Bagian 3

442 65 2
                                    

Youn1t Fanfiction

Happy Reading

"Shan, mau kemana?" Tanya Farhan yang melihat sang adik sedang berpakaian seperti ingin pergi.

"Mau pergi,"

"Pagi-pagi begini?"

"Iya."

"Kemana?" Tanyanya lagi, ia heran sebenarnya terhadap adiknya itu.

"Bukan urusan kakak." Jawabnya sambil melangkah pergi.

"Cari Fenly?" Ucapan Farhan menghentikan langkah Shandy. Bahkan hingga terdiam beberapa saat sebelum akhirnya pergi.

'Shan, kamu pikir kakak diam saja saat adik kakak hilang? Dari dulu kakak selalu cari dia, Shan. Kakak juga khawatir.' Gumamnya menatap punggung adiknya.

Farhan tahu selama ini Shandy selalu mencari alasan ketika pergi dari rumah. Ia paham betul bagaimana sang adik yang khawatir pada Fenly. Sebenarnya jauh dilubuk hatinya ia pun merindukan Fenly.

Ia merogoh ponsel disaku celananya, lalu menghubungi seseorang.

"Halo." Suara disebrang sana terdengar seperti baru bangun tidur.

"Lagi dimana?"

"Di apartemen, ada apa sih Bang?"

"Aku butuh bantuanmu sekarang."

"Ngantuk, Bang."

"Sekali ini saja, Lang." Balasnya memohon pada seseorang disebrang sana.

Meskipun hanya terdengar gerutuan tak jelas, yang pasti Farhan sudah berusaha supaya ia bertemu dengan adiknya itu.

***

Petikan gitar yang dimainkan oleh pemuda bertopi hitam itu mampu membius setiap orang yang melewatinya. Ya, itulah hobby yang selalu ia lakukan bersama ketiga sahabatnya. Berpergian di tengah kota sambil bernyanyi menciptakan instrumen yang berbeda disetiap lagu yang mereka nyanyikan.

Pemuda itu menoleh sejenak ketika bait terakhir dari lirik lagu tersebut telah selesai. Ia menatap seseorang yang begitu familiar, seketika ia menyenggol lengan pemuda lain disampingnya sambil berbisik.

"Ji, orang itu...."

"Bang Shandy," teriaknya tepat disamping pemuda bertopi hitam itu.

"Pelan-pelan Ji, sakit nih." Ujarnya sambil menutup kedua telinganya.

Sementara sosok yang dipanggil itu terkejut menatap kearah empat pemuda yang berhasil menyelesaikan lagunya. Ia tak menyangka bahwa mereka mengingat bahkan mengetahui keberadaannya. Sejenak Shandy tersenyum malu saat penonton yang sedang menyaksikan perform mereka menoleh juga kearahnya.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian melihat kami perform, semoga hari kalian menyenangkan. See you." Kata salah satu pemuda berkacamata yang ternyata bernama Zweitson.

Para penonton pun meninggalkan tempat mereka, salah satu pemuda bernama Fajri berlari ke arah sosok yang sejak tadi ia panggil.

"Hai Bang, disini juga?" Tanyanya.

"Aji, kan? Kebetulan lewat sini, aku mampir. Kalian keren." Balasnya memuji pemuda dihadapannya itu.

"Makasih, Bang. Oh iya, yuk aku kenalin ke teman-teman yang lain. Disana juga ada Fenly, masih ingat kan?" Aji bersemangat sekali menggenggam erat lengan kiri Shandy.

DIA FENLY? | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang