Eh? Udah dua bulan nggak update yang ini. Apa kabar semua?
_Ru
++++++
LimaKabar putusnya Red dan Iki menjadi perbincangan keesokan paginya. Entah bagaimana caranya berita itu bisa keluar sampai seluruh sekolah tahu apa yang terjadi.
"VIIIIIIIN!" Rim menjerit dari ujung lorong begitu berhasil menemukan sahabatnya, lalu menariknya ke luar ruangan, menuju salah satu pohon yang kosong, lalu menjerit tak lama kemudian seakan dia sudah menahan keinginan itu sejak bertahun-tahun dulu, "KOK BISA?"
Vin malah balik melempar pertanyaan, "Dari mana kau tahu kalau mereka putus?"
Rim menganga tak percaya seakan dia baru saja menginjak kucing kesayangannya. Dengan menggebu-gebu, dia mengambil ponselnya dan menunjukan sesuatu padanya, "Status facebook Red berubah menjadi SINGLE! Kau selama ini mengikuti dia kan? Masa kau tak tahu?"
"Erm..." Vin terlalu memikirkan kejadian kemarin sampai dia lupa bahwa Red update status.
Mata Rim menyipit berbahaya, "Kau mengetahui sesuatu, ya kan?"
"Tidak!"
"Kau selalu menyanggah dengan cepat bila hendak berbohong."
"Ti... dak."
"Katakan padaku apa yang terjadi atau aku akan memitingmu saat ini juga," ancam Rim.
"Kenapa kau berpikir aku tahu sesuatu? Bisa saja terjadi sesuatu pada mereka kan?"
"Karena aku meninggalkanmu dan Red berdua saja waktu itu di sekolah saat sekolah dalam keadaan sunyi. Red tak mungkin tak mengantarmu pulang. Pasti terjadi sesuatu setelah itu ya kan?"
"Um..."
Vin diselamatkan oleh bunyi ponsel Rim yang berbunyi. Gadis itu mengancam Vin dengan telunjuknya sebelum melihat ponselnya kembali. Lalu ternganga, "No way!"
"Ada apa?"
Rim memegang dadanya, lalu menoleh pada ponsel dan Vin berulang kali sambil megap-megap. "Vin, kau dalam masalah besar."
Vin mengerutkan dahi. "Apa? Kenapa?"
Sahabatnya itu memberikan ponselnya dengan ragu-ragu pada Vin. Meskipun gadis itu tak ingin menunjukannya padanya, dia harus tahu karena—demi Tuhan!—dia akan tahu dengan sendirinya dan Rim tak mau dia dikejutkan dengan apa yang baru saja dia lihat.
Mata Vin membulat melihat apa yang baru saja dikirimkan pada Rim. Jantungnya nyaris saja berhenti berdetak. Bahkan mulutnya sudah terbuka lebar seperti gua hantu.
Di ponsel Rim terpampang foto dia dan Red—yang menindih tubuhnya. Foto itu diambil pada Valentine kemarin, saat mereka memperebutkan cokelat waktu itu. Sayangnya, foto itu terpotong di bagian tangan sehingga seolah-oleh Red sedang menciumnya.
Oh my God... seseorang sudah mengambil foto mereka. Vin sama sekali tak menyadari kalau mereka ada di ruang terbuka. Tentu saja akan ada orang yang melihat mereka. Dia terlalu bahagia dengan apa yang terjadi sampai baru sadar akan hal itu sekarang.
Yang lebih mengerikan lagi ada tulisan di bawah foto itu yang sudah diedit dengan warna merah darah sehingga tak mungkin seorang pun melihatnya.
SIAPA YANG MENYANGKA BAHWA RED GAY DAN SELINGKUH DARI IKI?
Vin nyaris tak bisa bernapas. Bukan hanya Red dikatai gay, rahasia Vin juga terbongkar. Selama ini dia tak pernah mau mengakui kalau dia gay karena dia hanya jatuh cinta pada Red. Sekarang, selain semua gay akan ikut mengutukinya, para cewek juga akan melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at The First Sight
RomanceVin sudah lama jatuh hati pada pangeran sekolah, Red. Tiga tahun memendam perasaan, akankah dia mendapatkan cintanya dari pacar Red selama empat tahun, Iki? Sebelum tamat, Vin ingin Red menyadari keberadaannya, walau hanya sedetik. Dan sebuah cokela...