7. Saling menggoda

584 86 4
                                    

Setelah mengobrol sebentar, Jeno menutup teleponya. Dia menoleh kearah Renjun yang sedang menyesap Es kopi di sampingnya. Dia sengaja menggunakan bahasa Korea, "Dia Gay."

Renjun terkejut dan menatap Jeno dengan bingung.

Mata Jeno melengkung tersenyum secara otomatis saat melihat ekspresinya. "Jisung juga Gay. Itu sebabnya aku tidak takut saat kamu bilang kamu Gay." Dia melihat jari-jari lentik Renjun yang melingkari Cup, memerah di ujungnya karena dingin. "Aku berteman dengan siapa saja. Tidak peduli kesukaan mereka apa, yang penting orang itu membuatku nyaman."

"Kamu sangat Toleran." Puji Renjun. Dia tersenyum sangat manis dan menubrukan bahunya ke bahu Jeno, menggodanya lagi; "Kamu tidak takut kalau aku mempunyai 'pikiran' tentangmu? Aku akan jujur... Aku Type mudah Terpesona oleh Pria tampan."

Dia mengedipkan mata.

Jeno memiringkan kepalanya, menyangga tangannya di atas meja. Tubuhnya berputar menghadap Renjun hingga kakinya bersentuhan di bawah secara sengaja dan mengaitkannya, "Itu tergantung. Kalau kamu memikirkan hal tidak senonoh tentangku, tanpa ketahuan. Aku tidak keberatan. Tapi, kalau aku mengetahuinya... Kamu harus bertanggung jawab."

Renjun agak tertarik dengan topik ini. Dia bersandar ke kursi sambil melipat tangannya. Alisnya terangkat.

Jeno melirik alisnya yang naik dengan lembut lalu berkata, "Kamu harus memberiku Kompensasi. Aku tidak bisa menanggung pelecehan seperti itu... "

Bibir Renjun bergerak di kedua sisi. Dia hampir tertawa sekarang, namun dia menahannya. "Ok, aku akan menikahimu sebagai Istri kalau kamu hamil dari Imajinasiku nanti."

"Imajinasimu sangat liar."

Mereka berdua saling menatap dengan wajah serius sebelum kemudian tertawa. Renjun mengusap sudut matanya yang berair sambil masih terkikik geli mendengar Lelucon konyol mereka. Dia tidak pernah menduga kalau Orang Korea ini akan Asik di ajak bercanda tentang topik sensitif seperti ini. Dia sedikit senang karena beberapa hal memang tidak harus selalu di bahas serius.

"Berapa banyak Temanmu dalam lingkaran seperti ini?"

Jeno berpikir sebentar. Kemudian menjawab dengan pasti, "Hampir 45% dari temanku seperti ini. Mereka juga sering gonta-ganti pasangan."

"Kamu tidak takut terbawa arus?" Renjun tertawa pelan melihat Chenle dan Abian bertengkar di sebrangnya. Kedua anak ini seperti kucing dan anjing saat berpapasan, tapi jika salah satunya Absen... Mereka akan menyebutnya hampir setiap saat.

"Tidak." Jeno berkata, "Aku tidak pernah memikirkannya. Apalagi penasaran. Menurutku hal yang menarik adalah hubungan antara Laki-laki dan perempuan. Kamu tau, hubungan itu bisa menghasilkan generasi selanjutnya. Jadi aku masih memegang Prinsip ini sampai sekarang... " Dia juga melihat Wakil Ketua dan Bendahara JIS yang terkenal sedang bertengkar dengan bodoh, "Tapi mungkin juga karena aku tidak menemukan hal yang menarik mataku, jadi aku belum bisa di bengkokkan walaupun berteman dengan orang-orang ini begitu lama. Tetapi sekarang aku sedikit khawatir...." Dia menatap Renjun yang juga menatapnya entah sejak kapan, "Sepertinya aku sedikit tertarik sekarang..."

Renjun pura-pura tidak tau apa arti ucapan dan tatapan Jeno untuknya. Sebenarnya dia sudah sering membengkokkan Pria lurus, contohnya Mark. Namun hubungannya selalu tidak berjalan lama. Pria Straight tetap Straight saat mereka melihat wanita cantik. Lalu ujung-ujungnya mereka akan menjadi Biseks. Renjun tidak suka yang seperti itu.

Berbeda dengan Homo, walaupun mereka di suguhi Payudara besar, sebesar balon. Mereka tidak akan tergoda. Itu adalah pengalaman Pribadinya. Tidak terhitung berapa Vidio porno yang Abian kirim untuk Ketua tonton, Renjun akan menontonnya tanpa 'Bangun' seberapa panasnya pun itu.

[𝐁𝐋] 𝐒𝐌𝐀🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang