Happy Reading!
Ting tong.
Bel rumah berbunyi. Yoonna menyeka air mata yang mengalir di pipi, melirik jam dinding. Pukul menunjukkan pukul 19.50. Dan pasti, Junyoung telah menjemputnya."Nah, telah sampai. Ayo cepat pergi ke kediaman Ha!" Seru Kinara senang seraya menepuk-nepuk bahu anak gadisnya.
Yoonna menatap Kinara sedih. "Eomma, tapi, rumah ini... juga kediaman Ha." Kinara tertegun mendengar ucapannya.
"Eh, itu dulu. Sekarang sudah berbeda. Sekarang, mansion ini adalah milik kita, Yoonna! Ini kediaman keturunan Aldiana!" Kinara kembali berseru senang, mengabaikan rasa sedih yang muncul sebentar di hati.
Yoonna tersenyum sendu. "Maaf, Eomma. Aku membuat Eomma makan malam sendirian." Ucapnya. Kinara menggeleng. Ia menatap putrinya yakin. "Tidak perlu minta maaf. Sudah, itu ada yang mencet bel."
Yoonna mengangguk, dan memperhatikan perlengkapannya. Sudah semua. Ia hanya perlu memakai sepatu.
"Haih, cantik sekali putriku ini. Coba saja Appa-mu tidak menjadi Appa-nya Junyoung, pasti bocah itu akan melamarmu." Celetuk Kinara seraya memainkan jari, jahil meledek putrinya.
Wajah Yoonna merah padam. Ia menatap ibunya tidak percaya. "Eomma! Bisa-bisanya Eomma ngomong kek gitu! Aargh, Yoonna malu!" Pekik gadis itu seraya menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan.
Kinara tertawa lepas. Puas berhasil menjahili anak tunggalnya.
"Sudah, cepat sana." Usir Kinara seraya tertawa kecil. Yoonna mendengus. Asal-asalan memakai sepatu cantiknya. "Iya-iya." Dumal gadis cantik itu sebal.
"Aku pergi," ucap Yoonna dan keluar dari rumah.
Kinara mengangguk, meski tahu bahwa putrinya tidak akan melihat anggukannya. Ia menghela napas, dan tersenyum tipis.
"Maaf, Yoonna. Kini takdir yang kejam kepadamu. Bagaimana bisa kini takdir mempermainkan hatimu?"
Yoonna merapatkan mantel putih yang menutupi tubuhnya. Sekarang baru musim gugur, namun entah kenapa terasa dingin.
"Selamat malam." Ujar seseorang yang berada di depan Yoonna. Ah, karena cuaca dingin Yoonna jadi tidak fokus dengan sekelilingnya.
Lelaki itu membuka masker hitamnya, dan tersenyum. Membuat netranya melengkung indah. Oufit-nya terlihat luar biasa. Mantel hitam mahalnya membalut tubuhnya yang mengenakan kaos putih. Rambutnya di tata rapi dengan gaya belah tengah.
"Ah, Junyoung o-oppa," sapa Yoonna kikuk karena keceplosan memanggil Junyoung dengan sebutan Oppa. Junyoung hanya tersenyum, kemudian menarik gadis itu agar mendekat padanya.
Yoonna mengerjapkan mata, kaget dengan perlakuan Junyoung. Ia terdiam kaku macam mannequin. Pipinya memerah hanya karena hal seperti ini.
"Ku lihat kau kedinginan, padahal ini masih musim gugur. Ayo cepat ke mobil," ujar Junyoung sambil menatap Yoonna yang tingginya masih di bawahnya. Yoonna menelan saliva karena ditatap olehnya, kemudian mengangguk ragu.
Mereka berdua pun mendekati mobil bmw putih yang terparkir di dekatnya. Junyoung membukakan pintu untuk Yoonna, dan Yoonna mengucapkan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Him ✔
Teen Fiction[END] ft. Ha Yoonbin ♡ Sebenarnya Yoonna tidak ingin datang ke pernikahan sang ayah dengan istri barunya. Tetapi, takdir seperti lelucon, ya? Bagaimana bisa Yoonna jatuh cinta pada anak tiri ayahnya yang telah mengkhianatinya? Apakah semuanya akan...