akhir dari perjuangan

144 13 1
                                    

Seperti yang kita lihat di chapter-chapter lalu, bahwa banyak perjuangan yang teman-teman kita lakukan untuk mendapat gelar sarjana. Tapi dengan itu, rasanya semua lelah terbayarkan.

Begitulah yang dirasakan oleh teman-teman kita sekarang ini. Berada di aula kampus, memakai toga, berpakaian formal, disaksikan banyak orang... pokoknya hari ini adalah hari bahagia mereka deh.

Mendengar satu-persatu nama yang ditambah embel-embel 'sarjana' di belakangnya, rasanya seperti kupu-kupu yang berterbangan di perut. Katanya hyunjin sih gitu...

"Tapi, gua emang bangga sih rasanya. Kek, buset. Selama ini gua kuliah takut ngang ngong, taunya wisuda juga." - yunseong.

"Gua mau nanya nih, dari 4 tahun kuliah, apakah ada satupun materi yang kalian inget?" - jongho

"Lu masih butuh jawaban? Ya kagak ada lah anjir." - jisung

"Kalo elu sih, gua ga kaget sung." - seungmin

"Congraduation buat kita semua!" Seru chaeyeon yang datang bareng lia. Gadis itu langsung merangkul bahu seungmin begitu ia datang.

"Abis ini mau kemana?" - jinyoung

"Makan di basecamp?" - hyunjin

"Jangan lupa bawa plastik merah. Kita rampok makanannya." - jisung

"Baru dapet gelar sarjana, ada yang mau nambah gelar lagi jadi kriminal" - chaeyeon.

"Mulut lo bisa di filter dikit ga?" - jisung

"Kak Ji!" Semuanya pada noleh waktu jiheon lari nyamperin kumpulan wisudawan-wisudawati ini sambil bawa buket. Jiheon agak kaget karena ga enak cuma bawa buket satu doang, itupun cuma buat jisung. "Maap ya kakak-kakak, saya cuma bawa satu buket doang" katanya.

"Santai aja, ji. Udah banyak yang ngasih kita buket juga." - yunseong.

Tiba-tiba jongho nyamperin jinyoung sama hyunjin. "Ayang lu berdua mana? Kok ga dateng?"

Hyunjin sama jinyoung langsung ngelirik jongho yang berdiri di tengah mereka. "Mereka bikin surprise nanti. Emang lu, ayang ga punya, ga ada yang ngucapin congraduation." - hyunjin

"Ga perlu ayang, udah banyak yang ngucapin. Gua lebih butuh ucapan 'selamat, anda mendapatkan kesempatan untuk pergi umroh' gitu." - jongho

"Lia mau ikut ga?" tawar chaeyeon. Lia yang daritadi ga merhatiin bingung. "Ikut kemana?"

"Ke kafe temen mereka." - chaeyeon

"Eh?? Emang boleh?" - lia

"Bolehlah. Nanti datangnya sama gua." - yunseong

Denger yunseong ngomong gitu, yang lain langsung pada pura-pura batuk.

Selesai dengan adu bacot antara persahabatan mereka, semuanya nyebar ke keluarga masing-masing. Jinyoung yang duduk di teras cuma senyum liat temen-temennya pada foto keluarga. Jinyoung ngedongak ke atas.

"Bun, bendy udah lulus. Bunda pasti bangga banget, ya kan? Harus dong, apa lagi anaknya bunda itu bendy hehe."

Jinyoung sengaja ngasih jeda sambil natap langit. "Bendy kangen, bun. Bahagia terus ya, disana bun. Jangan sedih. Nanti bendy ke makam bunda. Tungguin ya."

Rencananya dia mau langsung pulang dan beres-beres rumah abis ini, takutnya kalau temen-temen kelasnya pada nyamperin dia ke rumah. Tapi mendengar panggilan dari mamanya hyunjin jadi dia ngurungkan rencananya dulu.

Mamanya hyunjin langsung meluk jinyoung. "Selamat ya, bendy."

"Makasih tante." - jinyoung

Di belakangnya mama hyunjin, muncul suaminya sama hyunjinnya. "Lama ga ketemu ya, ben."

Generation of BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang