..
"Wahh, akhirnya sampai juga. Bamtori, apakah kita akan langsung ke tempat konser?"
Beomgyu, Yeonjun, dan Yeji sibuk memandangi sekitaran mereka yang nampak begitu ramai. Terlepas dari mini konser di dekat sini, pastilah banyak sekali orang berlalu lalang.
"Ah, bagaimana jika kita membeli churos lalu pergi ke konser, hmm?" Tawar Beomgyu kemudian.
Yeonjun menyahuti, "hanya churos? Bagaimana dengan bingsu atau es krim?"
"Ah, benar juga. Kita harus mengisi energi, kan?" Imbuh Yeji juga.
Gadis itu terlihat sangat antusias dan senang dengan acara mendadak dari Beomgyu ini. Apakah benar jika ini adalah golden hour yang ia miliki saat remaja? Jika iya, bukankah Yeji harus menulisnya dengan cantik pada buku diary miliknya nanti?
"Okey, aku dan Yeji akan pergi membeli churos. Kau dan Yeonjun pergi membeli bingsu dan es krim, bagaimana?" usul Ryujin yang sudah melihat stan makanan di sudut jalan.
Beomgyu dan Yeonjun mengangguk, "baiklah. Nanti kita bertemu di depan toko itu, okay?" Tunjuk lelaki tengil itu pada sebuah toko sepatu yang berada di sisi kiri halte tempat mereka berhenti beberapa saat lalu.
Setelah mendapat anggukan dari Ryujin dan Yeji, Yeonjun berjalan mendahului Beomgyu guna mencari penjual makanan dingin itu. Sedangkan Beomgyu mengikuti langkah lebar Yeonjun sembari menggerutu.
Berbeda dengan dua gadis yang langsung menemukan apa yang mereka cari.MR. CHU
"Namanya lucu sekali." Bisik Yeji pada Ryujin, dan mereka tertawa kemudian. Entah menertawakan bagian mana. Sampai penjual makanan berukuran panjang itu menyapa mereka.
"Nona, ada yang bisa ku bantu?"
Yeji jadi terkesiap, begitupun dengan Ryujin. Lalu mereka segera melihat beberapa menu- ah, mungkin rasa yang ingin mereka cicip pada kue itu.
"Ji, kau mau rasa apa?"
"Emm... aku mau rasa coklat saja. Kau?"
"Karna di sini tidak ada rasa stroberi, maka aku pilih rasa mentega manis saja."
Dan Yeji teringat akan dua orang lelaki teman mereka. "Ah, iya, Beomgyu dan Yeonjun?"
Ryujin yang sebenarnya lupa, kini jadi bingung ingin memilihkan kedua lelaki itu yang mana. Tapi bukankah keduanya menyukai semua rasa? Iya benar, kan?
"Karna aku bingung, bagaimana dengan rasa keju?"
"Oh, boleh. Baiklah, emm... paman, tolong buatkan kami 1 rasa coklat, 1 rasa mentega manis, dan 2 rasa keju."
Pria paruh baya itu pun mengangguk, "hanya itu, nona?"
"Yap."
Dan hanya butuh beberapa waktu saja untuk 4 porsi sedang kue panjang itu. Mereka memutuskan kembali ke tempat yang sudah ditentukan setelah beberapa kali memotret makanan dengan toping cantik itu pada kamera yang Yeji bawa.
Yeji yang melihat adanya bangku, langsung duduk begitu saja tanpa menunggu Ryujin. Bukan tanpa alasan, sejak menyimpan kameranya ke dalam tas, Yeji sedikit merasakan ngilu pada salah satu lututnya.
Dan dari pada merusak acara berharga ini, lebih baik Yeji diam bukan?
Tapi sayang, dilihat dari sisi manapun, ganya saru orang saja yang benar-benar tahu ada sesuatu yang terjadi pada Yeji. Ya, lelaki yang tengah membawa dua cup bingsu yang tengah berjalan ke arah Yeji dan Ryujin.
Choi Yeonjun yang selalu pertama kali melihat apa yang terjadi pada Hwang Yeji.
"Wow, satu porsi churos sebanyak itu? Wahh aku pasti kenyang jika begini." Beomgyu yang pertama mengeluarkan suara itu pun membuat Yeonjun tersadar dari lamunannya, lelaki itu juga ikut duduk. Di sebelah Yeji, tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUPHORIA [✔]
Fanfiction"Aku yakin kita pasti akan bertemu di lain waktu." -dariku untukmu, Si penyuka buku dan penikmat kesendirian. Semoga Tuhan mengizinkan kita untuk menatap satu sama lain, lagi. P.s. 143-637 . . . . . in TXTZY line Written by @Imchole ----- read first...