Sabtu, hari yang biasanya ditunggu tunggu oleh semua orang untuk membebaskan diri dari rutinitas dan pekerjaan, menghabiskan waktu dengan pasangan, keluarga, teman teman, namun tidak dengan Jeno dan Renjun, hari sabtu kali ini terasa berbeda.
Hari sabtu biasanya Jeno dan Renjun habiskan dengan berkencan, menonton film, atau sekedar jalan jalan random, diakhiri dengan menginap di rumah salah satunya, menghabiskan malam panjang hingga esok paginya.
"kita nggak usah datang aja gimana"
Itu Jeno, yang kini tengah memeluk Renjun, keduanya berbaring di ranjang queensize di kamar Renjun, pagi pagi sekali Jeno sudah datang, katanya menghindari kakaknya yang Jeno takutkan akan menyeretnya ke apartemen Haechan, atau malah memperkosanya di rumah.
"Kalau nggak datang Haechan sama Kak Mark pasti melakukan sesuatu, kita datang aja, kamu nggak usah kahawatir"
Jeno semakin mengeratkan pelukannya, hidung mancungnya bergesekan dengan kulit leher Renjun yang halus, mengendusi wangi tubuh khas yang menguar disana,
"Kalau gitu kamu jangan kesana, biar aku aja sendiri, okay?"
"Jeno......"
Menarik kepalanya menjauh, Jeno menatap lekat lekat bola mata Renjun yang berkilauan, mencoba bernegosiasi dengan si pemilik agar mau menuruti kata katanya.
"Kita hadapi bersama, kamu nggak usah khawatir, aku nggak apa apa
Lagipula aku bisa pura pura pingsan nanti hahaha"
Jeno memaksakan senyumannya, mendengar gurauan Renjun yang entah kenapa malah menyaiti hatinya, perkataan Renjun seakan menegaskan jika kegiatan itu tidak akan berhenti sebelum Renjun pingsan, penis penis itu akan terus menghujam lubang kekasihnya meskipun Renjun sudah kelelahan.
Jeno membawa pelan motornya, sudah pukul 7 malam dan dalam perjanjian, Jeno dan Renjun harus sudah datang pada pukul 7, Renjun yang dibonceng mendekap tubuh Jeno erat, menyandarkan kepalanya di punggung tegap kekasihnya, tidak ada suata, hanya deru mesin motor dan terpaan angin yang masuk ke dalam telinga.
Akhirnya motor Jeno memasuki parkiran basement apartemen, tangan Jeno tidak pernah lepas menggenggam telapak tangan Renjun yang dingin, saling menguatkan dengan senyum manis yang tak pernah lepas.
"Aku janji...ini yang terakhir, aku akan cari cara buat hentikan dan balas mereka."
[ LOCKED CHAPTER ]
SILAHKAN BACA FULL CHAPTERNYA MELALUI LINK TRAKTIR DIBAWAH ATAU LINK YANG TERTAUT PADA DESKRIPSI CERITA
https://trakteer.id/privekae
KAMU SEDANG MEMBACA
CURIOUS
Fanfiction"Ketika rasa penasaran membawa mereka ke dalam masalah besar" cerita berisi materi dewasa 18+ ada beberapa chapter yang aku lock karena sebelumnya ini merupakan pdf yang aku rilis tahun lalu silahkan akses chapter yang dikunci melalui tautan berikut...