12. Curiga

435 63 4
                                    

Ini... Adalah pertama kali dalam Tujuh Belas Tahun hidupnya, dia di pukuli dengan kejam oleh Ayahnya. Tanpa ampun, tanpa rasa kasihan, dan tanpa terkecuali.

Kemarin dia pernah berpikir dengan iseng. Bagaimana jika Ayahnya tau kalau dia Gay? Waktu itu dia menebak jawabannya dengan yakin bahwa; Ayah pasti akan membunuhnya...

Seluruh tubuh Renjun merinding saat itu. Dia berniat untuk menyembunyikan Orientasi seksualnya ini selamanya dari Ayahnya dan Dunia. Hanya beberapa teman dekatnya yang tahu.

Chenle, Abian, dan barisan para mantannya.

Dia cukup yakin walau seberapa pahitnya pun dia putus dengan mantan-mantannya, mereka tidak akan ada yang berani mengadukannya pada Ayahnya. Karena... Selama mereka masih orang Indonesia, menyimpan Rahasia ini dengan rapat adalah hal yang penting, jika hidupmu ingin tetap tenang tanpa cibiran.

Renjun cukup optimis pada para mantannya ini. Mereka semua sama pengecutnya seperti dia, jadi tidak ada kecurigaan tentang siapakah dari salah satu mantannya yang membisikan Aibnya ini ke telinga sang Ayah, hingga membuatnya jatuh lemah di tempat tidur karena habis di pukuli oleh orang tua itu.

Jika mantannya tidak bisa... Lalu siapa?

Chenle tidak mungkin melakukannya. Dia adalah orang yang bermulut rapat dan sangat bisa menjaga rahasia. Dia juga orang yang sangat sulit untuk di suap karena, 'Dia sudah banyak uang' jadi tidak ada apapun di Negara ini yang bisa melemahkan keteguhannya selain Tongkat Neneknya yang melayang.

Chenle punya trauma di lempari Tongkat bantu berjalan itu saat dia masih kecil dan mengenai kepalanya, jadi sampai sekarang dia masih memiliki ingatan psikologis tentang kejadian itu. Singkatnya dia mengalami Trauma ringan dan sesudah itu tidak ada lagi hal yang bisa mengganggunya di dunia ini.

Lalu ada Abian, kandidat terakhir... Orang ini sangat blak-blakan, polos, dan sedikit bodoh. Mungkin mulutnya yang sebesar Gentong ini bisa jadi membocorkan Aibnya dengan santai, tetapi... Kapan dia punya waktu untuk memberi tahu Ayahnya tentang ini? Sedangkan Anak itu bilang kalau dia baru-baru ini sedang berkencan dengan seorang Gadis Sunda dari Bandung.

Dan jika di lihat dari kemarahan Ayahnya yang meledak tadi sore, bisa di pastikan bahwa Orang Tua itu mengetahuinya sesaat sebelum dia datang untuk memukulinya, lalu siapa yang memberi tahunya??

Renjun meringis kesakitan.

Ayah memang tidak membunuhnya seperti yang dia tebak, namun Orang Tua itu benar-benar menepati janjinya untuk mematahkan kakinya dulu sebelum berhenti.

Renjun menghirup ingusnya dengan sedih. Dia berbaring telungkup seperti ikan mati dengan air mata yang mengalir seperti Banjir. Tubuhnya di balut dengan erat oleh kain kasa seperti ketupat. Dia bahkan tidak bisa menggerakkan jari-jarinya.

Punggungnya sakit...

Kakinya sakit...

Tangannya yang tidak sengaja terkena pukulan juga sakit...

Hidungnya di sumbat oleh kapas karena mimisan setelah pingsan...

Dia adalah orang malang dengan kasus KDRT yang sangat parah, namun dia tidak bisa melawan Ayahnya karena Renjun merasa bersalah pada orang tua itu. Dia menganggap ini sebagai Karmanya karena telah membohongi orang tua, tetapi setelah ini dia harus memperjuangkan kebebasannya!

Dia menghirup ingusnya lagi. Aku tidak pernah meminta apapun dalam hidupku, aku hanya ingin di beri kebebasan untuk memilih jalan hidupku sendiri. Sekali.... Saja.... Hanya kali ini dan aku akan merasa sangat puas. Hanya satu hal yang dia inginkan... Jangan ganggu aku tentang apa yang aku sukai. Aku sudah cukup menelan sesuatu yang aku tidak suka karena keinginan Ayah dan para orang tua. Sekarang izinkan aku untuk menjadi diriku sendiri....

[𝐁𝐋] 𝐒𝐌𝐀🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang