14. Mulai
Sepasang sepatu itu terus berlari tanpa henti, menginjak tanah coklat yang basah yang di tutup beberapa rumput yang tumbuh di atas tanah itu. Banyak sekali pohon pohon yang tinggi di sekitar nya.
"WOY BERHENTI!" teriak seorang pria yang sedang berlari bersama tiga rekannya yang sedang mengejar seorang gadis.
Langit yang gelap tidak membuat si gadis itu ketakutan di tambah lagi dirinya di kejar oleh empat pria sekaligus. Gadis itu sesekali melihat kearah belakang untuk memastikan jarak dirinya dengan empat pria yang mengejarnya.
Sekuat tenaga dirinya berlari cepat agar tidak tertangkap oleh pria pria tersebut. Gadis itu menambah kecepatan larinya dan di depannya ada rumput yang menjuntai tinggi, tanpa lama ia berlari dan ia bersembunyi terlebih dahulu di belakang pohon besar di dekat rumput tinggi itu.
Tak lama para pria itu datang dan membelakangi pohon besar itu, "sialan kemana dia, kenapa bisa lolos," ujar salah satu pria tersebut.
"Kita harus tetap cari gadis itu sampai ketemu!" balas pria lainnya.
Sedangkan gadis itu perlahan mundur pelan-pelan kearah rumput tinggi itu agar tidak ketahuan oleh pria pria itu.
"Pasti dia bersembunyi di sekitar sini, ayo kita cari lagi," ujar ketua dari keempat pria itu.
Mereka mencari di sekitarnya dan si gadis itu sudah bersembunyi aman di balik rumput tinggi itu.
"Dia tidak ada bos," lapor salah satu pria tersebut.
"Sialan! Kita cari lagi kearah timur, sekarang!" setelah nya keempat pria tersebut pergi dari sana dan berlari kearah timur untuk mencari gadis itu.
Sedangkan gadis itu bernafas lega di buatnya. Ia berdiri lalu berjalan kearah barat untuk keluar dari hutan ini.
"Lo aman sekarang, Jihan."
****
Sandra
Kerumah gue sekarang.
Ck
Udah malem ini san
Liat liat jam kek kalau nyuruhSekarang.
Ck, iya iya
Mona menggeram kesal, coba saja kalau itu bukan Sandra, bisa dipastikan ia akan sangat menolak keras suruhan itu. Sekarang sudah pukul sepuluh malam, saatnya Mona bersantai sambil menjernihkan pikirannya, tapi Sandra menggagalkan itu semua. Mona yang sedang bersantai di kamarnya terpaksa berdiri dan berganti pakaian.
Setelah selesai Mona berjalan keluar dari apartemen dan menuju arah basement apartemen yang ia singgah. Saat sudah menemukan motornya ia bergegas menaikinya dan bergabung bersama pengendara lain.
****
Zio merebahkan dirinya diatas kasur king size nya seraya merentangkan kedua tangannya. Ia memejamkan matanya sejenak, lelah dengan kegiatan hari ini. Dirinya yang disuruh papa nya untuk membantu pekerjaan kantor keluarga nya, karena papanya ada urusan lain.
Sebenarnya ia tidak suka, tapi dirinya nanti yang akan meneruskan bisnis keluarga nya. Jadi amat sangat terpaksa dirinya harus menggantikan pekerjaan papanya hari ini.
Ia bangkit dari tidurnya dan mengambil laptop yang berada di nakas dekat kasurnya. Ia membukanya, dirinya baru ingat kalau semalam ia menyuruh ketiga curutnya itu untuk mencari tahu tentang seseorang dan akan dikirim pagi ini ke email-nya dan dirinya belum membukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zion : My Boyfriend is Psycho
Ficção AdolescenteDua manusia yang tidak saling mengenal satu sama lain, padahal satu sekolah selama 2 semester lamanya. Dua manusia yang sama sama cukup terkenal di sekolahnya tapi mereka tak mengenal satu lain. Tiba tiba semesta mempertemukan mereka dan mempermaink...