Selamat membaca, jangan lupa tekan bintangnya!
••••
"Jadi lo sama dia putus karena dia mau pergi ke Kanada waktu itu?" Tanya Ryujin seraya memakan cemilan yang sempat Kirana beli sebelum datang ke cafe tempat mereka berkerja.Kirana pun mengangguk, "sebelum kita putus, dia sempet minta gue buat ikut ke Kanada. Kita ribut sampai hampir semua unek-unek satu sama lain di keluarin, gue akuin waktu itu emang gue yang mulai. Tapi kenapa dia malah ikut marah coba?"
"Loh, emangnya kenapa juga dia mau ke Kanada? Bukannya waktu itu dia bilang mau satu universitas sama lo di sini?"
"Nggak tau, gue belum sempet denger penjelasan dia soal itu. Pokoknya hari itu kita ribut besar banget! Bahkan seorang Lee Heeseung aja sampai nangis."
"Lo juga salah, Ran. Seharusnya lo denger penjelasan dia dulu, baru ambil keputusan."
Ryujin adalah teman dekat Kirana semenjak perempuan itu baru naik ke jenjang sekolah menengah pertama. Jadi otomatis Ryujin hampir tahu semua perjalanan kisah cinta temannya itu.
"Terus, kemarin gimana lo sama dia?" Tanya Ryujin lagi.
Kirana pun menghela nafas berat sebagai bentuk respon pasrah nya. "Dia berasa jadi raja tau nggak, Ryu! Dia nyuruh-nyuruh gue kayak babu. Terus dia buat kepala gue jadi bengkak, liat aja nih kepala gue udah kayak telor rebus!"
"Kalian, nggak──"
Tring!
Kirana buru-buru berdiri setelah lonceng cafe tempatnya berkerja berbunyi menandakan ada pelanggan yang baru saja datang.
"Milk shake nya satu, ya.."
Kirana terdiam ketika sadar pembeli yang baru saja datang adalah orang yang menyebabkan kepalanya membengkak tadi malam.
Benar, orang itu adalah Heeseung.
Sialan, kayaknya ini orang sengaja mau ganggu ketenangan gue.
"Tau dari mana lo gue kerja di sini?!" Tanya Kirana sewot.
Heeseung mengangkat bahu nya tak acuh, "Kebetulan."
Kirana mendengus sebal seraya menepuk pelan pundak Ryujin. "Jin, lo aja yang layanin. Tangan gue mendadak kaku."
Ryujin yang sadar akan situasi sekarang pun beralih menggantikan posisi Kirana untuk sementara, tapi dengan sigap Heeseung langsung menarik tangan Kirana membuat tubuh perempuan itu menubruk tubuh Ryujin dan kembali berdiri di posisinya semula.
"Nggak mau, gue maunya sama mba ini!" Ujar Heeseung memaksa.
"Ck, mending masnya pergi aja deh kalau ribet!"
"Siapa lo, ngusir-ngusir pelanggan?"
"Pelanggan aja belagu, lo!"
Brak!
Heeseung dan Kirana seketika terdiam ketika Ryujin memukul meja kasir cukup keras sehingga menimbulkan suara nyaring. Bahkan yang langsung terdiam bukan hanya dua anak itu saja, hampir semua pelanggan di sana juga ikut membisu karena terkejut.
"Kalau mau ribut jangan di sini, ini tempat kerja gue. Lo juga, Seung. Kalau beli ya bilang aja mau pesan apa?" Jelas Ryujin membuat Heeseung mengatup mulutnya rapat.
"Mampus.." Umpat Kirana sangat pelan nyaris tidak terdengar oleh Ryujin, tapi terdengar sangat jelas di telinga Heeseung.
Sialan (/ㅠ-ㅠ)ㅗ
♡─✧─✧─♡
Sehabis pulang kerja Kirana langsung pergi menuju halte bus, dan menunggu sampai bus tersebut datang.
Cuaca memang sudah terlihat sangat gelap dari siang, tapi baru sekarang langit menunjukan tetes demi setetes airnya.
Tangan Kirana terulur untuk merasakan air hujan tersebut, rasanya sangat sejuk. Walau sejuk seperti ini bisa bahaya juga kalau ia sampai kehujanan nanti.
Tap!
Tap!
Kirana sedikit terkejut kala ada seseorang yang baru saja datang dan berdiri di sampingnya untuk ikut berteduh.
Seketika Kirana membulatkan kedua bola matanya ketika sadar orang yang baru saja datang adalah Jay, teman dekat Heeseung dulu setelah Jake.
"Loh, Jay?!" Panggil Kirana membuat pria itu langsung menoleh.
"Eh, Kirana ya?!"
"Iya, gue kira siapa tadi. Udah lama nggak liat lo di permukaan bumi."
Jay tertawa kecil, "gue fokus urus perusahaan, lo sendiri? Kok nggak keliatan?"
"Gue juga sibuk kerja."
Jay mengangguk, "oh iya! Lo tau kan, kalau Heeseung udah pulang dari Kanada? Udah ketemu sama dia?"
"Udah kok," Jawab Kirana sedikit kikuk.
"Bagus lah. Kalian masih pacaran, kan?" Tanya Jay lagi.
"A-ah, kita udah putus. Udah lama juga..hehe."
"Hm?! Heeseung nggak pernah cerita kalau kalian udah putus?!"
"Nggak penting juga, kok."
Jay terdiam sejenak, otaknya berputar dengan potongan-potongan memori yang sempat terjadi beberapa tahun lalu.
"Lo mau kemana, Ran?" Tanya Jay di sela-sela keheningan yang sempat terjadi beberapa detik.
"Langsung pulang, kayaknya."
"Mau mampir ke restoran dulu? Gue yang bayar."
Kirana tertawa, "boleh-boleh."
Jeng jeng!
Double update! Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
After It's Gone || Lee Heeseung
Fanfiction[15+] [BOOK#1] "Gue udah berusaha romantis ya, Ran? Cepet bangun, atau beneran gue gendong." mantan kok tinggal serumah? Rank 5 #enhypen 26-01-22 Rank 3 #enhypen 31-01-22 Rank 2 #shimjake 25-02-22 Rank 1 #engene 11-03-22 Rank 2 #leeheeseung 13-03-22...