Hinata hanya bisa menerima jika dirinya harus kembali ke masa lalu untuk memperbaiki apa yang telah ia rusak sebelumnya.
Fanfiction
OOC (Out Of Character)
Main character : Hyuuga Hinata, Uchiha Sasuke
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Cover : hujandika...
⚠️⚠️⚠️ DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIAT SELURUH/ SEBAGIAN CERITA⚠️⚠️⚠️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shikamaru!"
Naruto berlari kearah sahabatnya saat mendapati laki-laki Nara itu baru saja memarkirkan motor, "Kemarin Asuma-sensei mencarimu."
Shikamaru turun dari motornya. Ia terdiam saat wajah Naruto menatapnya tak biasa seakan mencari sesuatu yang tengah ia sembunyikan.
"Aku tahu."
"Kau berbohong kemarin."
'Sial'
Shikamaru berusaha mempertahankan wajah datarnya agar terlihat tak mencurigakan. Ia mulai berjalan pergi meninggalkan Naruto yang mendengus kesal.
"Kau tak bertemu dengan Asuma-sensei, 'kan? Kau pergi kemana sampai bolos latihan?"
"Bukan urusanmu!"
Naruto berdecih kesal. Ia berkacak pinggang menatap punggung Shikamaru yang semakin lama semakin menjauh.
Naruto akhirnya berlari menyusul Shikamaru yang sudah beberapa meter di depannya. Saat sampai di depan gedung sekolah matanya menangkap Shion yang jugs baru saja sampai di sekolah. Ia akhirnya menghampiri sang kekasih untuk mengajaknya jalan bersama.
"Shion!"
Si gadis pirang menoleh mencari seseorang yang memanggil namanya. Netranya membulat saat mendapati Naruto berjalan cepat ke arahnya sembari tersenyum cerah. Ia seketika panik dan langsung melihat sekitar yang tenyata sudah menatap tajam kearahnya.
'Mereka akan merundungiku lagi'
"Kau mau ke kelas? Akan kuantar," Laki-laki itu seketika menarik tangan sang kekasih untuk mengikuti langkahnya.
"Kenapa akhir-akhir ini kau tidak mau berangkat dan pulang bersamaku?"
Shion tersentak kaget saat Naruto bertanya tentang hal yang tak ingin ia jawab dengan jujur"Aku..., aku sedang belajar mandiri."
Naruto tergelak pelan. Ia sebenarnya tahu kenapa Shion menjaga jarak dengannya di sekolah. Gadis itu sering di rundungi siswi lain karena Naruto. Ya, karenanya.
Sejujurnya Naruto pun berusaha melakukan perlindungan pada sang kekasih, tapi jumlah jumlahnya kalah telak dengan orang-orang yang merundungi Shion. Jadi, dengan sadar diri Naruto pun tak bisa memaksakan keinginan Shion yang ingin melindungi dirinya sendiri.
"Wahhh, baguslah. Aku senang kekasihku semakin mandiri, tapi jika terjadi sesuatu tolong beritahu aku dan jangan kau pendam sendiri."
"Haik, Naruto-kun."
Naruto mengelus lembut puncak kepala Shion, "Karena kita sudah terlanjut bertemu tak masalah bukan jika aku mengantarmu ke kelas?"