Cuaca hari ini sedikit gerimis, tapi itu tidak mengurungkan niat jaemin untuk berkunjung ke makam hwall. Setelah sekian lama waktunya tersiksa karena menggarap skripsi, jadi dia sempatkan sekalian ada sedikit waktu luang. Buket yang di pegangnya, kemudian di tarohnya di atas batu nisan.
"Sorry ya gua ngunjungin lu pas gerimis gini, nat." kata jaemin. "Gak. Gua gak galau, cuma beneran lagi pengen ke sini aja sih."
Jaemin menatap nanar nama yang terukir di batu nisan tersebut. Serindu itu dirinya pada hwall.
"Mau tau gak? Gua lagi garap skripsi loh, terus si botak 4 bulan lagi balik dari akpol. Buset, gak kerasa waktu berlalu secepat itu ya. Haha." Jaemin memberi jeda sebelum melanjutkan ucapannya. "Sebenarnya banyak sih yang mau gua omongin sama lu, tapi gua mau ketemu dospem. Kapan-kapan aja ya gua ngobrol sama lu yang lama. Gua pergi dulu ya."
Jaemin pergi dari makam tanpa menyadari kalau ada seseorang yang tengah menyaksikannya sedari tadi.
Sesampainya di gerbang masuk, siluet familiar menghentikan langkahnya.
"Heejin?"
Perempuan yang datang membawa buket bunga itu, sontak berbalik lagi. Seakan menghindar dari jaemin. Tentunya jaemin juga gak diam aja. Dia langsung megang lengannya heejin. "Mau ke makam hwall kan? Ngapain balik?"
"Sok tau banget. Siapa yang mau ke sana sih."
"Gak usah boong ah. Aku tau selama kamu ngilang, kamu yang nyiramin makamnya. Aku tau dari anak-anak juga kalo sempat ngeliat kamu nyiram makam hwall kok."
Ah sialan, masih pake aku-kamu, batin heejin.
"Iya dah iya, lepasin. Gua mau kesana. Gak elit banget kalo kita kelai di kuburan." - heejin
Sesuai perintah heejin, jaemin ngelepasin heejin. Ngebiarin perempuan itu naroh bunga di batu nisan hwall.
Nah kan. Beneran anaknya nungguin.
Heejin masih melihat keberadaan jaemin disana. Ia pikir dengan berada disana setengah jam lebih lama membuat jaemin berpikir untuk meninggalkannya, tapi ternyata jaemin masih setia duduk di atas motornya. Menunggu kemunculannya. Dia memang tidak habis pikir dengan jalan pikiran jaemin.
"Udah selesai?" tanya jaemin, dan heejin mengangguk. "Mau kemana lagi?"
"Ya gua mau kemana lagi, bukan urusan lu sih." jawab heejin ketus.
"Ikut aku dulu bentar ya?" - jaemin
"Ngapain?" - heejin
"Bentar aja, jin." - jaemin
"Gua nanya kegiatannya. Bukan durasinya." - heejin
Jaemin membuang napasnya. Perempuan di depan ini walaupun sudah lama tidak bertemu, tapi masih sama seperti dulu. Yang berubah hanyalah perawakannya yang lebih dewasa.
"Mau beli kue buat dospem." - jaemin
"Kalo mau beli kue buat dospem, ngapain ngajak gua?" - heejin
"Ada yang mau aku omongin juga, heejin. Please." - jaemin
Sejujurnya, heejin merasa tidak enak karena jaemin sudah memintanya dengan raut serius. Jadi diiyakanlah ajakan mantannya itu.
"Beli dimana? Gua tadi kesini naik ojol. Gak bawa helm." - heejin
"Tokonya deket sini aja kok. Lurus, belok kanan, nyampe." - jaemin
"Selamat datang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation of Bitterness
Fanfic"Kami adalah generasi di masa kepahitan, yang sedang mencari manisnya kehidupan." (sequel of go block sq) - harsh word