Aku Pulang

1.6K 191 103
                                    

⚠️⚠️⚠️ DILARANG MELAKUKAN PLAGIAT SELURUH/ SEBAGIAN CERITA ⚠️⚠️⚠️

Hinata berjalan perlahan sembari menjinjing tote bag di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata berjalan perlahan sembari menjinjing tote bag di tangannya. Seperti kemarin, hari ini gadis itu kembali menjenguk Sakura setelah pulang dari sekolah dengan membawa buah-buahan dan camilan sehat.

"Aa, Hinata-chan, selamat sore. Kau ingin menjenguk Sakura lagi?" Hinata tersenyum kecil saat Mebuki menyapanya seperti biasa.

"Maaf karena hanya membawa ini, Bibi. Apakah Sakura sudah bangun?" ucap Hinata sembari menyerahkan tote bag di tangannya.

"Terima kasih, Nak. Maaf selalu merepotkanmu," ucap Mebuki sembari menerima pemberian Hinata. Wanita paruh baya itu menuntun Hinata untuk masuk ke dalam ruang rawat inap Sakura, namun Hinata berhenti sembari menatap Mebuki seakan bertanya apakah Sasuke ada di dalam ruangan.

Mebuki tersenyum dan menggeleng, "Tenanglah, Nak. Dia belum kemari."

Gadis itu menghela napas lega, Akhirnya Hinata bisa melihat bagaimana keadaan Sakura yang terbaring lemah di tempat tidurnya.Sudah tiga hari gadis itu menutup matanya seakan lebih menyenangkan hidup di alam sana dari pada kembali pada kehidupan nyata.

"Keadaannya masih sama, tapi aku bersyukur ia masih bertahan," Mebuki tersenyum ke arah Hinata.

Wanita bersurai merah muda itu menggenggam tangan Hinata lembut, "Hyuuga-san, berhentilah merasa bersalah. Semua yang Sakura lakukan adalah pilihannya sendiri. Kau tidak boleh terus menerus menyalahkan dirimu sendiri."

Hinata hanya bisa tersenyum kecut dan mengangguk kecil. Mebuki memeluknya sebentar, "Kau sudah makan? Aku memasak di rumah dan membawa makanan kemari. Kau pasti belum makan."

"Keluar!"

Tubuh Hinata tersentak kaget saat mendengar suara dingin itu. Ia melihat ke arah ambang pintu dan mendapati Sasuke menatap dingin ke arahnya, "Keluar!"

"Sasuke-kun, tak apa. Biarkan Hinata-chan di sini—"

Sasuke segera menarik Hinata keluar dari ruangan yang merawat Sakura, "Tidak! Sekarang pulanglah. Bukankah aku sudah memperingatimu kemarin? Masih memiliki muka kau datang kemari setelah berhasil mencelakai kekasihku? Keluar!"

"Tunggu, Sasuke! Kumohon. Aku hanya ingin melihat Sakura—"

Sasuke mendengus kecil sembari menatap dingin ke arah Hinata, "Sia-sia saja selama ini aku menyelamatkanmu. Kau memang tidak mau mendengarkan ucapan orang lain, ya. Bukankah kau sudah berjanji akan menjaga dirimu baik-baik, tapi kau sepertinya memang tak mau dengar dan malah memancing maut untuk datang menghampirimu."

"Tidak, Sasuke—"

"Betapa bodohnya Sakura menyelamatkanmu. Harusnya ia biarkan saja kau di sana agar kau jera untuk mencelakai dirimu sendiri."

Hinata menatap tak percaya ke arah Sasuke, langkahnya mundur perlahan, "Sasu—"

Sasuke menghela napas kasar, "Kumohon, pergilah. Tolong hargai pertolongan Sakura. Berhentilah mencelakai dirimu sendiri agar orang lain tak susah karena harus menyelamatkanmu. Jika bisa kau tidak usah pergi kemana-mana. Berdiam diri sajalah di tempat persembunyianmu itu!"

OMOIDE NO KIZUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang