Haloha, tekan vote dan tembuskan 300 vote dan 100 komen🙏
~~~~~
Zeva menatap bangga hasil karya nya ditubuh Senin, sementara Senin sendiri masih tertidur dengan memeluk gulingnya erat.
Mereka ada di rumah, semalam tak jadi main di Kantor, Zeva malah membawa Senin pulang sore itu juga dan bermain.
Selesainya, baru sekarang. Jam 1 malam.
Bercap kemerahan, cakaran, puting dan membengkak, semua itu hasil karya Zeva tadi.
Senin benar-benar pasrah, dia memang menangis namun sela bibirnya tetap mengeluarkan desahan.
"Lebih baik aku mandi." benar, dia harus membereskan semua kekacauan ini, lalu memasakan makanan untuk suaminya itu.
Zeva beranjak, sebelum itu dia mencium kening Senin lalu berjalan menuju kamar mandi.
Senin jadi belajar satu hal, kalau Zeva memang wanita yang sabar namun dia tak suka dipaksa, dan semalam Senin terlalu memaksa Zeva untuk datang ke kantornya.
Alhasil, seluruh tubuhnya terada remuk redam dihantam Zeva selama 6 ronde.
Setelah Zeva selesai mandi, dia beralih ke kasur dan Senin masih tidur dengan pulasnya.
Yasudahlah, biarkan saja dia tidur.
Zeva masuk ke ruangan yang penuh dengan pakaian dan aksesoris dirinya dan juga Senin. Memilih kaus lengan panjang dan celana kendor panjang.
Pasalnya hawanya sangat dingin, Zeva tak sanggup kalau disuruh pakai pakaian pendek.
"Padahal tadi, mandinya pakai air hangat." memang seringnya begitu.
Mandi pakai air hangat, tapi saat keluar kamar mandi rasanya dingin yang tak bisa ditahan lagi.
Setelah selesai berpakaian, Zeva keluar kamar guna menyiapkan sesuatu untuk dimakan.
...
"ADEEEEEEEEK!!" Zeva yang tadi hampir tertidur di sofa ruang tamu sontak bangun. Ini masih jam 3 malam, apa Senin terbangun?
Dengan langkah cepat Zeva kembali ke kamarnya, dia tau nih Senin pasti sibuk mencari dirinya.
Senin sudah terbiasa dengan Zeva yang disebelahnya saat bangun tidur, dan tadi begitu dia bangun, Zeva tak ada di sebelahnya.
"Mas kok nangis?" Zeva heran, kenapa suaminya ini suka sekali menangis.
Senin merentangkan tangan dan mengeraskan tangisannya.
"Hiks..huaaaaaa aku kira kamu ninggalin akuuuuuu." Zeva menggeleng pelan, ngadi-ngadi emang nih suami.
Perlahan Zeva memeluk Senin erat dan menggendongnya, dia harus memandikan suami cengeng nya ini dulu.
Si bayi kelinci kesayangannya.
"Hiks.."
"Udah nangisnya ih, mandi dulu."
"Gamau mandi! Dingin..hiks.."
"Pakai air hangat sayang."
Senin tak bisa membantah lag, dia menyembunyikan wajahnya diceruk leher Zeva, badannya sakit semua, putingnya juga perih.
Hukuman Zeva memang nikmat namun rasa sakitnya tetap ada.
Gak bakalan Senin maksa Zeva lagi kalau tau hukumannya seperti ini.
"Nanti setelahnya kamu makan ya, tadi aku masakin ayam kecap." bisik Zeva sembari menurunkan Senin ke dalam bathup kosong.
Senin mengangguk, dia meraih bebek karet kuning dan memainkannya.
Sementara Zeva sibuk mengatur kadar panas air yang akan suaminya pakai.
"Zeva.."
"Hm?"
Senin mengerucutkan bibirnya sebal, dia selalu sebal kalau Zeva sudah membalas panggilannya hanya dengan 2 huruf saja.
"Nanti mau oatmeal.." cicitnya, takut-takut Zeva bakalan marah karena dia malah memilih makanan lain ketimbang masakan Zeva.
Zeva diam, kemudian mengangguk.
Dia menghidupkan kran air, air mulai masuk ke dalam bathup. "Kamu gak marah kan?" tanya Senin memastikan.
Zeva menggeleng. "Marah kenapa?"
"Itu, karena aku lebih milih makan oatmeal ketimbang ayam kecap kamu." Zeva mengulas senyum tipisnya.
Suaminya ini manis sekali, takut dimarahi hanya karena hal itu.
Zeva jaili sedikit gapapa kali ya.
"Yah, marah sih-"
"Tuhhkaaaan iihh jangan marah Zevaaaaa." Senin langsung merengek, dia meraih tangan Zeva dan menggoyangkannya.
"Zevaaaaa jangan marah yah, oke Mas bakalan makan nasi pake ayam kecap! Tapi Zeva jangan marah yaa." raut wajah Senin memelas sekali.
Zeva melengos, menahan senyum gemas diwajahnya. Senin sangat menggemaskan, mata indahnya membulat mencoba membujuk Zeva.
Gigi kelincinya yang indah terlihat saat dia mulai merengek, pipi putihnya memerah menahan tangisan.
Melihat rupa suaminya nampak ingin menangis, akhirnya Zeva berhenti menjahili Senin. Kasihan kalau nangis terus.
Ntar matanya tenggelam.
"Iya sayang, aku gak marah."
"Beneran?"
"Heeum."
"Kiss bibir Mas dulu."
Zeva terkekeh pelan, dia menangkup wajah Senin dan memberikan kecupan dalam di bibir suaminya.
Setelah selesai dengan ciuman, kini saatnya Zeva memandikan suaminya lalu setelahnya kembali tidur.
🐤Bersambung.🐤

KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Senin [End]
RomanceDijodohin, ganteng sih iya, anak mami juga, mudah nangis juga sih, softboy pula tuh. Tapi ya ternyata pakai kursi roda Senin Jaya Daraksa, Pria 23 tahun yang taubat setelah kecelakaan parah merenggut kedua kakinya, berandalan yang insyaf itu harus m...