Zion : My Boyfriend is Psycho

1. Satu

'Lo tinggal pilih, hidup menjadi cacat dan cemoohan orang orang atau mati dengan cara estetik yang berasal dari pisau tumpul dan katana gue?' - Zion Giorgia Adelard.

****

1. Keluarga.

"Lusa udah masuk sekolah anjir kita, buset gak nyangka kita bakal jadi kakak kelas." Ucap Algiralan dengan memakan camilan di depannya, Algiralan Assanta sahabat Zio yang paling tengil dari ke tiga sahabat Zio.

Ia bersahabat dengan Zio sejak SMP, hampir lima tahun mereka bersahabat. Algiralan atau yang sering di panggil Al, dia itu suka banget sama yang namanya makanan. Sebenarnya yang lain juga suka makanan tapi Al ini dimana pun ia berada, mulutnya tak berhentinya mengunyah makanan. Dia itu tengil banget anaknya, tidak bisa diam. Jika tiba tiba ia menjadi kalem, anteng, tidak banyak tingkah dan bersikap alim itu sangat aneh, karena memang tidak ada cocok cocoknya sama sekali menjadi good boy. Dan jangan lupakan satu fakta bahwa Algiralan adalah korban virtual.

"Bener banget dah, gue gak nyangka anjir. Gak sabar liat degem degem. Duh ngebayangin aja udah bikin hati gue seneng." Lanjut Sinang, Sinang Pratama.

Ini nih teman Zio dari jaman masih kecil, karena orang tua Sinang itu salah satu kepercayaan orang tua Zio.

Sinang ini salah satu sahabat Zio yang paling normal karena ia sangat pecinta cewe cewe, saking normalnya sampai hampir semua cewe di SMA Merpati pernah menjadi pacarnya. Bukan berarti yang lain tidak normal, tapi Sinang saja yang terlalu normal, mereka normal kok. Bukan cuma teman angkatan tapi juga kakak kelas, siapapun yang nembak Sinang pasti di terima cowo itu sukarela, si cewe tidak peduli menjadi cewenya yang keberapa, yang penting ia menjadi pacarnya Sinang. Terkadang bego dan goblok itu beda tipis. Bahkan ia baru sekolah setahun di SMA Merpati saja mantannya sudah seratus lebih. Ada yang mau mencalon? Surat terbuka untuk ciwi ciwi.

"Tobat lo." Saut Bagas, Bagas Hintabiu.

Sahabat terakhir Zio yang sedikit waras setelah Zio. Dia sudah bersahabat dengan Zio sejak SMP. Dia ini kalem kalem menghanyutkan, sahabatnya sering menyebutnya cenayang. Karena apapun yang ia ucapkan pasti benar. Dia juga suka menjahili teman temannya apalagi sama Al, seperti mempunyai dendam pribadi dengan Al. Ya, gimana tidak dendam, Al itu definisi orang yang gak tau diri, karena Bagas itu pintar jadi ia di manfaatkan oleh Al. Sebenarnya mereka semua pintar tapi pada malas aja. Al itu jika ada yang salah ulangannya pasti menatap sinis Bagas, udah nyontek, gak tau terima kasih, gak tau diri juga.

"Mantan lo udah ratusan, Nang, tobat ngapa lo tobat. Bagi ke gue kek, lo mbat semua." Ujar Algiralan.

"Makanya jangan pacaran sama yang virtual, gak enak kan. Mampus!" Hardik Sinang.

"Wah anjing, lo. Lo gak pernah ngerasain pacaran virtual jadi lo gak tau rasanya, jangan sok tau deh. Enak, cuy pacaran virtual." Jawab Algiralan tak terima.

"Ya lah, kalau boong gak bakal ketauan." Sahut Bagas, sekali nya ngomong sebuah fakta ya.

"Nah itu tuh, haha." Dengan kekehan di akhir ucapannya.

"Halah korban virtual banyak gaya lo!" Ejek Sinang kepada Algiralan.

"Bos, liat deh si Sinang ngledek gue, bantu dedek dong." Adu nya kepada Zio seperti anak kecil yang lagi berantem dengan temannya.