6. Enam

1.8K 206 43
                                        

'Mulut lo perlu di sekolahin, ya?'- Zion Giorgia Adelard.

****

6. Punya Zio!

Sandra terus berlari menjauhi gudang yang membuat nya kena mental. Suara tapakan sepatu dan lantai sekolah menggema di koridor yang sepi.

Ia berbelok, ia akan melewati koridor koridor yang ramai agar tidak bertemu dengan Zio.

Brak

"Aduh!" Lenguhnya sembari memegang dahinya yang baru saja menabrak tembok.

"Siapa sih yan—"

Oh tidak, bukan tembok perpaduan dengan pasir dan semen yang di lapisi cat, tapi tembok yang bernyawa, berjalan yang menatapnya datar dan tatapan yang begitu sangat tajam bak elang.

Zio, orang yang berusaha ia hindari kini di depannya.

Sandra berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya, ia menampilkan wajah yang ia tampilkan sehari hari.

"Ck! Kalau jalan itu liat liat!" Sentak nya pada Zio.

Zio tersenyum miring, ia mendorong Sandra sampai punggungnya terbentur tembok. Ia meringis pelan, menatap Zio dengan marah.

Zio tak peduli ia mendekat dan meletakan tangan kirinya di samping kepala Sandra. Sedangkan tangan kanannya ia letakan di pundak kanan Sandra. Meremasnya kuat membuat Sandra meringis di buatnya.

"L-lo apaan sih, lepas!" Ujar Sandra marah, walaupun ia gugup tapi ia berusaha tidak takut.

Zio bersmrik, "setelah mangsa gue datang sendiri ke gue, terus gue lepasin gitu aja? Gak semudah itu, babe."

Zio mendekatkan wajahnya lebih dengan wajah Sandra. Jantung Sandra terpacu cepat saat Zio mendekatkan lebih dekat wajahnya, ia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Bukan rasa cinta, tapi rasa takut yang besar saat ini. Mendengar kata 'mangsa' dari Zio membuat nya takut saat ini.

Zio melihat raut wajah takut dari Sandra membuat nya terkekeh kecil, lucu pikirnya. "Ternyata lo punya rasa takut juga?"

Mendengar penuturan Zio, Sandra langsung merubah raut wajahnya datar tanpa ekspresi. "Lo mau apa?"

"Lo,"

"Lo tau, udah dari kemaren gue pengen bunuh lo, menjadikan lo korban selanjutnya. Pengen dengerin suara rintihan dan bau darah dari seseorang yang angkuh kaya lo." Lanjut Zio dengan smrik yang masih terpampang di wajah tampannya.

Sandra menelan salivanya susah, aura Zio saat ini berbeda dari kemaren saat pertama dan kedua dari Zio. Aura ini, aura yang sama dengan ia membunuh laki laki tadi di gudang.

"Lo mau bunuh gue?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Sandra.

"Mau lo gimana?"

'Stres tingkat tinggi nih orang, malah tanya gue?' Batin Sandra.

"Gila!"

"Ajal lo ada di tangan gue, sempet sempetnya lo ngatain gue."

Wajah mereka sangat dekat ini, bukan hanya wajah tapi tubuh mereka saja hanya berjarak beberapa centi saja.

Zio mengeluarkan sesuatu dari saku belakang nya. Sandra terbelalak melihat benda apa yang di bawa Zio saat ini. Pisau tumpul, ya pisau tumpul benda yang di keluarkan oleh Zio dari saku belakang nya.

"Mau ngapain lo?" Teriak Sandra, saat Zio mendekatkan pisaunya ke wajah Sandra.

"Gak mau ngapa ngapain kok baby." Ujarnya yang masih bersmrik.

Zion : My Boyfriend is PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang