Nunggu 100 komen lama kali, heran aku ngeliat kalian. Apalagi votenya.
~~~~
Isakan Senin tak berhenti juga, dari awal mereka main sampai 4 jam kemudian Senin masih terus menangis.
Faktor utama nya karena kasarnya permainan yang Zeva bawakan selama 4 jam, bibir Senin berdarah, lehernya sudah penuh dengan bekas gigitan yang membiru, kedua putingnya juga berdarah.
Senin terus menangis merasakan sakit disekujur tubuhnya, memang emosi Zeva mengerikan sekali saat bermain malam ini.
"Sst, udahan nangisnya Mas, ini kan lagi aku obatin." keluh Zeva yang tengah mengoleskan salep diputing Senin.
"Hiks..sakit..perih Zeva..hiks.."
"Makannya, siapa suruh nolak semalam, harusnya aku main halus, tapi gara-gara kamu nolak jadinya aku main kasar." ketus Zeva.
"Hiks..jangan marahin Senin!"
"Kan emang salah kamu!"
"Hiks..huaaaaa jahat banget sama suami!..hiks..Zeva jahat!"
"Iya kamu yang paling baik sedunia."
Senin makin kejer nangusnya, Zeva kan jadi agak ngenes denger suami nangis mulu. "Cengeng banget." cibirnya.
Bawaan bayi, mulut Zeva nge roasting terus, kasian Senin kena roasting Zeva terus. Takut kena mental dia nya.
Senin menatap Zeva pilu, kok istrinya gini amat sih, jahat banget tuh lambe.
"Kok gitu sih..hiks.."
"Mas tuh cengeng, harus lakik dong!"
Bukannya diam, Senin makin kejer dan dia sakit hati denger ucapan Zeva, apa salah kalau dia cengeng? Kan cengeng nya cuma di depan Zeva.
"Jahat bangeeet..hiks..jahat Zeva jahat!! Jahat!! Huaaaaaa mamiiii Senin gak suka Zevaaaa huaaaaaa."
"Halah, gak suka-gak suka, aku tinggal tidur ke sebelah aja nangis."
Senin kesal, dia memukul bahu Zeva tak terlalu kuat. "Nah loh kdrt! Aku lapor komnas ham kamu!" seru Zeva yang sifat jahilnya balik.
"HUAAAAAAA ENGGAK GITU MAKSUDNYA ZEVA!!"
Zeva tergelak, lucu banget sih. "Hahaha, becanda mas sayang, udah ah jangan nangis lagi." Zeva menyeka air mata dipipi Senin lembut.
Senin mengangguk pelan. "Mau susu..hiks.." lirihnya melas, Zeva menghela napas panjang sejenak lalu bangkit dari duduknya.
Salahnya juga karena main kasar, tapi tangisan Senin selama permainan membuat napsu Zeva menggebu.
Lagian sih, Senin kalau lagi nangis tuh, mukaknya makin ganteng, apalagi pas telanjang sambil desah, beuh itu paket lengkap.
"Nih." Senin menerima dot berisi susu yang sudah Zeva buatkan, dia tenang sedikit karena ada susu.
Zeva melanjutkan acara oles obat ke puting dan leher Senin, ekhem, btw badan Senin bagus ya habis dipoles cupang dan gigitan Zeva.
"Main lagi yuk." bisik Zeva tepat ditelinga Senin.
Senin membeku, dia menatap Zeva shock dan juga takut.
"Hiks..NDAK MAU MAIN LAGI!! HUAAAAAAAAAAA." elah, gini amat punya suami cengeng.
Zeva kan bercanda doang, perlahan dia memeluk Senin dan menenangkannya, agar diam gitu loh, ini udah jam 3 malam.
"Iya kita cuti main dulu." gumam Zeva malas.
"Hiks..sakit banget tau Zeva..hiks.."
"Iya iya maaf."
Senin menyamankan diri dipelukan Zeva dengan dot yang masih ada disela bibirnya.
"Umh..puk-puk pantat." rengeknya manja, Zeva mengangguk dan menepuk pelan pantat Senin sampai pria itu tertidur.
"Dek, dek, gini amat kamu ya, suka banget liat daddy kamu nangis." bisik Zeva pada bayi diperutnya, baru juga 2 minggu, belum berbulan-bulan.
Tapi yasudahlah, nikmati saja semua fase kehamilan yang akan dia dapati beberapa bulan kedepan.
🐤Bersambung🐤
![](https://img.wattpad.com/cover/294609175-288-k793838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Senin [End]
RomanceDijodohin, ganteng sih iya, anak mami juga, mudah nangis juga sih, softboy pula tuh. Tapi ya ternyata pakai kursi roda Senin Jaya Daraksa, Pria 23 tahun yang taubat setelah kecelakaan parah merenggut kedua kakinya, berandalan yang insyaf itu harus m...