Eh, kayaknya bakal lama lagi update-nya deh! Hehehe ... 😋 Soalnya pekerjaanku sekarang enggak ada liburnya kecuali hari raya idul Fitri. 😭
Salam Sayang,
Ngabngabcuy ^^
'Katanya kalau sudah cinta, apapun pasti akan dilakukan. Tidak perduli pada hujan dan badai, paling penting adalah kebahagian yang tercinta.'
*****
Suho terlihat sangat terburu-buru keluar dari ruangannya. Ia juga beberapa kali meminta maaf pada karyawan yang tidak sengaja ditabraknya. Entah mengapa tiba-tiba saja ia terlihat sangat kalut.
Sang kakak yang melihat hal tersebut pun langsung menahan langkah Suho dengan cara mencekal salah satu tangan adiknya itu. Ia bertanya tentang hal apa yang tengah terjadi.
"Kak Taeyong, aku juga tidak tahu kenapa."
"Ya sudah, ayo ikut ke ruangan kakak sekarang." Taeyong membawa Suho ke ruangannya yang letaknya tidak terlalu jauh dari ruangan Divisi tiga.
Taeyong tahu persis apa yang terjadi kalau adik sepupunya itu sudah kalut tanpa sebab. Yang ia tahu adalah Suho pasti memiliki pikiran yang buruk karena firast aneh yang tiba-tiba muncul.
Suho memang terlalu peka dan mudah mendapatkan firast buruk. tetapi tidak tahu firast itu tentang apa dan untuk siapa. Yang ia tahu hanyalah firasat itu baik atau buruk saja.
Keduanya pun mulai berbincang cukup serius di ruangan Taeyong. Sambil beberapa kali menghela napas berat, Suho mengatakan bahwa ada hal yang membuat hatinya terasa seperti ada yang mengganjal. Tidak enak saja rasanya.
Beberapa saat kemudian, Taeyong bertanya tentang nama siapa yang pertama kali singgah ke dalam pikirannya. Dengan suara pelan, Suho mengatakan kalau nama yang terpikir hanyalah nama Seojun saja. Namun, ia merasa tidak mungkin karena saat ini Seojun pasti aman-aman saja di rumah. Terlebih masih ada Kate dan Egon yang memiliki koneksi besar untuk membuat lingkungan sekitarnya tetap aman.
"Bagaimana kalau kekuatan Egon justru dikalahkan oleh kekuatan lain? Memangnya kau bisa menjamin semua tetap terkendali?"
"Apa maksudnya?" tanya Suho sedikit kebingungan.
"Dasar bodoh ...," Taeyong menampar tengkuk belakang Suho, "sana cepat pulang dan temui Seojun-mu itu!" bentak taeyong kemudian.
Secepat kilat Suho beranjak pulang ke rumah. Tidak peduli dengan rambu lalu lintas, Suho terus melajukan mobilnya hingga akhirnya masuk ke pekarangan rumah. Tanpa memarkirkan mobilnya terlebih dahulu ke dalam garasi, Suho langsung saja keluar dan berlari masuk ke dalam rumah.
Napasnya terengah-engah karena lelah berlari sekaligus takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti dalam benaknya saat ini. Namun, ia bisa bernapas lega dan langsung memeluk Seojun yang justru menatapnya dengan tatapan bingung di ujung anak tangga.
"Kamu kenapa?" tanya Seojun dalam pelukan Suho.
"Takut," Suho menghela napas, "takut ada apa-apa sama kamu," lanjutnya.
"Enggak ada apa-apa loh di sini," ujar Seojun sambil melepaskan pelukan erat Suho yang membuat napasnya sedikit tersendat.
Sejurus kemudian Seojun membawa Suho untuk duduk di ruang tamu. Ia ingin tahu mengapa Suho bisa demikian anehnya. Namun, sebelum itu Suho bertanya tentang di mana Kate dan Egon saat ini berada. Dengan santai Seojun mengatakan kalau mereka sudah pulang karena ada pekerjaan mendadak untuk Egon di Jerman sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTER THEN HELL ]•[ SUHO x SEOJUN
FanfictionBanyak yang bilang kalau cinta itu tidak harus memandang apapun dari pasangan yang sudah dipilihnya. Jangan pernah menyesal atau menyerah hanya karena terhalang sebuah masalah yang menimbulkan rasa sakit tiada tara. Jangan pula hanya diam saja saat...