🐤SenZe-14🐤

22.3K 2.2K 126
                                    

Tekan vote dan komen sesuai kesadaran diri kalian aja, semakin banyak vote dan komen maka semakin rajin ini di up👍

~~~~~

"Sssh, sakit Mas, pelan." tangan Senin sudah gemetar saat hendak membersihkan luka dipunggung Zeva.

Ini salahnya, kenapa semalam dia main begitu ganas, sampai mencakar punggung Zeva, terlihat jelas sekali bekas cakaran yang dalam dan mengeluarkan darah.

Bibir Senin melengkung kebawah, air mata mengalir perlahan melihat luka dipunggung indah istrinya.

"Hiks..maaf huaaaaa..hiks..maafin Senin Zevaaaa..hiks..jadinya lukaa gituuuu." Senin menangis lagi, dia merasa bersalah.

Cengkraman di selimutnya menguat, dia menutup wajahnya dengan selimut lalu menangis keras disana.

Zeva terkekeh pelan, luka seperti ini kan biasa dalam permainan suami-istri, lantas kenapa dia harus menangis seperti itu.

Manis sekali, bahkan mereka ini baru selesai mandi loh, masih pakai bathrobe saja.

Perlahan Zeva berbalik, dia memeluk Senin erat dan menciumi wajah suami manisnya itu.

"Hiks..maafin Senin..hiks..maaf.." isaknya sembari menyembunyikan wajahnya dileher Zeva.

"Iya gapapa, udah Zeva maafin."

"Hiks..huhuuu pasti sakit kan?"

"Enggak kok mas, gak sakit."

"Huhuuu..hiks..maafin Senin..hiks..huhuuu."

Zeva tak tahan, dia melonggarkan pelukannya dan menangkup wajah Senin. Perlahan dia menyeka air mata dipipi Senin dan kembali mencium bibirnya.

Ciuman yang intens.

"Umh.." Senin ditidurkan kembali dengan lembut.

Nampaknya, mereka mau main lagi nih.

...

"Hai, akhirnya kau datang." Echan tersenyum senang melihat siapa yang datang saat ini.

Seorang wanita cantik dengan bocah 3 tahun yang dibawanya. "Kau siapa? Aku tak merasa mengenalmu sebagai pria ONS ku." tanya wanita itu sembari duduk dikursi.

Echan tersenyum ramah, itu jurus andalannya. "Kau mengenal Senin Jaya Daraksa?" tanya Echan langsung.

Wanita itu tersentak kaget, dia langsung mengangguk. "Tentu saja, dia pernah menghamili ku lalu pergi begitu saja, anak ini buktinya." cetus wanita itu.

"Kau yakin Senin menghamili mu?"

"Tentu."

"Kau bohong, hahahaha."

Wanita itu tersentak kaget, tapi kemudian dia tersenyum tipis sebagai balasan.

"Iya tentu saja aku bohong, anakku ini lahir dalam pernikahanku dan suamiku, tapi kami sudah bercerai. Lalu untuk Raksa, dia mantan kekasihku."

Senyum diwajah Echan mengembang sempurnah, bagus inilah yang dia harapkan.

"Aku ada rencana bagus untukmu dan anakmu ini." ujarnya memberi penawaran, suaranya teramat sopan ditelinga.

Karena yang sopan tuh biasanya lolos saja, seperti kasus Gaga yang Hakim putuskan dia sopan sehingga hukumannya di ringankan.

Jadi kalau ada yang maling dan tertangkap, nanti dipersidangan sopan saja pada Hakim, nanti hukumannya dikurangi.

"Rencana apa?" ini menarik sekali.

Echan menopang dagunya dimeja lalu tersenyum manis, rencana yang teramaaaaat bagus, sehingga rencana ini bisa menghancurkan rumah tangga Zeva dan Senin.

Sehingga Zeva akan kembali menjadi miliknya, selamanya.

Senin akan menderita karena kehilangan Zeva, sama seperti yang Echan rasakan saat tau Zeva sudah menikah.

🐤BERSAMBUNG🐤

My Spoiled Senin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang