Haloha, tembuskan 500 vote dan 100 komen yaaa.
~~~~
Senin memicingkan mata indahnya dengan tajam, dia duduk di kursi roda dan tengah menunggu Zeva memesan makanan.
Mereka saat ini ada di Mcd, Senin merengek ingin pergi ke Mcd di hari libur mereka ini.
"Apa banget sih, ganjen banget." cibir Senin melihat sosok pria yang mengantri dibelakang Zevanya.
Nampak sekali pria itu tertarik pada istrinya, berusaha mengajak Zeva ngobrok soalnya dia tuh, Senin kan rasanya pengen nonjok.
Tapi sadar diri dia kan lumpuh dan gabisa ngelakuin apapun. "Ck." Senin hanya mampu emosi ditempat.
Dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Ya Tuan?"
Tatapan mata Senin datar sekali, dia bertopang sebelah tangan kemudian menyunggingnya seringai yang memiliki arti tersembunyi.
"Aku punya tugas untuk kalian." bisik Senin dingin.
Orang yang bertelepon dengannya disana, tersenyum senang, akhirnya mereka akan bekerja kembali setelah pensiun 2 tahun.
Senin mengatakan apa yang perlu mereka kerjakan, lalu setelah selesai bertepatan dengan kedatangan Zeva ke meja makan mereka.
"Sayang, ini makannya." ujarnya lembut.
Senin memberikan senyum manisnya pada Zeva dan menyimpan kembali ponselnya. "Mau kentangnya." tunjuk Senin pada kentang goreng di depan Zeva.
Dengan telaten Zeva mengambilkannya untuk Senin, tentu saja menyuapinya juga. "Mau disuapin aja." pinta Senin manja.
Zeva sudah tebak sih ini bakal terjadi, dengan tenang dia menyuapi dirinya sendiri lalu suaminya.
"Zeva."
"Kenapa Mas?"
Dahi Senin mengerut sedikit.
"Zevaaaa." panggilnya lagi.
"Iya Mas, kenapa? Need something?"
Bibir Senin menekuk kebawah, dia mencubit lengan Zeva tak terlalu kuat. "Kamu kenapa gak pake kata Mas Sayang lagiii, masa cuma Mas doang sih." rengek Senin kesal.
Zeva mengulum senyum gemasnya, dia mengusap pelan pipi Senin dan mencium sudut bibirnya yang terdapat noda saus.
"Hehe, iya Mas sayang. Kenapa?" tanya Zeva lagi dengan lembut.
Senin akhirnya memberikan senyum indahnya. "Nanti mau beli Ice float, baru setelahnya kita jengung temen aku di RSJ." ujar Senin semangat.
"Temen kamu?"
"Heem, namanya Biran, dia masuk RSJ karena ditinggal mati istrinya."
Zeva terdiam, RSJ mengingatkannya pada seseorang, seorang bocah tampan yang dulu sering Zeva kunjungi.
Apa kabar Ecan sekarang ya, Zeva tak tau lagi karena terakhir dia menjenguk Ecan, bocah itu masih berusia 13 tahun.
Tidak tau lagi bagaimana kabar Ecan, mungkin saja dia sudah sehat sekarang.
"Oke, kebetulan aku juga mau jenguk temen aku." gumam Zeva sembari menyuapi nasi dan siuran ayam ke mulut suami manisnya ini.
Tatapan mata Senin menjadi berubah, dia penasaran siapa yang mau Zeva jenguk. "Jenguk siapa?" tanya nya kepo.
Zeva terkekeh pelan, dia mencium pipi chubby Senin, tanpa menjawab dia kembali menyuapi Senin.
"Iiih, Zeva jawaaaab." rengeknya.
"Nanti kamu tau Mas sayang."
"Ish, Zeva gak asik, bintang 10 buat Zeva." kebanyakan main hp dan buka tik tok Senin kayaknya, tau aja bintang-bintang begituan.
Zeva mah santai, dia terus menyuapi Senin walau suami manisnya itu terus mengoceh tanpa tau jeda.
Untung saja dia tidak sampai tersedak karena ocehannya sendiri.
"Minuuuum."
"Iya mas bentar."
Zeva menyodorkan susu milo dingin kepada Senin, gaboleh soda kata Dokter jadi susu milo saja.
"Kenapa gak soda sih." protes Senin pelan.
Dia gak suka susu milo, sukanya susu Zeva, aduh-aduuuuuh.
"Kata Dokter, gak boleh."
Senin merengut kesal, tapi yasudahlah, gak mau membantah karena takutnya Zeva akan marah padanya.
🐤Bersambung🐤
![](https://img.wattpad.com/cover/294609175-288-k793838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Senin [End]
RomanceDijodohin, ganteng sih iya, anak mami juga, mudah nangis juga sih, softboy pula tuh. Tapi ya ternyata pakai kursi roda Senin Jaya Daraksa, Pria 23 tahun yang taubat setelah kecelakaan parah merenggut kedua kakinya, berandalan yang insyaf itu harus m...