Meet True Love

95 15 0
                                    

"Eh, jisung. Mau kemana?" tanya Yedam saat melihat Jisung terlihat membawa keluar 3 kardus yang ada di rumahnya.

"Eh kebetulan, bantuin gue gih. Bawain ini semua."

"Kemana?"

"Rumah orang. Pesanan dia ini."

"Hah? Jualan apa lo? Ganja?"

"Mulut lo sembarangan. Ini sebenarnya jualan kak nako."

"Lah kok bisa ada di rumah lo?"

"Ah udah jangan banyak tanya deh. Bantuin cepet, nanti pembelinya ngamuk, gak dapat bonus kita."

Jisung membawa 1 kardus di tangannya. Yedam melihat ke arah kardus didepannya. 2 buah kardus?! Kenapa dia malah kebagian 2 kardus?! Tidak adil!

Walau tetap saja, ujung-ujungnya dia bawa juga kardusnya. Beruntung kardusnya tidak terlalu berat.

Tok tok tok

"Permisi! Ini pesanan kainnya sudah tiba. Atas nama, eh, nama siapa ya?"

"Lah anjir nama pelanggan sendiri lo gak tau."

"Ya kan gue juga baru pertama kali woi."

Perlahan, pintu terbuka dan ada wanita tua yang keluar dari rumah. Keduanya langsung salaman padanya.

"Eh udah datang nih pesanan kainnya. Makasih ya."

"Sama-sama bu."

"Harganya berapa?"

"210rb, bu."

Segera wanita itu memberikan uang kepada Jisung. Berniat menyimpan uang itu di saku, tangannya malah dipukul sama Yedam.

"Uang kak nako itu, jangan coba-coba nyolong lo ya."

"Ningning! Bantu mama bawa kardusnya dong!"

Saat keduanya sibuk bertengkar, tiba-tiba Yedam terdiam. Membuat Jisung heran.

"Kamu bawa kardusnya ke dalam ya, simpan langsung di kamar ibu. Soalnya siap-siap buat dijahit."

"Baik bu."

Ibu tadi segera masuk ke dalam rumah karena ingin menyiapkan alat menjahit, sedangkan gadis bernama Ningning ini mengangkat kardusnya.

"Mau aku bantu gak bawa kardusnya? Berat lho ini."

"Wah, makasih dong. Emang berat banget. Padahal baru satu kardus."

"Eh dam, lo ngapain?"

"Bantu orang itu pahala. Ayo bantu bawa kardusnya yang satu, jangan diam aja."

Yedam segera masuk disusul Ningning yang mengantarnya menuju kamar ibunya yang tengah menjahit beberapa kain.

"Makasih ya atas bantuannya. Nih, sekalian bayarannya dari aku karena udah bantuin."

"Eh, gak perlu kali, ning. Kamu gak usah bayar."

"Terima pokoknya. Nih."

Ningning memberikan uang itu langsung ke tangan Yedam. Yah, walaupun dia sebenarnya tidak ingin menolak rezeki tapi, mau stay cool saja sih depannya.

"Ngomong-ngomong, nama kamu siapa? Kenalin, aku Ningning. Itu nama panggilan aku disini, kalau nama asliku itu Ning Yi Zhuo. Kelahiran indo-china."

"N-namaku, B-bang, Y-ye-ye-dam.."

"Bang Yedam, iyakan?"

"I-i-iy-iya.."

"Salken ya."

"Salken, ju-ju-juga."

NEOZONESURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang