1. Welcome to Indonesia

2.5K 157 14
                                    

Re-upload

___

Januari, 2020.

Jam 07:00, sebuah pesawat terbang dari Korea Selatan, Air Seoul, berhasil landing di bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia.

Seorang pemuda tinggi dan tampan, berdarah Korea Selatan, berjalan dengan santai sambil menarik kopernya yang berwarna hitam dan sebuah ransel berwarna sama di salah satu bahunya. Dia berjalan ke pintu bertuliskan exit lalu memesan sebuah taxi yang sudah menunggu di luar.

Dengan keterbatasan bahasa, tetapi pemuda itu masih bisa mengucapkan sebuah kalimat dengan akurat, hasil dari belajar tekunnya selama satu minggu ini. Dia mengatakan sebuah alamat kepada pengemudi, tempat pertemuannya dengan seorang penanggung jawab yang akan membimbingnya selama pertukaran siswa di Negara Indonesia.

Lee Jeno, nama pemuda itu, saat dia turun dari taxi, para gadis lokal yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangan mereka darinya.

Tentu saja, Lee Jeno yang berpenampilan menarik layaknya Boygrup Korea, menjadi sasaran dari rasa penasaran para gadis Indonesia.

Mereka menatapnya dengan tatapan malu-malu kucing sambil berbisik bersama teman-temannya saat Lee Jeno sedang menunggu penanggung jawab untuk menjemputnya.

Dia melirik arlojinya.

Sudah pukul 08:00. Sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti di depannya dengan mulus, lalu kaca pintu penumpang gelap itu di turunkan dan seorang pria dewasa terlihat tersenyum, menyapanya dengan bahasa Korea yang fasih.

"Selamat pagi. Lee Jeno, siswa pertukaran School Of Performing Arts Seoul (SOPA), Korea Selatan - Jakarta Intercultural School (JIS)?"

Lee Jeno mengangguk. Dia menilai pria di dalam mobil yang mengenakan kacamata, masih terlihat muda dan yang lebih penting sepertinya pria itu juga berasal dari Korea.

Lee Jeno bertanya, "Anda?"

Pria itu tersenyum, "Masuk dulu. Nanti saya jelaskan." Setelah Lee Jeno masuk, pria itu melanjutkan perkataannya sambil melaju di jalan aspal dengan tenang. Keterampilan mengemudinya cukup baik dan halus, sama sekali tidak sembrono atau ceroboh. Lee Jeno bahkan bisa bersantai sambil mengobrol dengan nyaman.

"... Perkenalkan, namaku Joon-Woo. Umurku 26 tahun, kamu bisa memanggilku apa saja. Aku penanggung jawab yang di tugaskan Khusus untuk kamu selama di Indonesia." Joon Woo sangat ramah saat berkata, matanya selalu tersenyum di balik kacamata tipis dengan mata tajam, memanjang. Saat dia tersenyum, wajahnya akan terlihat sangat tampan, tetapi saat dia diam, matanya akan membuat orang merasa terintimidasi oleh tatapannya. Joon Woo memutar setir dengan lembut, "Sementara ini aku sudah menyiapkan Akomodasi untuk mu. Tempatnya sangat bagus di lingkungan terbaik di Jakarta. Besok Aku akan menemani mu ke Sekolah. Saat ini Kamu hanya perlu istirahat dan nanti Aku akan mengajak mu keliling Jakarta."

Lee Jeno hampir mengirim Kakaotalk kepada sahabatnya yang berada di Korea, sebelum dia sadar kalau jaringan di Ponselnya tidak ada. Dia lupa membeli kartu perdana.

Lee Jeno menoleh kearah Joon Woo, berkata: "Hyung, tolong antar aku membeli kartu."

Joon Woo tertawa lalu mengangguk sebelum menjawabnya, "Ok. Ayo kita membelikan mu kartu dulu."

[𝐁𝐋] 🌱𝐒𝐌𝐀 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang