Bentar lagi ending, 5 part lagi kayaknya.
~~~~~
Kalau kemarin, yang bermasalah itu Zeva dan yang uring-uringan itu Senin, tapi sekarang kebalikannya.
Zeva heran, suaminya aneh sekali, 2 hari setelah kejadian di mana Senin mencurigainya menyukai laki-laki lain, kini Senin terlihat berbeda.
Dia menjadi lebih dingin, jarang merengek lagi dan tatapannya datar, kenapa lagi nih suaminya.
Pagi ini, Zeva akan menanyakan apa yang terjadi pada Senin, dan mau berbaikan karena nampaknya anaknya lagi pengen manjaan sama Daddy nya.
"Mas, aku minta maaf." Zeva menurunkan ego nya, dia duluan meminta maaf walau bukan salahnya.
Senin mendongak, dia hanya menatap Zeva datar kemudian mendengus sinis. "Kan yang salah aku, kenapa kamu yang minta maaf?" suara Senin dingin sekali ya.
Tatapan matanya juga menyeramkan.
"Iya biar kita baikan, anak kamu pengen manjaan sama kamu." cetus Zeva santai, Senin terkekeh sinis.
"Kamu tau, aku bukan Senin."
Alis Zeva naik sebelah, dia berhenti menyuapkan nasi goreng ke mulutnya sendiri. "Kamu gak ada riwayat kelainan jiwa seperti DID atau Alter ego, jangan ngawur." celetuk Zeva malas.
Mendengar hal itu Senin merengut, gagal sudah aktingnya. "Gak asik ah, masa adek tau sih." keluhnya.
Padahal rencana nya Senin mau ber akting jadi Raksa, biar Zeva tau rasanya dicuekin itu gak enak, eh ternyata Zeva juga tau soal kesehatan mentalnya.
Zeva terkekeh gemas, dia mengelus pipi Senin. "Udahan yuk berantemnya, pengen manjaan sama mas, mau main mas." manja Zeva sembari bergelayut dibahu Senin.
Senin lega, akhirnya penderitaannya selesai juga. "Yuk main, sekarang juga gak papa, sampai malam juga gak masalah asal kan adek senang." ujar Senin yang asik menciumi bibir ranum istrinya.
Nah gini kan enak ngeliatnya, adem ayem tanpa harus ada masalah kaya kemarin.
"Makan dulu mas yang banyak, biar tahan sampai malam, biar desahan mas makin asoy didengar." Zeva semangat banget kalau udah urusan main.
Senin gemas jadinya, dia membiarkan Zeva menambah nasi dan lauk ke piring Senin, asik habis ini main lagi setelah puasa 2 minggu.
"Mas diatas dong,"
"Mana bisa!"
"Ish..mas kan mau coba diatas."
Zeva mengernyit, suaminya lupa ya kalau dia tuh gak bisa memimpin permainan karena kakinya, ini kok malah minta diatas.
"Mas ngarang aja, udalah cepet habiskan."
"Ish, adek gak asik."
"Tapi aku di ranjang asik kan?"
Senin tersenyum malu lalu mengangguk pelan. "Asik banget sayang, suka aku hehehehe." aw, emang pasutri prik kalian berdua.
Zeva mencubit pipi Senin pelan. "Itu, dedek bayinya gak ke sundul-sundul kan?" pertanyaan polos yang membuat Zeva tersedak.
"Mas ini, frontal banget." ujar Zeva seraya meminum air hangat didekatnya, untuk dia tidak mati tersedak.
Senin hanya tertawa mendengar ucapan Zeva, ah akhirnya suasana ini datang lagi, Senin gak jadi gila.
....
"Nanti, Zeva bakalan pergi ke Mini market, tolong kamu tabrak dia saat menyebrang, aku sudah tidak tahan menanti sampai 9 bulan, bunuh saja Zeva sekarang."
Pesuruh yang berbicara dengan Ecan itu hanya tersenyum miring, pekerjaan menyenangkan dengan penghasilan ratusan juta sekali tabrak.
"Baiklah, hari ini akan saya lakukan, saya akan mengintai rumah Nyonya Zeva dan menabraknya saat dia menyebrang nanti." ujar pria dengan senyum mengerikan itu.
"Harus sampai mati." ingat Ecan.
"Baiklah, dia akan mati, dia akan saya lindas sampai mati."
"Bagus, bayaranmu akan kuberikan saat pekerjaanmu selesai."
Pria itu menyeringai, asik-asik nanti malam dia bisa nyewa jalang buat main di hotel bersamanya.
Dan, tentu nya setelah dia berhasil membunuh wanita bernama Zeva itu nantinya.
Bagaimana juga Ecan bisa tau rencana Zeva yang mau ke mini market? Iya dia kan sudah meretas semua cctv rumah Zeva, jadi mudah saja baginya untuk mengetahui kegiatan Zeva.
Memang, stalker gila, namanya juga lulusan rumah sakit jiwa, wajar saja dia gila seperti itu.
Terlebih obsesi nya pada Zeva tak terkendali semenjak tau Zeva sudah menikah, dia semakin gila, dan ntah berapa nyawa korban ditangannya.
Dia kan Dokter bedah, lalu? Ya dia sengaja menggagalkan operasi agar pasiennya mati.
Memang gila sekali.
🐤Bersambung🐤
Up lagi setelah 200 vote dan 50 komen no spam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Senin [End]
RomansaDijodohin, ganteng sih iya, anak mami juga, mudah nangis juga sih, softboy pula tuh. Tapi ya ternyata pakai kursi roda Senin Jaya Daraksa, Pria 23 tahun yang taubat setelah kecelakaan parah merenggut kedua kakinya, berandalan yang insyaf itu harus m...