ten

2.3K 197 21
                                    

"Singkirkan tangan mu! " Sunghoon berusaha keras menyingkirkan tangan Heeseung yang mengait kuat di pinggang rampingnya, buat dirinya tak bisa jauh dari Heeseung.

Heeseung tak menggubris, justru tangan makin erat di pinggang Sunghoon. Membuat Sunghoon semakin dekat dengannya.

" Akhirnya kalian datang juga. Pasangan yang akan segera bertunangan seminggu lagi!" Sambut sang pemilik butik, Denise.

" Selamat siang Heeseung dan nona Park"

" Selamat siang juga, Denise " Sapa balik Heeseung, sementara Sunghoon hanya diam saja.

" Aku benar-benar ikut senang mendengar berita pertunangan mu, Heeseung. Akhirnya kau akan segera melepaskan status lajang mu! " Denise memekik senang.

Denise mendekati Sunghoon, lalu menyentuh dagunya. " Belle! Kau pandai sekali memilih calon istri, Hee " Ucap Denise.

" Merci  " Jawab Heeseung.

" Hah...Belle? Aku bukan Belle dari beauty and the beast. Nama ku Sunghoon "

Denise dan Heeseung sama-sama tertawa pelan. Sementara Sunghoon tentu saja heran dengan keduanya." Apa yang lucu?"

" Bukan itu yang di maksud Denise, sayang. Belle yang dia maksud adalah cantik, itu adalah bahasa Perancis. Dia memujimu "

"A-Aaaa....eeeee.....hehe..." Jujur, Sunghoon malu. Tersenyum kikuk. Hanya bisa mengaruk pipi, dia terlihat bodoh.

" Oh ya, perkenalkan....wanita modis yang ada di depanmu ini namanya adalah Denise, di berasal dari Perancis. Namun dia  menetap dan merintis usahanya di Korea. Beliau adalah perancang busana favorit dan kesayangan bunda"

Sunghoon hanya berdeham menanggapi penjelasan Heeseung.

" Lihatlah apa yang ada di butik ini, bagus, berkelas, dan tentunya fashionable, kan? Denise adalah ahlinya. Makanya dari itu aku mengajak mu kemari, untuk membuat busana pertunangan kita "

Sunghoon mencubit lengan Heeseung cukup kuat." Aku tidak mau bertunangan dengan mu, sialan! " Geram Sunghoon pelan, menjurus pada telinga Heeseung. Memelototi Heeseung.

Heeseung tak menggubris penolakan apapun yang berasal dari Sunghoon. Anggap hanya bisikan setan. Sementara Denise yang melihat mereka begitu gemas, di matanya Heeseung dan Sunghoon adalah pasangan serasi yang memang suka berdebat.

" Senang bisa menjadi bagian perjalanan cinta kalian sampai menuju pelaminan, aku benar-benar merasa terhormat di beri kepercayaan untuk membuatkan busana indah untuk pertunangan kalian "

" Baiklah, busana apa yang kalian inginkan? Warna apa yang kalian sukai? "

" Ungu terong—ump! " Sunghoon menyela, namun Heeseung segera membekapnya.

" Biru muda. Karena kita akan bertunangan di Hawaii, jadi aku ingin busana kita berdua bernuansa biru seindah laut Hawaii "

" Brillian! Pemikiran yang bagus Heeseung. Aku setuju dengan mu. Baiklah kalau begitu, ayo kita ukur badan kalian. Nona Park ayo kita mulai dari dirimu dulu "

Denise menarik Sunghoon dengan lembut.

" Ayo nona Park, ikut dengan ku " Ajak Denise.

Sunghoon ingin menolak, namun wajah Denise yang begitu ramah dan murah senyum membuatnya sungkan dan pasrah saja di ajaknya. Tak lupa di ikuti Heeseung juga. Pria itu langsung duduk manis di kursi yang berada tepat tak jauh Sunghoon berdiri untuk di ukur.

" Permisi nona Park, bisa tolong lepas blazer mu " Ucap Denise dan Sunghoon menurut.

Sunghoon melepaskan blazer warna abu-abunya dan menyisakan tanktop warna putih.

ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang