20. Evil

1.2K 254 7
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Mark berjalan cepat untuk menemui Yeonjun, setelah bertanya pada beberapa staf lab mereka berkata kalau Yeonjun ada di ruangan pengembangan teknologi, Mark sampai di depan pintu ruangan pengembangan teknologi dan langsung masuk ke dalam, matanya m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark berjalan cepat untuk menemui Yeonjun, setelah bertanya pada beberapa staf lab mereka berkata kalau Yeonjun ada di ruangan pengembangan teknologi, Mark sampai di depan pintu ruangan pengembangan teknologi dan langsung masuk ke dalam, matanya melihat Yeonjun dan Renjun ada disana.

"Oh! Profesor mark, halo." Sapa Yeonjun, Mark mendekati Yeonjun dan menarik kerah kemejanya.

"dimana cetak biru itu?!" tanya Mark.

"cetak biru apa?" Tanya yeonjun dengan wajah tak bersalahnya.

"jangan menjadi orang bodoh Yeonjun, aku melihatmu masuk ke dalam ruanganku dan mengambil cetak biru itu di dalam brangkas!" Mark melepaskan kasar kerah kemeja Yeonjun hingga tubuh Yeonjun terdorong.

"Aaa... Kau sudah mengerahuinya ya." ucap Yeonjun, ia terkekeh.

"profesor mark, sadarlah dunia ini penuh persaingan untuk mendapatkan pengakuan seluruh dunia. Apa kau tak ingin diakui sebagai penemu dan penyelamat bagi manusia?" Yeonjun menaikan sebelah alisnya.

"Apa maksudmu?"

"profesor mark, aku mengajakmu mengembangkn pennemuan ini tanpa membawa embel-embel nama prof Jaemin di dalamnya, dia mungkin sudah binasa di luar sana dan sekarang giliran kita untuk meneruskannya."

"dia belum mati!" Ucap Mark mengepalkan tangannya siap untuk menonjok wajah Yeonjun.

"prof mark, apa kata yeonjun benar kita tidak bisa menunggu waktu lebih lama lagi untuk menunggu kedatangan prof Jaemin, sebaiknya kita membuat proyek ini lebih cepat. Dia gagal dalam pembuatan Vaksin itu dan ini sudah tugas kita untuk mengembangkan lebih baik lagi penemuannya." ucap Renjun.

"kau dengar? Kita tidak punya banyak waktu, selain itu kau juga akan mendapar benefit yang luar biasa, jika kita berhasil mengembangkan penelitian ini maka kita akan terkenal dan kau juga akan mendapatkan job sebagai peneliti utama di penelitian lainnya." Yeonjun tersenyum dan berusaha meyakinkan Mark dengan tawarannya.

"bagaimana?" tanya Yeonjun, Mark terdiam ia masih berfikir dan berusaha memilih keputusannya sendiri.

"jika memang itu yang di butuhkan saat ini, maka aku ikut." Yeonjun menjulurkan tangannya dan Mark bersalaman.

"Congrats prof Mark, kau memilih keputusan yang tepat." ucap Yeonjun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Erda [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang