20 | 깊은 심연

17 3 1
                                    

Happy Reading!

"Salju pertama kira-kira kapan ya?"
Pertanyaan Yoonna membuat Junyoung terdiam. Lelaki tampan itu meletakkan garpunya di atas piring berisi spageti, kemudian menatap gadis di sampingnya. "Sepertinya sebentar lagi." Jawab Junyoung. Senyum tipis tercetak di wajah tampannya melihat Yoonna mengangguk lucu.

"Aku ingin melihatnya bersamamu. Itu salah satu keinginanku," ucap Yoonna sembari menggulung-gulung spageti menggunakan garpunya. Junyoung mengangguk. "Baiklah, kita akan melihatnya bersama."

Sarapan di villa itu berjalan aman, damai, dan tentram. Hanya ada Junyoung dan Yoonna yang sedang sarapan sembari menatap pegunungan dan hamparan pohon dari balik jendela kaca.

Hingga, Nenek Lee datang bersama Yoonbin dan Haera di belakangnya. Kedatangannya menghancurkan suasana damai di ruang makan tersebut. Entah kenapa, hawa yang dipancarkan Nenek Lee untuknya terasa mengintimidasi.
Huh, sebenci itukah dia padanya?

"Hei kalian! Ayo berpetualang di hutan!" Seru Nenek Lee.

Junyoung menatap Haera bingung. Sementara yang ditatap hanya menggelengkan kepala samar, tanda ia juga tidak tahu. Nenek Lee memang terlalu misterius untuk dimengerti. Entah apa lagi yang direncanakan nenek tua ini.

"Berpetualangan ngapain, Nek?" Junyoung bertanya.
Nenek Lee menyeringai samar. "Jalan-jalan."

---

Nenek Lee tersenyum menatap hamparan pohon tinggi besar yang tertata rapi. Ia mengambil napas, dan melirik langit. Matahari pagi beranjak naik.

Di tangan Nenek Lee terdapat sebuah peta untuk mencari sebuah harta karun mainan yang telah para pembantu sembunyikan.

"Kita akan bermain game, Eomma?" Haera bertanya. Nenek Lee mengangguk. "Kali ini kita akan bermain mencari harta karun! Ayo, berkelompok! Yoonbin dengan Junyoung, dan aku dengan Yoonna." Ucapnya, membuat Yoonna tersentak kaget.

Haera menunjuk dirinya sendiri. Ekspresinya mengatakan bahwa dia bingung.
"Eomma, aku?" Tanya Haera.
"Kau di villa saja. Aku tahu kau malas bermain di hutan dan ingin mengenang Daniel di taman belakang." Nenek Lee menjawab acuh. Mengangkat bahu.
Haera menganga mendengar jawaban ibu kandungnya. Namun dengan cepat, ia mengangguk.

"Hhh, baiklah."

Permainan mencari harta karun dimulai. Yoonbin bersama Junyoung mencari kearah selatan setelah sekian lama berdebat. Sementara Nenek Lee dan Yoonna mencari kearah timur. Haera? Dia balik ke villa.

Awalnya permainan terasa seru. Sayup-sayup Yoonna dapat mendengar suara perdebatan Yoonbin dengan Junyoung, membuatnya tertawa kecil.
Namun, Nenek Lee sepertinya sangat membencinya. Dia menatap Yoonna sinis jika mendengar gadis itu tertawa bahagia.

"Jangan hanya tertawa seperti orang bodoh! Cari harta karunnya!" Bentak Nenek Lee.

Sontak, Yoonna terdiam. Ia terkejut karena Nenek Lee tiba-tiba membentaknya. Ia mengangguk pelan, wajahnya pias. "Baiklah, Nek. Maafkan aku." Ucapnya pelan.

Hening. Nenek Lee mendengus, tidak peduli dengan Yoonna yang membungkuk minta maaf. Ia melangkah meninggalkan gadis itu dan mencari letak harta karun.

Because Of Him ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang