Aku melemparkan pandangan ke seluruh ruangan club' yang gemerlap oleh lampu-lampu disko yang bertebaran di setiap sudutnya. Aku tidak merasa asing karena lihatlah penampilanku benar-benar sesuai dengan nuansa pesta yang meriah. Tempat ini hampir penuh karena ramai, aku tidak yakin apakah semua pengunjung di sini adalah tamu dan kolega dari dr.Eliza? Aku tidak tahu bagaimana cara kerjanya. Apakah yang berulang tahun menyewa keseluruhan gedung dan menyediakan makanan dan minuman untuk semua orang? Ataukah orang lain boleh datang membawa pestanya sendiri?
Ada empat sofa-sofa besar berbentuk setengah lingkaran, dua di sisi kanan ruangan dan dua lagi di sisi kiri ruangan yang semuanya penuh dengan mereka yang antusias merayakan pencapaian ibunya dr.Eliza karena kau tahu kan, secara teknis pada hari dokter Eliza dilahirkan, dia hampir tidak melakukan apapun dia hanya berenang dan bergerak disekitar uterus ibunya dan merangsang otot-otot di dalam rahim ibunya sampai terjadi kontraksi yang kemudian memperluas ukuran serviks untuk menyiapkan saluran lahirnya. Sebaliknya ibunya menahan rasa sakit yang teramat sangat, mengejan dengan berusaha mengeluarkan seluruh tenaga yang dimilikinya, belum lagi resiko tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya pre-eklampsia yang setiap saat bisa merenggut nyawanya semuanya dilalui demi melahirkan gadis pintar berambut merah yang kita kenal, kecuali ibunya melahirkan secara Caesar yang mana itu pun tidak mudah karena ayolah, sayatan di perut hanya untuk orang-orang badass.
Sekumpulan wanita di dekat bar menciptakan 'cheerleader effect' bagi pria-pria di sekelilingnya sedangkan di sofa besar di sisi sebelah kiri ruangan seorang laki-laki yang hampir botak keseluruhan dengan perut buncit duduk santai menikmati minumannya. Tidak mungkin dia mengenal dokter Eliza? ikatan dasinya dilonggarkan tapi dia tidak benar-benar melepaskannya. Mungkin saja aku salah, bisa jadi dia orang penting dari bagian tertentu di rumah sakit atau bahkan mungkin pimpinan. Yaah dia memang tampak seperti seorang pimpinan karena hanya dia yang memakai setelan sedangkan tiga orang pria dan seorang wanita yang duduk didekatnya berpakaian lebih santai.
Aku menelisik satu persatu pengunjung yang datang dan menilai mana diantara mereka yang mungkin akan cocok berteman denganku.
Ini mengingatkanku pada momen semester pertama sebagai junior di high school. Saat itu aku berteman dengan Jules dan Eliot Bennett. Mereka sangat keren. Aku tidak bisa melihat alasan mengapa mereka memilih berteman denganku karena aku sadar kepribadian kami sangat jauh berbeda. Jules dan Eliot bersaudara, mereka adalah tipe anak-anak kreatif. Jules mengecat sebagian rambut pirang panjangnya dengan warna ungu neon. Dia berpakaian seperti sailormoon. Eliot yang tinggi jangkung dia memiliki tato bergambar hati di pelipis matanya. Eliot sangat pandai memainkan alat musik, dia bahkan menulis sendiri lagunya dan mengirimkan beberapa ke perusahaan rekaman. Aku percaya dia bisa jadi musisi hebat nantinya. Bagian yang tidak kumengerti adalah aku hanyalah gadis culun yang tidak berbakat. Di sekolah aku sering berpura pura kalau diriku ini transparan. Dan benar saja aku bahkan pernah menumpahkan nampan makananku di kantin yang ramai saat jam istirahat dan coba tebak tidak ada seorangpun yang bergeming. Aku sangat tidak kasat mata bahkan di tahun pertama kakakku sendiri merasa terlalu keren untuk duduk bersamaku di cafetaria. Tapi Jules dan Eliot tidak, mereka sangat menyukaiku. Mereka sering menggunakan kalimat seperti 'that is superb Anna' saat aku menceritakan sesuatu. Kami pertama kali bertemu di kelas matematika. Mereka yang pertama kali mengajakku membolos dan mengajariku merokok di atap gedung sekolah. Aku tidak bisa merokok tapi aku jadi terbiasa skip kelas matematika dan nongkrong bersama mereka disana. Jules mengajarkanku bagaimana caranya bersikap di depan anak laki-laki yang kami suka. Kami juga pergi ke pesta yang diadakan di rumah seorang kenalan mereka, yaah kami bersenang senang. Aku menyukai diriku saat bersama mereka. Sayangnya semester berikutnya mereka pindah ke Canada dan aku kembali menjadi Anna yang membosankan. Jules dan Eliot adalah orang yang aku pikirkan saat pertama kali sampai ditempat ini. Menyenangkan, bebas dan menikmati hidup.Penampilanku yang seolah menyatu dengan hingar bingar keramaian tempat ini sangat bertolak belakang dengan kepribadianku yang canggung. Ini menciptakan perasaan aneh dalam diriku. Seolah aku sangat menginginkannya tapi terlalu kewalahan dan hampir tidak sanggup menerimanya.
Gabriel berjalan lebih dulu menuju sofa tempat dokter Eliza dan teman-temannya duduk. Aku masih berdiri ditempat yang sama karena tidak tahu harus kemana dan merasa bingung bagaimana harus bersikap. Aku harus segera menghentikan kebiasaan ini. Terlalu banyak hal yang terjadi didalam pikiranku.Dari arah berlawanan David berjalan mendekatiku. Dia menatapku dengan penuh kekaguman
"Anna Farsi you look so hot, you know"
Kemudian memelukku sangat erat dan lama, ada aroma alkohol yang tercium kurasa dia sedikit mabuk. David merangkulkan tangannya di pundakku dan mencium pipiku dengan mesra. Dia bicara dengan posisi wajah sangat dekat denganku
"Anna, kurasa kau adalah gadis tercantik di tempat ini. Oh God kau seharusnya ilegal Anna ha ha ha ha"
Melalui sudut mataku aku melihat Gabriel memandangi kami berdua dari tempat duduknya. Dia pasti melihat semuanya. Bibirku menyunggingkan senyuman tapi aku merasakan kepanikan luar biasa di dalam. Aku tidak bisa menemukan apapun di balik raut wajah Gabriel saat ini jadi aku berpura-pura bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Sebaiknya kita kesana Dave, Aku belum mengucapkan selamat kepada birthday girl"
Aku dan David berjalan ke arah dokter Eliza dan Gabriel yang duduk bersama teman-temannya. Eliza berdiri menyambutku
"Anna, kau datang...!!? Terimakasih sudah memenuhi undanganku Anna"
Kami berpelukan
"Terimakasih sudah mengundangku. Happy birthday dokter Eliza"
Dokter Eliza sangat cantik dengan gaun super mini berwarna pink yang satu lengannya terbuka dan satunya lagi berhiaskan tutu yang berwarna senada.
"Anna, please berhenti memanggilku dokter Eliza cukup Liz saja okay. Kita berteman kan?"
"Oh tentu saja"
Kami semua duduk santai di sofa. Eliza berada di tengah. Aku dan David di sisi kanannya dan Gabriel di sisi kirinya bersama dua orang pria yang tadi sudah menyebutkan namanya tapi aku lupa karena aku tidak begitu memperhatikan mereka. Aku masih berkutat dengan pikiranku sendiri tentang kemungkinan apa yang Gabriel pikirkan saat ini.
David menawarkan apakah aku menginginkan sesuatu jus atau apapun dan karena suara musik sangat keras dia berbicara dengan mendekatkan bibirnya tepat ditelingaku. Gabriel masih melihat ke arah kami dan karena gugup aku menenggak habis segelas champagne yang ada di meja. Eliza tampak sangat bahagia. Sudah seharusnya dia bahagia ini adalah hari spesialnya kan? maksudku hari spesial mereka (Eliza dan ibunya)"Let's dance Anna"
Eliza menarikku ke lantai dansa. Kami menari bersama di iringi alunan musik dari DJ. Aku minum beberapa gelas champagne lagi setelahnya dan kurasa aku mabuk. Ini menjelaskan mengapa lampu disko yang biasanya tergantung di langit-langit terlihat mengambang disekitar kepalaku. Kami menikmati tarian kami. Eliza berbisik di telingaku
"You looks so hot Anna. Mereka berdua tidak bisa mengalihkan pandangannya darimu"
Ini gila karena dalam waktu beberapa jam saja, sudah dua orang pria menciumku. Sedangkan aku hanya bisa diam, padahal dari lubuk hatiku yang terdalam aku tahu hanya Gabriel yang kuinginkan. Sekarang dia terus menatapku seolah aku gadis nakal dan murahan. Yeah I do look like one.
Aku memang mabuk tapi tidak semabuk Eliza. Dia terus menerus muntah sampai memasukan kepalanya ke mangkuk toilet selama hampir sepuluh menit. Aku disana memegangi rambutnya.
Eliza mendongakkan kepalanya"Apakah kau mendapatkan menstruasi Anna?"
Bercak darah menetes di lantai kamar mandi. Aku mencoba mengingat siklusku seharusnya masih seminggu lagi
"Oh my God Anna you're bleeding"
Aku kebingungan
"Tidak, aku tidak. Itu masih seminggu lagi "
"Maksudku lututmu, Anna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
RomanceAnna adalah gadis biasa dengan kepercayaan diri yang rendah. Dia jatuh cinta pada mantan seniornya di SMA. Setelah bertahun-tahun mencintai dalam diam, dengan segala kerumitan pikiran dan kedalaman perasaannya. Akankah cintanya bersambut ataukah ses...