chapter 1 √√

41.2K 2.7K 18
                                    

Brak

Tak sengaja zara menyenggol sebuah kardus hingga kardus tersebut pun jatuh.

"Siapa di sana ?"ujar jack menggeram.

Zara keluar dari tempat persembunyian nya dan berjalan perlahan mendekati jack. Jack sangat shock melihat kehadiran zara.

"Zara kenapa kamu disini ?"tanya jack bingung. Zara tak menjawab pertanyaan jack ia hanya manatap jack dengan datar.

"Apakah kamu melihat semua nya ?"tanya jack memastikan. Dan zara mengangguk sebagai jawaban.

Jack menghembuskan nafasnya dengan kasar ia menatap zara dan zara juga menatap jack dengan raut wajah yang datar.

"Lupakan lah semua yang kamu lihat , om akan membawa mu ke psikiater agar kamu dapat melupakan kajadian tadi. Ayo kita keluar dari sini. Dipo jangan lupa bereskan semua nya "ujar jack.

Jack berjalan mendahulukan zara dan jack mematumg mendengar ucapan zara.

"Apakah kau mau membantu ku uncle ?"tanya zara masih dengan raut wajah yang datar.

"Membantu apa ?"tanya jack.

"Ajarkan aku seperti uncle , aku ingin menjadi orang yang kuat seperti uncle "ujar zara.

"Kau yakin , menjadi seperti ku bukan lah hal yang mudah kau harus menjadi seseorang yang tidak mengenal lelah , tidak lemah dan mandiri "tutur jack.

"Ya aku yakin dan aku mau menjadi seperti uncle "ujar zara.

"Oke , apakah kau takut melihat ku seperti tadi ?"tanya jack.

"Tidak ,aku melihat dirimu seperti seseorang yang memiliki kepribadian ganda"jawab zara.

"Aku tidak memiliki kepribadian ganda  sikap ku emang seperti ini akan dingin terhadap orang asing "jelas jack.

"Justru kau yang terlihat memiliki kepribadian yang lain. Setahuku kau termasuk orang yang ramah dan ceria "ucap jack.

"Aku hanya bosan bertingkah layak nya aku baik - baik saja "ucap zara.

"Apa maksudmu ?"tanya jack.

"Aku benci sikap ku yang dulu , aku selalu mengalah dan berharap jika mereka akan menyayangi ku seperti zira. Ketika aku sedikit mendapatkan harapan itu ternyata takdir menamparkan kenyataan. Mereka melakukan itu hanya agar aku mau tinggal disini "jawab zara.

Gadis kecil yang malang ternyata dia mengerti maksud dari semua prilaku mereka dan dia hanya ber pura - pura tidak mengerti. Batin jack.

"Kalau kau mau berlatih dengan ku , kau harus menjadi putri ku call me daddy deza "ucap jack.

Sontak zara menoleh ke arah jack dan zara pun mengguk tanpa ia sadari zara tersenyum. Ternyata masih ada yang menyayangi nya.

"Not bad , i calling you daddy and me deza "ucap zara.

"Kenapa kau bisa berada di ruang tadi ?"tanya jack.

"Tadi aku hanya ingin mengelilingi mansion ini dan ternyata aku melihat daddy segera aku mengikuti mu dan melihat semua yang kau lakukan "jawab zara.

"Pergilah ke kamar mu deza daddy juga akan ke kamar daddy untuk mandi "perintah jack.

Zara melakukan apa yang di katakan jack. Ia kembali ke kamar nya ,ia tersenyum tipis ada sedikit raut bahagia yang terpancar dari dirinya.

Keesokan harinya zara sarapan bersama jack suasana tidak canggung seperti pertama kali berjumpa. Kini mereka berbicara layak nya seorang ayah dan anak.

"Daddy telah mendaftarkan mu sekolah ,di sekolah itu ada anak dari temen daddy mungkin kau bisa berteman dengan nya "jelas jack.

"Lalu bagaimana dengan latihan nya ?"tanya zara.

"Kau bisa latihan setelah pulang sekolah "jawab jack.

"Apakah kau akan ke kantor hari ini dad?"tanya zara.

"Tidak , aku ingin bersantai sedikit dengan putri ku "jawab jack.

"Jack where are you ?"teriak seseorang.

"Yuhu uncle jack i miss you "teriak seorang anak kecil.

"Apakah begini sikap kalian jika bertamu ?"tanya jack.

"Eh siapa anak kecil itu jack ?"tanya prasetyo yang kerap di panggil pras sahabat jack.

"Putri ku "jawab jack seadanya.

"Aku baru tahu jika om memiliki anak "ujar daniel putra tunggal pras.

"Ya benar sejak kapan kau menikah jack ?"tanya pras.

"Huh dia anak dari abang ku tapi aku sudah menganggap nya sebagai putri ku "jelas jack menghela nafas.

"Ouh keponakan mu, sangat cantik "celetuk pras.

"Iya daddy benar dia sangat cantik "celetuk daniel (danil ).

Zara sama sekali tidak menanggapi apa pun ia hanya diam seraya menyimak percakapan mereka.

"Cara dia bersikap sangat mirip dengan kau jack "celetuk pras.

"Tentu saja karena dia putri ku "ucap jack.

"Ayo manis kita bermain "ajak daniel sambil menarik tangan zara lalu di tepis sama sang empu.

"Lepas , aku tidak ingin bermain dengan mu "ucap zara.

"Heh kau menolak ku asal kau tahu saja banyak sekali para gadis kecil ingin bermain dengan ku dan kau malah menolak diriku sungguh tidak dapat di percaya "jelas daniel.

Zara pergi meninggalkan mereka dan kembali menuju kamar nya. Ia sama sekali tidak perduli terhadap daniel yang masih mengomel di belakang sana.

"Nil kau harus bersabar menghadapi nya , besok dia akan bersekolah dengan mu dan aku harap kau masih mau berteman dengan nya "jelas jack.

"Om menipu ku ya , kau bilang dia memiliki sifat yang ramah dan ceria tapi ini berbanding terbalik dengan apa yang om katakan. "Ucap daniel.

"Dia memiliki suatu masalah dan masalah tersebut lah yang membuat nya menjadi sosok seperti itu. Bahkan aku juga terkejut saat bertemu dengan nya untuk pertama kali. "Jelas jack.

"Memang nya seperti apa masalah yang di hadapi nya itu ?"tanya pras. Namun jack tak menjawab dan hanya tersenyum dengan masam.

"Sudahlah tidak perlu di bahas , ada gerangan apa kalian kesini ?"tanya jack.

"Hanya ingin mengunjungi mu saja "jawab pras

"Om apakah aku boleh menemui nya ?"tanya daniel.

"Tentu "jawab jack.

Daniel berlari menuju kamar nya ia mengetu pintu tersebut.

Ceklek.

Setelah zara melihat daniel tepat berada di depan pintu kamar nya ia segera menutup pintu itu kembali namun di tahan oleh daniel.

Zara menaik kan sebelah alisnya se akan bertanya ada apa ?. Daniel yang mengerti itu pun menjawab.

"Aku hanya ingin bermain dengan mu "ucap daniel.

"Ayo kita bermain basket "ajak daniel. Zara yang kebetulan menyukai basket pun mengangguk pertanda setuju. Daniel segera menarik tangan zara dan mengajak nya ke lapangan basket yang berada di mansion jack.

Mereka bertanding one by one daniel di buat takjub oleh zara. Tidak pernah dia duga ternyata zara sangat mahir dalam bermain basket bahkan daniel kalah telak di buat nya.

"Sudah ... Aku sangat lelah "ujar daniel sambil mengatur nafasnya.

"Tidak ku sangka kau sangat hebat bermain basket "puji daniel.

"Apakah kau mau mengajarkan ku ?jika kau mau maka aku akan menjadi sahabat terbaik untukmu dan aku akan memperkenalkan sahabat ku yang lain kepada mu jadi kita bisa bersahabat bersama "jelas daniel.

"Aku akan mengajarkan mu "jawab zara.

Mereka tidak sadar jika jack dan pras melihat interaksi mereka. Sedari awal mereka bermain basket jack dan pras sudah ada disana. Kedua orang tua itu hanya diam memantau mereka.

Double ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang