Haiii. Ada yang masih menunggu baby Ling? Maaf. Kadang mau ngetik itu lupa. Maklumlah kelas pekerja. Kalo udah capek, hawanya cuma pengen selonjoran, buka wp buat baca danmei ehee. Teruuus, lagi maraton namatin solo leveling di kkp. Ya sudah. Selamat menikmati......
A-Ling dan Song Qing baru saja membuka gerbang rumah kakek Wei saat....
Baaaaaa.
"Setaaaaaan!" jerit A-Ling dan Song Qing.
Satu wajah seram mendadak muncul di depan mereka. Sosok pucat bermata tanpa pupil dengan bagian mulut tanpa bibir, giginya taring semua.
"Buahahahaha," Xueyang ngakak hingga gelindingan. Topeng hantu yang dipakainya pun terlepas.
"Abang kampreeet!" seru Song Qing murka. "Dasar pulgoso, ciripa, akamaru, scooby doo, goofy, pluto, snoopy," Song Qing misuh-misuh sambil nge-rap. Song Qing sudah lupa akan keberadaan topeng seram yang dulu dipesan Xueyang pada pengrajin lokal, saat mereka sekeluarga masih tinggal di kota Yi. Song Qing kira, topeng aneh itu sudah dibuang oleh emaknya.
A-Ling mengusap-usap dadanya. Kaget. Kaget. Jantung A-Ling rasanya salto ih.
"Kuaduin emak ya. Iseng banget sih. Tuh lihat, baby Ling sampe pucet," ujar Song Qing galak.
"Lho? Baby Ling takut? Sini masuk pelukan gege. Dijamin aman," Xueyang masih sempat modus. Merentangkan kedua tangan, siap menyambut. Kali aja baby Ling saking takutnya terus khilaf mau dipeluk, hehehe.
A-Ling segera bersembunyi di belakang badan mungil Song Qing. "Berani dekat-dekat, A-Ling gebuk pakai sepatu nih," ancam A-Ling.
"Ngapain sih disini? Tadi disuruh emak bantuin ngepel koridor rumah sakit kan? Sono kerjain," kata Song Qing.
"Sudah selesai ya, wahai Pongo Pygmaeus," jawab Xueyang seraya memasang seringai mengejek.
"Kalau gitu kerjain yang lain dong, wahai Blattella Asahinai," balas Song Qing. "Jangan gangguin baby Ling. Kuaduin Ren jie tahu rasa kau bang".
"Aman dong. Si nenek udah menor tadi. Udah cuss dengan Wei-by nya," Xueyang menirukan ucapan Cangse Sanren.
Song Qing mendengus. Pantas berani bikin ulah. Ren jie udah pergi dengan paman Wei. Kalau Ren jie udah dandan heboh, berarti ada acara penting dan mungkin sampai larut malam.
A-Ling menarik-narik ujung baju Song Qing. "A-Qing, tanyain kakakmu dong. Zhui ge udah pulang belum?" A-Ling berbisik di telinga Song Qing.
"Enggak mungkin pulang baby Ling. Biasanya nginep di rumah lama Jingyi," jawab Song Qing.
"Hah?! Nginep?" A-Ling terbelalak, "aaaaa! Enggak boleh! Masak berduaan disana? A-Qing, ayo nyusul," seru A-Ling enggak terima.
"Jangan dong baby Ling. Jingyi kan lagi mengenang orangtuanya. Jangan ngerusuh lah. Nanti dimarahi Sizhui lho. Mau?" Song Qing berusaha membujuk A-Ling biar enggak tantrum macam balita. "Lagian, enggak cuman mereka berdua kok disana. Biasanya juga ada kerabat Jingyi yang datang".
"Kerabat Jingyi? Kalau ada kerabatnya, kok enggak ada yang bareng tadi pagi?" A-Ling ragu. Kalau menang ada kerabat Jingyi yang ikut ke Yiling, harusnya tadi pagi berangkat sekalian dong.
"Ya mana mungkin bareng. Orang kerabat dari Yunmeng. Ya kali muter ke Gusu dulu?" ujar Song Qing.
"Ooh. Ibu Jingyi orang Yunmeng," A-Ling pun mengangguk-angguk.
"Ralat," sahut Xueyang, "bapak Jingyi yang orang Yunmeng. Ibunya yang Lan".
"Tapi, namanya kan Lan Jingyi?" tanya A-Ling.
"Namanya diganti Lan oleh tuan Lan Xichen saat dibawa kembali ke Gusu, soalnya kerabat bapak Jingyi tidak ada satu pun yang sanggup merawat Jingyi. Jadi Jingyi diasuh di panti milik keluarga Lan. Dulu Jingyi itu nama depannya Guo," jawab Xueyang.
A-Ling menatap Xueyang sambil cemberut, "kenapa situ yang jawab sih? Enggak diajakin ngomong juga".
"Nanya A-Qing juga percuma baby Ling sayangku. Dia mana ingat, waktu itu kan masih kecil" kata Xueyang.
"Siapa sayangmu? Enggak sudi!" sergah A-Ling judes.
"Waw. Galak. Tapi imut," kata Xueyang sambil memasang smirk menggoda yang biasanya sukses membuat cewek dan shou kepelet.
Song Qing memutar bola matanya, " enggak usah senyam senyum bang. Enggak bakal ngefek kalau sama baby Ling. Levelnya masih upin ipin belum boku no pico".
"A-Qing beneran enggak ingat?" tanya A-Ling, mengabaikan kalimat Song Qing sebelumnya karena enggak paham.
Song Qing menggeleng, "kan sudah kubilang, dulu aku baru berumur sekitar 7 tahun. Udah yuk, masuk. Ke rumahku aja ya".
"Ogah. Ada kakakmu," tolak A-Ling.
"Rumah paman Wei sepi lho. Pada pergi semua. Baby Ling berani sendirian?" tanya Song Qing.
A-Ling langsung pasang tampang memelas, "enggak berani. Temeniiin".
"Gege siap menjaga 24 jam, baby Ling," sahut Xueyang.
"Emoh!"
"Gak boleh!"
Dua suara menjawab bersamaan dengan nada galak.
"Baby Ling ke rumahku aja ya. Jam segini orangtuaku sudah di rumah kok. Dijamin, abang gak bakal berani bikin ulah," kata Song Qing.
"Uhm. Iya deh," A-Ling setuju. Daripada sendirian. Sereem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Ling
FanfictionJin Ling itu manja. Pakai banget. Makanya, bunda berinisiatif mengirim Jin Ling ke Gusu. Jelas, Jin Ling menolak. Tapi, enggak menyesal sih sekolah di Gusu. Ada gege tampan. Aaaaa, A-Ling terpesona. Hak cipta milik yang mulia MXTX. Saya hanya pinjam...