04.03

2.2K 316 8
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tekan bintang nya!

••••

"Liat kan?! Sekarang aja lo seenak jidat selesain hubungan ini tanpa pernah mau dengerin penjelasan gue dulu! Lo itu egois, Ran! Selalu!"

Kirana menghela nafas berat seraya membanting tubuhnya di atas kasur, kata-kata Heeseung lima tahun yang lalu kembali berputar seolah-olah memaksanya untuk mengingat apa yang telah terjadi dulu.

"Kalau di pikir-pikir, bener kata Ryujin kemarin." Kirana berbicara sendiri layaknya orang gila.

Kepalanya sangat frustasi, setelah tadi ia dan Jay sudah berbincang mengenai banyak hal. Terutama masalah Heeseung.

Tring!

"Eh, kaget!" Umpat Kirana lalu bangkit dari tidurnya saat benda persegi panjang itu berdering menandakan ada panggilan masuk.

Buru-buru Kirana mengangkat sambungan tersebut.

"Halo, Rana?"

"Jake?"

"Iya ini gue, nanti malem lo dateng ke rumah ya?! Kita mau main bareng sama yang lain."

"Main apa?"

"Kumpul aja, lo harus dateng kalo alesan nggak ada yang anter, gue bisa minta Sunoo jemput lo."

"Tapi gue mau bersihin rum──"

Pip!

"Halo!" Sial ternyata sambungannya langsung di matikan secara sepihak oleh Jake.

Kenapa hal-hal tidak masuk akal seperti ini harus terjadi padanya?

Pertanyaan lain yang selalu berputar di otaknya hingga saat dan detik ini adalah..

Mengapa dunia mempertemukannya lagi dengan Heeseung? Itu sangat tidak adil.

♡─✧─✧─♡

Tin!

Tin!

"SABAR KEK LO! KAN GUE UDAH BILANG GUE LAGI PAKAI SEPATU!" Bentak Kirana marah ketika Heeseung terus memencet klakson motornya dengan tidak sabar.

Sebenarnya itu motor milik Jake, hehe.

Jake bohong kepada Kirana. Tadi pria itu bilang yang akan menjemput nya adalah Sunoo, tapi lihat sekarang! Mengapa malah kakek lampir itu yang datang.

"Lama! Yang lain udah nunggu!" Sungut Heeseung di balas tatapan maut dari Kirana.

Sudahlah dari pada ia harus menanggapi Heeseung terus, akhirnya Kirana memutuskan mengikat tali sepatunya dengan asal-asalan.

Sungguh asal-asalan, bahkan bentuk pita saja tidak terlihat di sepatu itu.

"Iya, sabar! Gue udah selesai!" Kirana berjalan mendekat kearah Heeseung yang sudah menyodorkan sebuah helm kepadanya.

"Pakai sendiri!"

"Dih, tau kali gue juga!"

Setelah berhasil mengenakan helm, Kirana langsung naik ke atas jok motor tersebut dengan tidak santai, hingga hampir saja terjatuh melewati batas jok.

"Rana! Naiknya yang bener, nanti lo jatuh!" Heeseung dengan sigap menahan tangan Kirana dari belakang.

"Iya! Nggak usah pegang-pegang dasar modus!"

Heeseung langsung melepas genggaman nya pada tangan Kirana, "salah lo sendiri, kenapa iseng banget?!"

"Siapa yang iseng coba?"

"Terserah lah, lo kan emang selalu bener."

"Kok lo malah nyolot sih?!"

"Yang barusan nyolot siapa coba, Ran?"

Kirana terdiam sesaat lalu segera membenarkan posisi duduknya. Kesialan lain sebagai bonus, sepertinya kaki Kirana terkilir karena hampir terjatuh tadi.

Dari kaca spion Heeseung memperhatikan gerak-gerik Kirana yang terlihat seperti sedang menahan sakit.

"Gue mau jalan sekarang, lo pegangan." Suruh Heeseung setelah menyalahkan mesin motornya.

Ralat, motor Jake.

"Dih, ogah banget gue pegangan ke lo." Jawab Kirana langsung memasukan tangannya kedalam kantung jaket.

"Emang gue suruh lo pegangan ke gue? Tuh, di belakang lo ada besi kan, pegangan aja ke sana."

Kirana berkedip malu, "y-yaudah, jalan aja."

"Pegangan yang bener. Soalnya si Jake sengaja kasih bedak di jok motornya."

"Buat apa?"

"Lo mau tau?"

Brum.

Duk!

Baru Heeseung menjalankan sedikit motornya dengan tiba-tiba, Kirana yang tidak salah apapun merosot kedepan hingga helm nya dengan helm milik Heeseung berbenturan.

Bukan hanya itu, bahkan tubuhnya saja menempel dengan punggung Heeseung. Benar-benar tidak ada jarak di antara mereka (ㅡㅌㅡ ㄲ).

"Seung! Kok joknya licin banget?!" Marah Kirana segera memundurkan lagi tubuhnya hingga ujung jok.

"Kan tadi gue udah bilang, makannya pegangan yang bener."

"Ih, iya! Tapi kalau udah tau Jake kasih bedak, kenapa lo nggak bersihin dulu sih?"

"Sengaja, biar pas bonceng singa. Singa nya bisa diem."




























Hai hai, mau next? Coment yuk! Nanti aku langsung up.

After It's Gone || Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang