07

913 103 13
                                    

- Ibrahim Aldebaran -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Ibrahim Aldebaran -

- Ibrahim Aldebaran -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Caramia -

- Caramia -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malam ini Ibra meminta Mia untuk menemaninya menghadiri pesta salah satu koleganya. Sambil menunggu Mia bersiap-siap, Ibra membenarkan jam yang melingkar di lengan kirinya.

"Mia belum turun?" Tanya Ibra saat melihat Mbak Tati yang tadi di mintanya membantu Mia, turun dari lantai dua.

"Sebentar lagi, Pak."

Ibra mengangguk singkat sambil mengeluarkan ponselnya yang berdering dari saku celana, menampilkan nama sahabat sekaligus asistennya. Anton.

"What's up?"

"Lo butuh pengawal nggak?"

"Nggak."

"Yakin? Ini pertama kalinya loh, lo bawa Mia keluar."

Mendengar pertanyaan itu, Ibra mendengus. Rasanya terlalu berlebihan datang ke acara kolega dengan beberapa orang pengawal. Dia bukan orang penting sekelas Presiden yang butuh pengawalan ketat untuk tetap aman. Samar-samar Ibra mendengar langkah kaki yang mendekat, sontak Ibra menoleh dan di detik itu juga dia terpaku.

Di atas kertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang