah setiap makhluk hidup punya hak untuk hidup bebas dan memiliki perlindungan? Kenapa hanya orang-orang dari kalangan atas saja yang memiliki hak perlindungan seperti memiliki hak istimewa?" Haechan menatap Mark dengan mata berkaca-kacanya.

"aku tidak bisa menjawabnya, itu di luar tugasku." ucap Mark kembali fokus.

"aku ingin meminta sesuatu." suntikan vaksin sudah siap, Mark hanya tinggal menyuntikannya di lengan haechan.

The Erda [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang