PROLOG

7.1K 444 9
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tekan bintangnya!

••••

"Gimana? Udah ketemu tempat buat tinggal?" Tanya Jake kepada Heeseung kala melihat temannya tersebut masih sibuk mencari tempat untuk berteduh.

Sebenarnya Jake sudah sangat sering menawarkan Heeseung agar tinggal di rumahnya saja, tapi anak itu selalu menolak dengan alasan malu dengan orangtuanya.

Jika kalian berpikir bahwa Heeseung sedang kabur dari rumah, jawabannya benar. Alasannya kabur dari rumah bukan karena ada masalah yang serius, hanya saja ia merasa muak melihat ayahnya selalu pulang membawa wanita berbeda di setiap harinya.

"Kenapa sih lo mau kabur? Lagian wajar kali ayah lo lagi rajin-rajinnya main cewek, kan ibu lo juga begitu dulu sebelum cerai sama ayah lo."

Tenang, Heeseung tidak akan tersinggung dengan kalimat Jake barusan. Karena ia pun sadar diri, itu benar adanya.

"Gue ngerti, cuman gue nggak nyaman aja, suasana di rumah tuh sumpek banget kalau dia pulang." Jelas Heeseung masih sibuk mencari tempat sewaan untuknya tidur malam ini.

Jake seketika tersenyum nakal, "kenapa? Ayah lo mainnya berisik?"

Plak!

"Sakit, anjing!" Umpat Jake setelah dapat pukulan kuat di kepalanya dari Heeseung.

"Tuhan kasih mulut itu buat ngomong sama makan, bukan buat absen nama binatang." Singgung Heeseung membuat Jake memutar bola matanya malas.

"Yaudah terserah lo, gue pamit mau pulang."

"Loh, terus gue di tinggal sendiri, nih?"

"Ya, lo pulang aja. Lagian katanya ayah lo hari ini lembur kan?"

Heeseung mengangguk samar, "tapi sampai kapan gue tinggal sama dia terus?"

"Ck, gue udah sering kasih tawaran ya buat tinggal di rumah gue aja, tapi lo nya nolak terus!"

"Gue malu,"

"Tau malu lo?"

Heeseung mengumpat dalam hatinya, ternyata Jake benar-benar sangat menyebalkan.

Jake yang tadinya sudah berdiri berniat pergi dari kantin untuk pulang ke rumahnya seketika terhenti dan kembali duduk di samping Heeseung dengan helaan nafas berat yang terdengar jelas.

"Lo numpang di rumahnya Kirana mau? Dia tinggal sendiri kan katanya?"

"Masa Kirana sih?"

"Nggak ada cara lain. Kalau mau, lo tidur aja sana di pinggir jalan."

"Jahat banget!"

"Makannya di kasih jalan keluar lo malah nyangkal, somplak!"

Heeseung pasrah, "yaudah gue tanya Kirana nya dulu mau nampung gue apa nggak."

"Nah, gitu dong!"

♡─✧─✧─♡

Tok

Tok

Tok

Klek!

Pintu terbuka menampilkan wajah manis seorang gadis berambut panjang hitam bernama Kirana Azalea.

Heeseung tersenyum kikuk seraya menjinjing kopernya. "Hai," sapa nya.

"Langsung masuk aja, tadi gue udah buatin ramen sama bakpao buat lo makan."

Heeseung termangu sesaat, "niat banget? Tapi gapapa, nanti gue makan. Makasih, Rana!"

Kirana mengangguk lalu membantu Heeseung membawa kopernya masuk, tak lupa mengambil boneka berbentuk Dino di atas kepala Heeseung.

Setelah semuanya sudah di pindahkan kedalam rumah, Heeseung langsung duduk di sofa ruang tamu milik Kirana dengan helaan nafas berat.

Kirana pun datang dengan sebuah gelas berisikan air hangat di tangannya lalu memberikan nya kepada Laki-laki itu.

"Makasih." Ucap Heeseung seraya menyesap perlahan teh nya.

"Sama-sama. Oh iya! Kok tiba-tiba kabur dari rumah? Ada apa?"

"Biasa, ayah suka bawa pulang cewek orang."

Kirana tertawa kecil lalu duduk di sebelah Heeseung, perlahan tangannya bergerak mengelus lembut Surai milik Laki-laki itu untuk menyalurkan ketenangan di sana.

"Lo gapapa kan?"

Heeseung mengangguk seraya menaruh gelas itu di atas meja, kini tatapannya beralih menatap Kirana yang masih setia mengelus rambutnya.

"Gue capek, Ran." Gumamnya pelan seraya memeluk tubuh Kirana dengan erat.

Kirana pun membalas pelukan Heeseung tak kalah erat.

"Habis makan langsung Istirahat, ya? Gue udah siapin kamar buat lo tidur." Ujar Kirana.

"Gue tidur sendiri?"

"Iya lah, Heeseung!"

"Gue tidur sama lo, ya?"

"Jangan macem-macem, gue pukul nih!"



















































To Be Continued-----
Revisi (11-04-22) √

After It's Gone || Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang