11. Sebelas

1.4K 152 26
                                    

'Hidup sendirian udah makanan gue sehari hari'— Jihanika Anjani.

****

11. Gagal.

Langit menjadi gelap, bintang bertebaran di atas langit yang gelap dan indah. Seorang gadis turun dari mobil mewah, memakai gaun yang sangat seksi dengan rambut nya yang di cepol asal. Ia berjalan menuju pintu utama dengan beberapa bodyguard di belakang nya yang membawakan kopernya.

Ting tong

Ting tong

Gadis itu memencet bel dua kali, tidak lama setelah itu pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya seperti asisten rumah tangga.

"Eh n-non, silahkan masuk dulu, non. Sini kopernya saya yang bawa saja." ujar wanita paruh baya itu.

Tanpa menjawab gadis itu langsung segera masuk kedalam menuju ruang tamu dan duduk di salah satu sofa yang di berada di ruang tamu. Bodyguard yang tadi manjaga nya tetap menjaga di depan rumah.

"Mereka berdua berada dirumah ini kah?" tanya gadis itu.

"Tidak ada, non. Mereka berdua berada di apartemen, non," jawab wanita paruh baya itu.

"WHAT? Sialan, males banget gue harus kesana. Yaudah itu taruh koper gue di kamar biasa. Cepat cepat!"

Wanita paruh baya itu terkejut, ia menunduk, "b-baik, non."

Gadis itu merebahkan dirinya di sofa yang ia duduki dan ia langsung mengeluarkan ponselnya dari tas mini nya, mengetikan sesuatu untuk mencari kontak seseorang.

"Merepotkan," gumamnya kesal.

Ia langsung menempel ponselnya pada telinga saat sudah menghubungi seseorang yang ia cari.

"WOY gue di rumah lo, lo nya ngga ada, anjing lo!"

"..."

"Iya juga sih, tapi tetep aja. Punya rumah kok ngga di tempati, di huni setan nanti."

"..."

"Bangsat! Buruan lo berdua kesini, kalau ngga gue obral Abrik nih rumah lo sekarang."

"..."

"Lah ngga peduli gue, buruan kesini, ngga mau gue di rumah segede ini sendirian."

"..."

"Ngga mau kesana, males."

"..."

"Nah gitu dong sama sepupu tuh harus baik."

"..."

Tut

Telfon nya di akhiri sepihak oleh seseorang di sebrang sana.

"Sialan! Untung sepupu."

****

Zion menyusuri koridor apartemen Sandra, ia menjemput Sandra untuk dinner dirumahnya malam ini. Berpandangan lurus kedepan dengan mata tajam nya. Ia sampai di depan pintu kamar apartemen Sandra.

Ting tong

Zion memencet bel, tapi tidak ada respon sama sekali dari dalam apartemen Sandra. Zion memencet bel lagi beberapa kali tetap tidak ada yang muncul untuk membukakan pintu.

"Shit! Gadis ini berani berani nya membuat gue nguji kesabaran," gumam Zion.

Zion mengambil ponsel nya yang berada di saku celana nya, mencari nama kontak Sandra. Ia memencet tombol yang bergambar telepon, lalu ia menempelkan nya pada telinga nya.

Zion : My Boyfriend is PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang