Antara Kau dan Penyesalan

1.2K 193 68
                                    

⚠️⚠️⚠️DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIAT SELURUH/ SEBAGIAN CERITA⚠️⚠️⚠️

Rate : 18+ ⚠️

Asap beraroma tembakau mengepul keluar saat Sasuke menghembuskan napasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asap beraroma tembakau mengepul keluar saat Sasuke menghembuskan napasnya. Tubuh gagah yang bertelanjang dada itu bersandar pada sebuah kursi santai yang terletak di balkon apartemennya dan tak acuh pada udara dingin yang mungkin saja bisa membuat ia demam esok hari.

Sasuke termenung sembari mengingat kembali pertemuannya dengan Hinata di taman kota beberapa jam lalu. Ia tersenyum miris saat menyadari betapa serius sang gadis lebih memilih untuk membongkar rahasianya dari pada harus tetap terikat dengan Sasuke dalam sebuah masalah yang tak kunjung usai.

"Kau begitu membenciku, 'kan, Hinata? Kau rela rahasiamu terbongkar hanya karena ingin menjauh dariku? Tapi maaf saja, aku lebih baik mencari tau jawabannya sendiri."

"Aku tidak membencimu!"

"Benarkah? Kalau begitu seperti katamu tadi, kita berteman, 'kan?"

Hinata membuka mulutnya, namun tidak ada satu kalimat pun yang keluar. Gadis itu menghela napas panjang dan menatap ke arah lain, "Begitu sulitkah bagimu biarkanku bebas dari hal melelahkan semacam ini, Sasuke?"

"Melelahkan bagaimana?"

"Apa kau tidak mengerti juga jika aku hanya ingin menjauh darimu?! Aku tidak ingin berurusan lagi denganmu atau pun Sakura! Apa kau tidak paham juga?! Aku lelah!"

Hinata berdiri dari duduknya, "Kita sudah berakhir sejak hari itu, Sasuke. Dirumahmu saat acara makan malam. Ayahku yang mengakhiri hubungan kita. Kita sepakat. Kau yang meminta, bukan? Dan aku mengabulkannya."

Sasuke seketika tertawa kecil sembari menengadahkan kepalanya menatap Hinata, "Itu berbeda, Hinata. Aku tidak mengingatmu saat itu. Kau harus mengerti—"

"Kau yang seharusnya mengerti! Aku sudah mengalah pada cintaku, Sasuke. Bisakah kau?"

Sasuke tak lantas menjawab. Laki-laki itu menunduk sebentar dan tersenyum miris, "Aku tidak bisa," ucapnya sembari kembali menatap Hinata.

"Aku tidak bisa jika harus melepaskanmu, Hinata. Tidak lagi."

Gadis itu menoleh ke arah Sasuke yang menatapnya dalam-dalam sembari melemparkan sebuah senyuman pedih, "Karena jika kulepaskan mungkin saja kau akan benar-benar pergi."

Sasuke terkekeh miris saat kembali mengingat hal itu. Dadanya terasa di remas kuat-kuat saat mengingat begitu banyak kesakitan yang Hinata dapatkan darinya.

Ia mematikkan rokoknya dan berdiri pergi dari balkon itu. Langkah kaki laki-laki itu menuntun ia pada sofa besar yang sudah dijadikannya saksi bisu tentang kegilaannya menyakiti Hinata.

Sasuke menatap sayu Sakura yang duduk dipangkuannya. Ia bersyukur mendapati pemandangan cantik itu setiap hari. 

"Kenapa menatapku seperti itu, Sasuke-kun?"

OMOIDE NO KIZUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang