Banyak yang bilang kalau cinta itu tidak harus memandang apapun dari pasangan yang sudah dipilihnya. Jangan pernah menyesal atau menyerah hanya karena terhalang sebuah masalah yang menimbulkan rasa sakit tiada tara. Jangan pula hanya diam saja saat...
Maaf, ya, kalau jarak update-nya jauh banget sampe berbulan-bulan. Waktu dan tempat untuk marahin aku disediakan ... 😭😭😭🙏
Salam sayang, Ngabngabcuy ^•^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Berharap bisa seperti pelangi yang meski hanya mampir sejenak namun tetap ditunggu kedatangannya kembali sejukkan mata.'
***
Hari ini Seojun dan Suho sudah boleh pulang. Mereka pulang dengan dijemput oleh keluarga dan orang-orang terdekat, termasuk Jukyung. Tidak ada yang dibicarakan selama perjalanan pulang karena Seojun yang tiba-tiba saja mengalami bad mood dan memarahi semua orang yang bicara dengan nada keras.
Jadi, semua terpaksa bicara sambil bisik-bisik.
sampai di rumah, Seojun juga langsung masuk ke dalam rumah duluan. Entah mengapa dirinya merasa begitu malas untuk menunggu. Bahkan dirinya pun langsung masuk ke kamar serta sama sekali mengabaikan dua sosok yang berdiri di ruang tamu. Dua orang yang tadinya terlihat begitu bersemangat menyambut berubah memasang ekspresi bingung.
"Aku minta maaf untuk sikap Seojun hari ini." Suho menunduk saat bicara.
Salah satunya tertawa kecil dan menepuk pelan pundak Suho lantas berkata, "Tidak apa-apa. Orang hamil pasti seperti itu."
"Iya, nanti juga dia pasti akan kembali ceria seperti semula lagi," timpal yang satu lagi.
Mereka yang tidak lain adalah Egon dan Kate itu mengajak Suho dan yang lain untuk duduk danmenikmati makanan serta minuman yang sudah mereka siapkan bersama para pelayan atas permintaan Suho.
Melihat cheesecake yang ada di atas meja membuat Suho menghela napas berat. ekspektasi memang selalu saja tidak sessuai dengan kenyataan. Terlalu menyebalkan kalau kembali mengingat bayangan dalam benaknya tentang seojun yang akan sangat bahagia karena disambut kue kesukaanya.
"Simpan saja kuenya biar bisa kau berikan nanti saat mood-nya sudah membaik." Jukyung memberikan saran sambil tersenyum begitu tulus.
Empat orang lainnya yang melihat ketulusan Jukyung itu hanya bisa saling pandang, terutama Kate dan Egon yang masih merasa begitu bersalah atas gagalnya rencana gadis itu untuk menjadi istri sah dari pewaris tunggal orang terkaya kedua di Korea tersebut. Bahkan, kalau diperhatikan maka akan terlihat bahwa Egon masih sering mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu tatap dengan Jukyung.
Sementara itu, kedua orang tua Suho hanya bisa tersenyum canggung saat bertemu tatap dengan dua orang yang pernah membantu kembali bersatunya Suho dan Seojun itu. Hanya saja, Egon tersenyum canggung saat membalas senyuman Ayah Suho. Walaupun lelaki paruh baya itu tidak tahu menahu siapa mereka, tetapi perasaan takut ketahuan di hati kedua pasangan kekasih itu pasti ada.