02.01

2.5K 342 4
                                    

Selamat membaca, jangan lupa teman bintangnya!

••••

"Ran, gue haus! Mana air minumnya?"

"Ran, tadi kan gue minta lo ambilin handuk di koper..lo mau gue keluar nggak pakai baju?"

"Ran, kayaknya minum teh enak deh... Bikinin dong."

"Ran,"

"Ran!"

Sialan, Kirana benar-benar merasa murka sekarang. Setelah teman-temannya pulang tadi, Heeseung langsung menyuruh nya melakukan ini dan itu dengan seenak jidat. Rasanya Kirana ingin menarik rambut Heeseung sampai otaknya menjadi waras kembali.

Menyebalkan!

"KIRANA!"

Baru saja perempuan itu ingin mendudukan bokongnya di atas sofa, Heeseung lagi-lagi menggonggong memanggil namanya.

"APA LAGI, SIH!" Teriak Kirana membuat Heeseung yang baru saja menuruni anak tangga menjadi sangat terkejut.

Puk!

Puk!

Kirana terduduk di sofa ketika pria itu melemparkan bantal dan selimut kepadanya secara tiba-tiba.

"Apa ini?" Tanya Kirana heran.

"Bantal sama selimut."

"Gue tau kali! Maksudnya kenapa lo kasih bantal sama selimutnya ke gue?"

"Lo tidur di sofa, gue mau tidur di kamar lo." setelah menjawab pertanyaan Kirana, Heeseung kembali nyelonong menaiki anak tangga dengan santainya.

"NGGAK BISA GITU LAH! KAN MASIH ADA KAMAR TAMU!" Teriak Kirana membuat Heeseung langsung menghentikan langkahnya lagi.

"Lo aja yang tidur di sana."

"HEH, SIALAN! TURUN NGGAK LO! JANGAN MASUK KE KAMAR GUE!"

"Dah, Kirana." Ucap Heeseung mengejek lalu lanjut menaiki anak tangga tanpa memperdulikan teriakan Kirana yang sangat menggelegar itu.

"HEESEUNG! AWAS YA LO SAMPAI BERANI MASUK KE KAMAR GUE!"

♡─✧─✧─♡

Cit

Cit

Perlahan, perempuan berambut pendek tersebut membuka matanya karena terusik dengan suara kicauan burung di luaran sana.

Ia pun mengubah posisinya menjadi duduk dengan mata yang masih sedikit terpejam. Kirana melihat sekeliling nya, dan detik selanjutnya ia terkejut karena sadar sekarang ia sudah berada di kamarnya.

Padahal seingat Kirana tadi malam ia tidur di sofa? Mengapa sekarang malah terbangun di sini?

"Dia yang bawa gue ke kamar?" Guman Kirana pelan lalu memegang keningnya yang terasa nyeri.

Tunggu, tapi kenapa keningnya terasa nyeri?

Buru-buru Kirana turun dari atas kasurnya dan berdiri tepat di hadapan kaca besar tempat biasa dirinya gunakan untuk merias wajah.

"Kok, benjol?!" Pekik Kirana setelah mendapati keningnya yang membengkak dan sedikit keunguan.

Kirana terus mengumpat karena bentuk wajahnya menjadi tidak simetris seperti sekarang, lalu sampai dimana matanya menangkap sebuah kertas yang tertempel jelas di kaca miliknya.

•°•

Maaf udah buat kepala lo bengkak, semalem pas gue gendong lo ke kamar, kepala lo nggak sengaja ke bentur pintu. Salah lo sendiri juga kenapa berat?

Gue pamit, makasih.

•°•

Kirana terdiam setelah membaca tulisan yang jelas-jelas di buat oleh orang yang kemarin sangat merepotkan nya.

Perasaan apa ini? Kenapa dirinya tidak merasa lega sedikit pun?

Kenapa rasanya seperti,

"AWAS AJA YA LO, LEE HEESEUNG! BAKAL GUE BENGKOKIN KEPALA LO KALAU SAMPAI KITA KETEMU LAGI!"

Ada yang tertinggal?






















Next or nay?

After It's Gone || Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang