24.23 🦋

1.6K 175 11
                                    

Selamat membaca! Jangan lupa tekan bintangnya.

••••

Kirana membuka matanya perlahan, tidurnya jadi terusik karena merasakan nafas teratur menerpa leher bagian belakangnya.

"Jin, nafas lo ganggu gue!" Marah Kirana namun pelukan itu malah semakin erat di rasa.

Kirana membalikan tubuhnya secara kasar berniat membangunkan Ryujin untuk segara menjauh darinya. Namun detik selanjutnya Kirana di buat sangat terkejut ketika sadar orang yang kini sedang memeluknya bukan lagi Ryujin.

"Heeseung?" Hati Kirana seperti balon yang di beri lubang sedikit. Perlahan hatinya menghangat, terlebih lagi tangan kekar itu semakin menariknya untuk merapat.

Jantung Heeseung berdetak sangat cepat, Kirana saja bisa sampai mendengar itu karena saking kencangnya.

"Udah enakan?" Akhirnya Heeseung bersuara walau matanya masih terpejam.

Tapi sekarang malah Kirana yang di buat sulit untuk berbicara, ia bingung harus menjawab apa. Kepalanya memang masih terasa sangat pusing, namun kini hatinya yang telah mendominasi dengan sangat baik.

Hingga rasa pusingnya pun seperti hilang di makan rasa gugup.

"K-kok lo bisa ada di sini, sih?" Tanya Kirana kikuk.

"Tadi malem Jake telfon gue, katanya lo sakit. Yaudah gue buru-buru ke sini."

"Dari Kanada? Kesini?"

Heeseung menggeleng lalu perlahan matanya terbuka, ia pun sedikit merendahkan tubuhnya agar bisa sejajar dengan Kirana. "Selama ini gue ada di rumahnya, Jay."

Mata Kirana membulat, kini rasa gugupnya berubah menjadi rasa kesal. "Kok lo nggak bilang?! Terus Jake tau lo selama ini ada di rumahnya, Jay?!"

Heeseung lagi-lagi menggeleng kecil, "nih kalau nggak percaya, tadi malem dia pukul muka gue sampe biru kayak gini." Tunjuk pria itu kearah rahangnya yang kini sudah membiru.

Jelas bagaimana Jake tidak marah, selama ini ia cari-cari setengah mati keberadaan Heeseung dimana, tahu-tahunya ada di rumah Jay.

Bodohnya lagi Jake, Ryujin, Sunoo maupun Kirana tidak terpikirkan sampai kesana.

Buk!

Kirana memukul dada Heeseung sangat kuat hingga pria itu kini meringis kesakitan. "Brengsek!" Umpat nya marah.

Heeseung menekuk sisi bibirnya ke bawah "maaf,"

"Udah lah, awas! Gue mau mandi." Kirana berniat bangun namun Heeseung malah kembali menarik tubuhnya hingga  menubruk dada bidang milik pria itu lagi.

"Marahnya lanjutin dulu, gue mau denger."

Duh, kalau begini caranya jantung Kirana malah ikutan tidak bisa santai. "kenapa nggak pernah bales pesan dari gue?" 

"Sengaja," jawab Heeseung cepat membuat Kirana langsung menyerit bingung. "Soalnya ini kali pertama seorang Kirana nyariin gue sampai segitunya."

"Maksud lo?"

"Sebenernya gue udah ada niat buat ketemu lo, Ran..cuman gue juga butuh waktu. Masih banyak hal yang harus gue pikirin,"

After It's Gone || Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang