Hiraeth

225 30 40
                                    


..

"Halo Beom, aku masih di kantor. Sebentar lagi aku akan ke rumahmu."

"Jangan terlambat ya, Jinhee pasti sudah manunggu kita."

"Iya, aku tahu. Kadonya juga sudah aku siapkan."

"Ya sudah berhati-hatilah di jalan. Ku tutup dulu."

"Kau juga."

Ya. Itu yang Beomgyu ingat dalam percakapan terakhirnya dengan Yeonjun lewat telepon beberapa saat lalu. Ia bahkan tahu betul jika mereka ada di projek yang sama dalam meeting hari ini.

Jika saja Beomgyu mengajak Yeonjun untuk ikut serta mengendara dengan mobilnya, apakah lelaki itu punya akhiran yang sama seperti saat ini?

Sudah lewat dari 3 jam pasca Yeonjun masuk ke dalam ruang gawat darurat, namun lampu merah masih saja menyala. Lalu, apa yang membuat kecelakaannya separah itu hingga Yeonjun mendapat banyak luka?

Sejak polisi datang ke rumah Beomgyu dan memberitahu jika Yeonjun mengalami kecelakaan beruntun, pesta ulang tahun Jinhee sirna sudah karena berita buruk itu. Semua orang terkejut dan juga panik, terutama Beomgyu, Ryujin, dan juga Seori. Sedangkan Jinhee menangis ketika mendengarnya pertama kali.

Mereka serempak datang ke rumah sakit dan menunggu Yeonjun di depan ruang gawat darurat. Dan ya, sekarang mereka masih ada di sini. Bahkan Taehyun yang seharusnya menyiapkan bahan presentasi untuk meeting besok pagi pun menundanya karena mendapat kabar tentang kecelakaan Yeonjun. Jujur saja selama ia bekerja dengan Yeonjun, Taehyun sudah menganggap Yeonjun sebagai kakaknya sendiri, bahkan keluarga. Karena lelaki itu tahu seperti apa sifat Yeonjun yang sesungguhnya.

Dan sekarang ia turut khawatir karena belum ada perawat maupun dokter yang keluar dari ruangan itu.

"Astaga sampai kapan lagi?" gumam Beomgyu sembari berjalan ke sana dan kemari. Ia sebenarnya bimbang akan satu hal.

"Kak..."

"Hmm?" Beomgyu menoleh saat Taehyun memanggilnya.

"Kau sudah memberitahu Ibunya kak Yeonjun?"

"Itu yang aku pikirkan sejak tadi. Bibi Yoona pasti akan syok jika mendengar ini." Ya, memang itu yang membuat Beomgyu bingung ingin mengabari Yoona sekarang atau nanti. Tapi ia tak punya banyak pilihan, kan? Ia takut akan terjadi sesuatu jika tidak memberitahu Yoona sekarang.

"Emm, apa tidak lebih baik memberitahu Ibunya kak Yeonjun sekarang saja? Aku yakin bibi Yoona tidak akan gegabah."

Beomgyu menyetujui saran Taehyun tanpa tapi, benar apa yang dikatakan pria Kim, sekarang atau nanti tetap saja akan membuat Yoona datang lebih cepat untuk putra satu-satunya yang sedang berperang dengan kardiograf di dalam ruangan berbau obat itu.

"Aku akan telepon seka–"

"RYUJIN! mana Yeonjun?"

Saat itu juga Beomgyu mengurungkan niatnya untuk menghubungi Yoona. Kedua lelaki itu menoleh bersamaan ke arah datangnya Yoona yang tanpa di duga. Wanita itu menghampiri Ryujin dan Jinhee yang sedang duduk di bangku dekat pintu.

"Mana Yeonjunku?"

"Yeonjun masih ada di dalam, bibi. Bibi tenang dulu, kak Yeonjun akan baik-baik saja. Kak Yeonjun, kan kuat, ya?"

YOUPHORIA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang