Tawa terdengar di meja kantin fakultas, suasana memang sedang ramai, jam makan siang, kantin kali ini sangat ramai, banyak wajah wajah baru yang masih ceria, belum terbebani tugas tugas menumpuk yang memusingkan kepala, di sudut meja kantin duduk dua orang yang sedang menikmati makanannya.
"nanti malem lo jadi ikut kan Ren?"
Renjun yang sedang mengunyah makanannya menoleh, netranya beradu dengan mata gelap di depannya, sahabatnya sejak shs yang kini sama sama diterima di kampus yang sama.
"nanti gue kabarin deh hehehe"
"lo akhir akhir ini susah diajak jalan deh, punya gebetan ya lo"
Tersedak, Renjun mangambil minumannya, menenguknya air di gelas itu dengan terburu buru, ya...Renjun sedang dekat dengan seseorang sekarang, baru sekitar 3 bulan, lelaki tampan yang mendekatinya saat ospek .
"e-enggak kok, gue lagi males keluar keluar aja"
Bohong, Haechan tau Renjun sedang berbohong sekarang, dilihat dari gelagatnya yang mencurigakan.
"yaudah ntar kabarin aja ya, nanti gue jemput ke rumah lo"
Disini haehan sekarang, duduk di atas motornya di depan rumah mewah, menunggu seseorang yang sedang bersiap di dalam, Renjun akhirnya ikut, sebenarnya hanya acara ulangtahun dari teman mereka saat shs dulu, diadakan di sebuah bar, sengaja diadakan disana karena mereka sudah legal sekarang, sekalian merayakan akhirnya bocah bocah remaja itu bisa minum minum sekarang.
Suara music disko menyapa telinga Renjun saat pertama kali menjejakkan Kaki di tempat ini, jujur saja ini pertama kalinya Renjun masuk ke dalam baryang ternyata ramai sekali orang, tubuh Renjun sedikit menempel, mengikuti kemanapun Haechan berjalan.
"soobin, selamat ulang tahun"
Haechan yang pertama kali menguapkan selamat saat menemui pemilik pesta, sementara Renjun masih menempelinya di belakang.
"selamat ulang tahun soobin"
"terimakasih, kalian langsung ke meja sebelah sana saja, aku tidak bisa menyewa seluruh bar ini hahaha"
Haechan tertawa canggung, pantas saja masih banyak orang dewasa yang tidak dia kenal disini, ternyata tempat ini tidak disewa secara pribadi, mereka akhirnya duduk di meja yang cukup sepi, cukup jauh dari kerumunan teman temannya, Haechan tau jika Renjun tidak nyaman berada di tempat seperti ini.
"lo mau minum apa?"
"yang alkoholnya dikit, gue besok mau jalan, takut mabok"
Seorang waitress datang ke meja mereka, membawakai cocktail dengan kadar alcohol rendah, Haechan juga tidak ingin berlama lama disini, tempat ini tidak asik.
Tatapan Haechan jatuh pada dua pria yang melihat kearah mejanya, bukan, kearah Renjun, dan sepertinya Renjun tidak sadar sedang diperhatikan seperti itu. Haechan terus mengawasi dua pria itu dari jauh, memastikan jika benar mereka sedang memperhatikan Renjun, hingga pandangan Haechan dan dua orang itu bertemu.
Pria pria itu menyeringai, memberikan secarik kertas kepada pelayan yang kini berjalan menghampiri mejanya.
'kami tertarik dengan temanmu, hubungi nomor ini dan kamu akan mendapat uang yang banyak jika membiarkan kami menyentuh teman manismu itu'
Setelah membaca, Haechan buru buru membawa Renjun pergi dari tempat itu, membuat Renjun bertanya tanya kenapa Haechan bersikap aneh, padahal dia yang setiap hari mengajak untuk menghadiri pest aini.
Hari hari selanjutnya, Haechan terus melihat dua orang itu di sekitar Renjun, bahkan di kampus sekalipun, kadang di mobil dengan kaca terbuka, berhenti di depan rumah Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURIOUS
Fiksi Penggemar"Ketika rasa penasaran membawa mereka ke dalam masalah besar" cerita berisi materi dewasa 18+ ada beberapa chapter yang aku lock karena sebelumnya ini merupakan pdf yang aku rilis tahun lalu silahkan akses chapter yang dikunci melalui tautan berikut...